EKONOMI DAN PARIWISATA
Juli, Mal Akan Kembali Terapkan Parkir Non-Tunai
Pemerintah Kota Samarinda kembali mencoba menerapkan metode pembayaran parkir non-tunai di pusat perbelanjaan. Setelah gagal tahun lalu, pemkot mulai membenahi sistem dan akan coba diterapkan Juli nanti.
Pemkot Samarinda sejak lama ingin menerapkan digitalisasi ekonomi. Di antaranya melalui sistem parkir yang pembayarannya melalui non-tunai. Baik di mal maupun di tepi jalan sejak 2023 lalu.
Namun penerapannya tidak berjalan maksimal. Ketika itu, belum semua mal siap. Dan makin lama kembali ke pembayaran tunai. Sementara di tepi jalan, sulit untuk diterapkan. Sebab tak ada sistem keluar masuk yang jelas.
Sementara itu, warga punya respons beragam. Pengendara roda 4 merasa lebih efektif dan berhasil mempercepat antrean. Sementara pengendara roda 2 merasa lebih ribet dan menyusahkan.
Setelah lama tak diatur ulang, kini pemkot melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda berencana menerapkan kembali sistem parkir non-tunai tersebut. Kali ini masih fokus di parkir mal saja.
Kepala Dinas Perhubungan Hotmarulitua Manalu memaparkan kalau kali ini pihaknya telah melakukan persiapan. Tentunya, kata dia, sistemnya nanti akan jauh lebih matang. Berbagai mal di ibu kota Kaltim juga siap untuk manut.
“Ya itu saya kemarin sudah koordinasi dengan tim Central Park, kerja sama dengan operatornya yang mengurusi parkir di gedung mal. Itu secara IT mereka sudah mumpuni.”
“Jadi nanti kita tinggal pakai uang elektronik itu ditap saat masuk, nanti saat keluar ditap lagi. Kayak sistem tol,” jelas Manalu, Senin 15 April 2024.
Penerapan parkir non-tunai di mal di Kota Samarinda ini rencananya akan mulai berjalan Juli 2024 mendatang. Berkaca dari penerapan parkir non-tunai di Mal BSB Balikpapan yang sudah berhasil berjalan hingga saat ini.
Dampak lainnya, kata Manalu, kedepan sistem parkir akan paperless. Mengurangi penggunaan kertas terutama untuk karcis dan struk parkir. Tinggal sistem ini lebih dimasifkan lagi agar dapat berjalan optimal.
Manalu mendorong komitmen para pengelola parkir di mal agar menerapkannya dengan baik. Mulai dari sosialisasi melalui pemasangan spanduk pengumuman, hingga ketegasan dalam pembayaran.
“Nah tinggal kesiapan dan komitmen dari pemilik mal untuk menjalankan itu. Jangan menerima lagi tunai. Kalau masyarakat enggak punya uang elektronik, enggak usah masuk mal, gitu aja,” katanya.
Beberapa mal yang sudah siap, ada 3 mal terdepan di Kota Tepian. Seperti Samarinda Central Plaza (SCP), BigMall Samarinda, dan City Centrum. Lalu Lotte Mart juga akan ikut menerapkan.
Kata Manalu, dirinya sudah melakukan uji coba. Pembayaran non-tunai menggunakan kartu e-money. Baginya sangat mudah dan praktis. Sehingga Samarinda sangat mungkin untuk menerapkannya.
“Samarinda harus bisa siap, Balikpapan saja siap, kita harus siap. Kita menuju digitalisasi ekonomi,” pungkasnya. (ens/red)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoKemenag Kaltim Tegaskan Tak Terlibat dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Asrama Haji Balikpapan
-
PARIWARA3 hari agoFazzio Youth Festival Samarinda 2025: Panggung Kreativitas dan Sportivitas Gen Z Kaltim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoEkonomi Kaltim Melesat, Transaksi Digital Tumbuh hingga 300 Persen
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoThe Spirit of Borneo 2025: Wadah Kolaborasi UMKM dan Seniman Lokal Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoKaltim Terima Penghargaan BSSN, Bukti Komitmen Jaga Keamanan Siber Daerah
-
BERITA3 hari agoSri Wahyuni: Capaian Dua Tahun LPTQ Kaltim Lampaui Prestasi 25 Tahun
-
SEPUTAR KALTIM1 hari agoPramuka Kaltim Gaet Generasi Muda Lewat Turnamen E-Sport
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoLPTQ Kaltim Dorong Program Pemasyarakatan Al-Qur’an, Bukan Sekadar Cetak Juara

