OLAHRAGA
Jawaban Pieter Huistra Ketika Ditanya ‘Gak Mau Ganti Starter Kah?’
Pada 2 laga awal, Pieter Huistra selalu menurunkan starter yang sama. Ketika ditanya kenapa melakukan itu, dan apakah akan mengubahnya saat Borneo FC bersua Persis. Eks pelatih Ajax U21 itu menjawab begini ….
Di dua laga awal kontra Persik dan Bali United. Pelatih Borneo FC Pieter Huistra selalu menurunkan 11 pemain awal yang sama.
Mereka adalah Nadeo Argawinata, kuartet bek Fajar Fathur Rahman, Diego Michiels, Silverio, dan Leo Guntara. Trio gelandang: Hendro Siswanto, Stefano Lilipaly, dan Adam Alis. Serta trio serang: Win Naing Tun, Pato, dan Terens Puhiri.
Komposisi ini menarik karena dua hal. Pertama, 3 pemain asing diparkir. Mereka adalah Kei Hirose, Jelle Goselink, dan Leo Lelis. Meski belum pernah mengungkapkan alasannya, ada asumsi kalau Goselink dan Lelis belum menjadi pemain reguler karena masalah kebugaran.
Hal kedua, pos penyerang kiri ditempati Win, sementara Stefano yang sebelumnya menempati posisi tersebut. Musim ini ditarik lebih ke belakang menjadi gelandang tengah.
Terlepas dari apapun pertimbangan Pieter. Penampilan 11 pemain tersebut, sejauh ini, masih oke. Masing-masing individu sudah memahami peran dan tugasnya. Yang selama di era Pieter, tidak ada pemain yang hanya diam di posisinya. Melainkan harus terus berganti posisi dan saling melengkapi.
Penjelasan Pieter Huistra
Pada sesi konferensi pers pra laga, Jumat sore. Seorang wartawan di Solo menanyakan soal kemungkinan mengganti starting eleven. Saat bersua Persis pada Sabtu malam besok. Dan jawaban pelatih Belanda begini.
“Selalu ada kemungkinkan (rotasi). Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Saya seorang pelatih. Jika kamu tahu bahwa telah melakukannya (memilih starter) dengan benar. Para pemain juga melakukannya dengan benar, (memainkan skuat yang sama tak jadi masalah),” ujarnya.
Pada prinsipnya, Pieter memiliki cara pikir yang sama dengan pelatih Eropa kebanyakan. Yakni selalu mengandalkan winning team. Jadi selama satu unit tim selalu menampilkan performa bagus, mereka tak akan mengubahnya begitu saja.
“Saya suka memberikan apresiasi pada mereka (yang bermain bagus) dengan cara mempertahankan mereka di dalam tim.”
“Saya juga percaya, bahwa semakin lama kamu mempertahankan mereka bermain bersama. Maka tim akan semakin baik ke depannya,” lanjutnya.
Penekanan Pieter pada konteks ini adalah dia ingin memiliki satu unit tim. Yang memiliki chemistry kuat. Serta bisa beradaptasi pada banyak model taktik. Tergantung lawan yang akan dihadapi.
Sementara pemain lain bukan tidak dianggap. Kehadiran mereka justru bisa menjadi senjata rahasia. Menjadi rencana besar lainnya, yang akan dieksekusi ketika melakukan pergantian pemain.
“Semakin kamu saling terbiasa satu sama lain, saling memberi komando yang dinamik dan rutin. Itu akan membantu untuk bisa membuat gol dan kemenangan. Saya yakin akan hal itu,” pungkasnya. (dra)
-
NUSANTARA4 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
NUSANTARA4 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
NUSANTARA2 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA3 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA2 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
PARIWARA3 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau

