Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

Gubernur Kaltim Tegaskan Ketahanan Pangan Penting demi Terwujudnya Kesejahteraan

Published

on

Gubernur Kaltim Isran Noor (kanan). (Foto: Adpimprov Kaltim)

Gubernur Kaltim Isran Noor mengungkapkan ketahanan pangan menjadi salah satu hal penting dan strategis dalam program pembangunan. Guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan.

Hal ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim di Pratasaba Resort Maratua, Kabupaten Berau, Ahad (21/11/2021).

Kaltim, lanjut dia, saat ini telah sukses memenuhi sedikitnya lima dari tujuh indikator kesejahteraan. Meliputi income perkapita, indeks pembangunan manusia (IPM), indeks kebahagiaan dan tingkat kemiskinan.

“Ada dua indikator lainnya menjadi catatan bagi Pemprov Kaltim untuk bisa di tekan angkanya hingga berada di bawah rata-rata nasional. Salah satunya, tingkat kematian ibu hamil dan bayi. Ini yang menjadi perhatian kita semua. Ini yang kita bahas didalam rakor, yakni bagaimana kebutuhan makanan berkualitas bagi ibu hamil, sehingga bisa melahirkan anak yang sehat dan ibunya juga tetap sehat,” ungkap Isran.

Baca juga:   Hotel Berbintang di Balikpapan Fully Booked Saat Libur Lebaran

Jadi, menurut dia, dalam aspek ketahanan pangan, ketersediaan adalah salah satu sumber yang paling penting, di dalam pemenuhan konsumsi penduduk, kurangnya ketersediaan, sangat berpengaruh terhadap kecukupan pemenuhan kebutuhan penduduk.

Kematian ibu hamil dan bayi, ujar dia, sangat dipengaruhi keseimbangan gizi dari makanan yang dikonsumsi, baik berupa karbohidrat, protein, dan lemak. Untuk itu diperlukan asupan makanan yang cukup, dari segi gizi, dan kualitas makanannya. Di sinilah tugas kita untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, khususnya bagi ibu hamil.

“Pada 2021 untuk keperluan perbaikan gizi bagi masyarakat khususnya bagi ibu-ibu yang hamil, Pemprov Kaltim mengalokasikan Rp 50 juta per desa. Dan untuk 2022 semoga bisa dinaikkan sebesar Rp 100 juta per desa. Jadi ada tim yang berpengalaman atau bidan dan juga relawan dari BKKBN ditambah dengan kader TP PKK. Nanti tiga unsur ini yang akan mencegah kematian ibu hamil dan bayi, serta stunting, melalui pengelolaan dana tersebut. Jika ini bisa dijalankan dengan baik, maka tujuh indikator kesejahteraan masyarakat di Kaltim bisa tercapai,” jelas Isran.

Baca juga:   Arus Lalu Lintas Mudik Lebaran di Kaltim Terpantau Lancar

Sementara Kepala Dinas PTPH Kaltim Siti Farisyah Yana menyebutkan, agenda rakor salah satunya adalah pembubaran struktur organisasi Dewan Ketahanan Pangan yang sudah berganti menjadi Pokja Ahli Ketahanan Pangan berdasarkan Perpres Nomor 66 Tahun 2021. Sekaligus melakukan evaluasi kerja program DKP 2019-2021 dan membahas rencana kerja pokja ahli 2021-2023 terkait dengan ketahanan pangan Kaltim sebagai ibu kota negara baru Indonesia. (Redaksi KF)

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.