SEPUTAR KALTIM
Garap 14 Ribu Hektare Lahan Rawa, Kaltim Siap Jadi Lumbung Pangan Nusantara


Kalimantan Timur kian mantap menunjukkan perannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Lewat program strategis nasional Optimalisasi Lahan (Oplah), Pemprov Kaltim akan menggarap hampir 14 ribu hektare lahan rawa produktif pada tahun 2025.
Langkah ini bukan sekadar pengelolaan lahan. Lebih dari itu, ini adalah komitmen nyata Kaltim untuk tampil sebagai lumbung pangan masa depan, seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan tantangan perubahan iklim global.
“Seluruh lokasi program ini sudah melalui proses seleksi ketat, dan dituangkan dalam dokumen Survei Investigasi Desain Optimasi Lahan Rawa,” ujar Siti Farisyah Yana, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Kamis (12/6/2025).
Enam Daerah, Puluhan Ribu Hektare
Enam kabupaten/kota di Kaltim ditetapkan sebagai lokasi strategis Oplah, yakni:
- Penajam Paser Utara: 5.896 hektare
- Paser: 3.150 hektare
- Kutai Kartanegara: 2.392 hektare
- Kutai Timur: 1.200 hektare
- Berau: 895 hektare
- Samarinda: 440 hektare
Untuk mendukung pelaksanaan di lapangan, sebanyak 70 Brigade Pangan diturunkan langsung ke lokasi masing-masing.
Fokus Lahan Rawa, Tanpa Konflik
Program ini menyasar lahan rawa pasang surut dan rawa lebak yang selama ini belum optimal digunakan untuk tanam dua kali setahun. Pemilihan lokasi pun tidak sembarangan—harus bebas konflik, bukan kawasan hutan lindung, dan memiliki sumber air mencukupi.
“Kelompok tani yang dilibatkan pun wajib menyatakan kesanggupan menjalankan kegiatan sesuai petunjuk teknis yang berlaku,” tambah Yana.
Tak Hanya Swasembada, Tapi Strategis
Kaltim tidak hanya fokus pada aspek teknis. Program ini juga diarahkan untuk membangun ekosistem pertanian modern, di mana hanya petani aktif yang tergabung dalam kelompok tani resmi yang akan mendapat dukungan.
Dengan potensi lahan yang besar, dukungan penuh dari pemerintah daerah, serta kesiapan infrastruktur, Kaltim dinilai siap menjawab tantangan pangan nasional. Program ini tidak hanya memperkuat ketersediaan pangan lokal, tetapi juga mempertegas peran Kaltim sebagai penyangga utama pangan Nusantara, menyongsong kehadiran IKN sebagai pusat pemerintahan baru. (sef/pt/portalkaltim/sty)

-
BERITA4 hari ago
Samarinda Tangani Longsor di Lereng Terowongan, Anggaran Rp39 Miliar Disiapkan
-
SAMARINDA4 hari ago
Maxim Kini Patuh Aturan Gubernur, Tapi Gojek dan Grab Masih Langgar Larangan Promo
-
KUTIM3 hari ago
MTQ Kaltim 2025: Kafilah Kutai Timur Jadi yang Pertama Lakukan Verifikasi dan Acak Nomor Tampil
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Rudy Mas’ud Ajukan Dokumen Pencalonan Ketua DPD Golkar Kaltim, Dukungan Solid Diklaim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
UMKM Manik Kalimantan Tembus Pasar Milan, Raup Omzet Signifikan di Festival Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dekranasda Kepri Puji Kerajinan Kaltim: Unik dan Siap Tembus Pasar Dunia
-
SAMARINDA4 hari ago
DPRD Samarinda Sahkan RPJMD 2025–2029, Wali Kota Paparkan Inovasi Proyek Insinerator
-
SAMARINDA5 hari ago
RSUD Inche Abdoel Moeis: Proyek KPBU Lancar, Klinik Gagal Jantung Siap Dibuka