SAMARINDA
Kalafest 2025 Hidupkan Nostalgia, Komunitas Seni-Budaya Kaltim Semakin Solid


Kalafest 2025 sukses menggugah kenangan masa lalu sekaligus memperkuat ekosistem seni dan budaya di Kalimantan Timur. Selama tiga hari, kawasan Citra Niaga Samarinda disulap menjadi ruang nostalgia yang hidup lewat tarian, dialog lintas generasi, permainan tradisional, hingga komunitas kendaraan lawas.
Festival bertajuk Kalimantan Art & Local Action Festival atau Kalafest ini digagas oleh Rumah Pendidikan Tirtonegoro Foundation. Pendirinya, Rahmad Azazi, mengatakan bahwa konsep nostalgia yang diangkat berasal dari pengalamannya melihat geliat komunitas kreatif di Malang.
“Saya terinspirasi dari pengalaman lama di Malang, melihat kreativitas anak muda di sana yang menggali nostalgia masa lalu. Samarinda juga punya sejarah kuat dan bagus. Kami ingin masyarakat belajar secara holistik tentang kebudayaan masa lalu,” ujar Rahmad saat ditemui di lokasi, Jumat 14 Juni 2025.
Bukan Sekadar Hiburan
Menurut Rahmad, tujuan utama Kalafest adalah membangun ekosistem yang sehat bagi komunitas seni dan budaya, khususnya di Kalimantan Timur. Lebih dari 25 komunitas turut ambil bagian, mulai dari sepeda ontel, aksara kuno, lapak baca, permainan tradisional, hingga komunitas mobil Starlet dan Vespa.
“Tujuannya besar tentu membangun ekosistem yang baik bagi komunitas-komunitas di Kaltim. Kami juga ingin memperkenalkan Kalimantan Timur lebih luas, menunjukkan bahwa kami memiliki kebudayaan yang kaya dan cerita-cerita masa silam yang bernilai,” jelasnya.
Dampak Ekonomi Kreatif
Meski tidak memiliki angka pasti, Rahmad menyebut geliat ekonomi kreatif di Kalafest cukup terasa. Ia menilai partisipasi pelaku UMKM dan komunitas dalam festival ini menunjukkan potensi ekonomi berbasis budaya.
“Jujur saja, kami tumbuh dari jiwa sosial. Tapi tumbuhnya perekonomian kreatif ini karena kerja humanis para pelaku. Interaksi mereka sangat penting. Kami optimis, dan berharap ke depan Citra Niaga bisa rutin menggelar acara seperti ini, entah bulanan atau mingguan,” katanya.
Rencana Ke Depan
Kalafest 2025 merupakan penyelenggaraan pertama yang menyatukan berbagai elemen komunitas dalam bingkai nostalgia. Menanggapi rencana ke depan, Rahmad mengaku siap melanjutkan.
“Insya Allah. Respons dari pemerintah, komunitas, dan masyarakat sangat positif. Itu support system terkuat kami. Kalau ada kesempatan lebih baik, kami ingin hadirkan nostalgia tempo dulu dengan cara yang lebih alami dan berkelanjutan,” tutupnya.
Kalafest menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi pelestarian budaya dan penguatan ekonomi kreatif lokal, sekaligus menjadikan Citra Niaga sebagai ruang ekspresi komunitas yang terus hidup. (chanz/sty)

-
OLAHRAGA4 hari ago
Pertengahan Musim World Supersport, Aldi Satya Mahendra Tarung di Donington Park
-
SAMARINDA3 hari ago
Peluncuran Program Sekolah Rakyat Mundur, Wali Kota Samarinda Segera Cek Lokasi
-
KUTIM3 hari ago
LPTQ Kaltim Gelar Bimtek E-Maqro, MTQ 2025 Siap Berbasis Digital Penuh
-
KUTIM2 hari ago
MTQ 2025 di Kutim: Gubernur Harum Tegaskan Pentingnya Generasi Qur’ani dan Persatuan Umat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Peluncuran 1.038 Koperasi Merah Putih Serentak 19 Juli
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sinergi TNI-Polri dan Pemprov Kaltim Diperkuat, Gubernur Harum: Kita Bangun Kaltim dengan Solidaritas
-
SAMARINDA4 hari ago
DPRD Kaltim Bahas Dugaan Tambang Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul, Kuasa Hukum Tekankan Unsur Kejahatan Korporasi
-
FEATURE3 hari ago
Fave: Merajut Bunyi Global dari Samarinda, Musik yang Melampaui Batas