OLAHRAGA
Julio Cesar Dicerca, Julio Cesar Dibela

Julio Cesar menjadi pria yang paling disalahkan dalam kekalahan Borneo FC dari Bhayangkara FC. Namun sang pelatih memilih mengambil semua tanggung jawab atas hasil mengecewakan tersebut.
Julio Cesar resmi menjadi pemain paling dibenci Borneo Fans. Penyebabnya, pria Brazil itu belum juga menampilkan performa apiknya sejak direkrut pada awal putaran kedua.
Menjadi lebih buruk buatnya, Julio memiliki kualitas yang jauh dari Javlon Guseynov; pemain yang tidak diperpanjang kontraknya demi Julio.
Puncak kemarahan suporter Borneo FC adalah pada kekalahan pertama di kandang musim ini, Sabtu petang kemarin.
Pesut Etam bermain buruk, penuh rasa frustasi, dibarengi penampilan kocak Julio Cesar.
Berbagai kecaman datang untuknya. Lantas, apa tanggapan Pieter Huistra?
Pembelaan untuk Julio


“Bukan (salah Julio). Begini, sangat penting untuk melihat bahwa semua pemain berniat menjalankan intruksi saya di lapangan.”
“Dan saya melihat dia selalu berusaha melakukannya hari ini.”
“Saya bilang ke Julio, Kamu pemain yang tinggi dan besar. Kalau kamu buat kesalahan, kamulah yang akan paling disorot.”
“Secara umum dia bermain cukup bagus. Dia membuat beberapa hal bagus.”
“Dia masih muda dan belum terlalu lama di tim ini. Dia masih harus terbiasa dengan klub ini, dan permainan sepak bola Indonesia.”
“Semua pemain harus terus berusaha. Ketika dia buat kesalahan, maka harus ada langkah selanjutnya untuk melakukan hal yang baik nantinya,” ucap Pieter Huistra usai laga, kemarin.
Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah pembelaan ini hanya untuk menetralisir situasi di luar. Atau memang karena Huistra melihat Julio melakukan hal bagus.
Pasalnya, kasus serupa belum lama ini terjadi. Saat Sahar Ginanjar tak tampil bagus saat melawan Barito Putera, Milomir Seslija juga membelanya di hadapan media. Namun setelah itu, Sahar tak pernah masuk daftar susunan pemain lagi.
Enggan Salahkan Pemain
Secara tersirat, Pieter Huistra menyampaikan bahwa belum semua keinginannya dapat dilakukan oleh pemain. Besar kaitannya dengan pola switch position yang ingin dia terapkan, tapi pemain malah kebingungan.
Karena itu, dia memilih mengambil semua tanggung jawab atas kegagalan meraih poin di kandang sendiri pada laga tersebut.
“Tugas saya adalah untuk memberi Borneo FC identitas. Menjadi tim yang dominan, yang bisa menahan bola dan tim yang bisa memaksimalkan peluang.”
“Dan ini tentu saja membutuhkan waktu. Saya bukan pesulap. Saya tidak bisa mengayunkan tongkat ajaib saya dalam tiga hari dan membuat semuanya berubah. Tidak.”
“Kami butuh kerja yang sangat keras. Saya rasa pemain sudah bekerja keras minggu ini, dan mereka harus mengangkat kepala mesikpun harus kecewa atas kekalahan ini.”
“Mereka tidak boleh berhenti percaya dengan tujuan klub, pelatih, dan manajemen. Hari ini kami bermain buruk, tapi saya percaya diri kami bisa berkembang di pertandingan selanjutnya.”
“Para pemain dan pelatih harus bisa lebih mengenal satu sama lain dengan lebih baik lagi. Pemain sudah mencoba menjalankan yang saya inginkan hari ini. Ya, kadang bagus, kadang tidak.”
“Tetapi kekalahan ini adalah tanggung jawab saya. Saya ingin mengubah banyak hal. Normalnya ini dilakukan beberapa musim di pramusim. Tapi saya melakukannya dalam 3 hari.”
“Saya juga melakukan beberapa hal yang berlebihan. Saya harus mengapresiasi pemain yang sudah mencoba (menerapkan taktiknya). Juga untuk suporter yang terus mendukung kami hingga akhir. Hari yang bagus akan hadir,” pungkas Huistra. (dra)


-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan