SEPUTAR KALTIM
Harga Beras di Kaltim Naik, Pj Gubernur Minta Pedagang Tak Ambil Untung Berlebih
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik meminta pedagang tidak memanfaatkan situasi minimnya stok beras dari daerah supplier. Dengan menaikkan harga secara semena-mena.
Dalam sebulan terakhir, harga beras di Kaltim terus naik. Namun kenaikan signifikannya terjadi dalam dua pekan terakhir. Alasan kenaikan ini karena stok beras di Sulawesi, yang merupakan daerah supplier menipis.
Potensi kenaikan masih akan terus berlanjut. Selain masa panen yang masih 2-3 bulan lagi. Bulan Ramadan dan Lebaran akan segera tiba. Ini adalah waktu di mana tingkat permintaan bahan pangan, termasuk beras meningkat.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik bersama rombongan langsung melakukan sidak ke lapangan untuk memantau ketersediaan stok beras di Bulog Kaltim Kaltara pada Senin 26 Februari 2024.
Akmal Malik mengungkapkan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilepas ke pedagang yakni Rp10 ribu. Sehingga ia meminta kepada pedagang eceran tidak terlalu mengambil keuntungan dalam menentukan penjualan beras kembali.
“Saya pikir pedangan jangan terlalu ambil untung, sehingga membuat kepanikan di masyarakat,” ungkapnya, Senin 26 Februari 2024.
Ia juga menyoroti tingginya kebutuhan beras di Kaltim. Yang mana, stok beras dari petani lokal baru mampu memenuhi 35,5 persen dari total kebutuhan. Karena beberapa hal.
“Kebutuhan beras kita setahun kurang lebih 350 ribu ton kita baru bisa memenuhi 140 ton. Tidak ada pilihan bagi kita selain menggenjot produksi padi,” ucapnya.
Dalam beberapa hari ke depan, Akmal mengaku akan mencari solusi atas persoalan ini. Untuk mencegah terjadinya inflasi dan kecemasan masyarakat.
“Kita tahu persoalan el nino sehingga beberapa sentra-sentra produksi kita terbatas seperti di Sulawesi. Kami bersama sama Bulog akan mencari solusinya agar disparitas harga tidak terlalu di pasar,” sebutnya.
Setelah mengecek stok beras di Bulog, ia akan melakukan hal yang sama ke sejumlah pasar tradisional dan grosir.
“Saya mau cek ke lapangan bener gak harganya segitu. Pemda juga akan melakukan langkah peningkatan produksi dan diversifikasi pangan kalau semua bergantung pada beras. Maka akan jumlah permintaan beras akan meningkat,” pungkasnya. (dmy/fth)
-
NUSANTARA4 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
NUSANTARA5 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA4 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA4 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
NUSANTARA11 jam agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
PARIWARA4 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau
-
NUSANTARA20 jam agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah

