NASIONAL
Kesiapan Penyelenggaraan Kearsipan Dalam Menghadapi Pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara

Pemindahan IKN tidak hanya berdampak pada aspek sosial, ekonomi, politik, budaya dan keamanan, namun juga berdampak terhadap penyelengaraan kearsipan secara nasional. ANRI bersiap untuk menjadi garda terdepan dalam menyelenggaran kearsipan pemindahan IKN Nusantara.
Hal ini terungkap dalam jurnal ANRI yang terpublis. Menurut Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto menjamin pihaknya siap menyelenggaran segala kearsipan IKN.
“Ketika kita pindahan, keluarga kita pindah, rumah kita pindah, itu pasti ada yang kececer. Kemudian kita sering mengalami organisasi kita pindah juga ada yang kececer. Nah apalagi kalau sebuah ibukota yang pindah jaraknya yang jauh lagi,” katanya, kala Rapat Koordinasi Penataan Arsip Kementerian/Lembaga (K/L) yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Ballroom Magzi, Hotel Grandkemang, Jakarta, beberapa waktu si (23/02) lalu dikutip dari Jurnal ANRI.
Imam menegaskan, perlunya dipersiapkan dengan sangat matang, termasuk dengan kearsipan. Karena arsip membawa efek hukum, membawa efek kinerja, membawa efek yang beruntun ke berbagai masalah bisa terjadi di bidang kearsipan.
“Tapi kita tidak boleh patah semangat, kita tetap semangat optimis kita akan tuntaskan program ini dengan sekuat tenaga kita”, ungkap Imam.
Sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran dalam rangka Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara serta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara serta Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara salah satunya, mengakibatkan perpindahan perangkat pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian/Lembaga ke Ibu Kota baru.
Perpindahan ini mencakup seluruh sumber daya yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga baik sumber daya manusia, aset yang bergerak, bukti administrasi kegiatan pemerintahan, dan lain-lain. Salah satu sumber daya Kementerian/Lembaga yang harus diselamatkan dan dikelola agar dapat digunakan secara berkelanjutan di Ibu Kota baru adalah arsip.

Imam Gunarto menyampaikan bahwa ANRI bersama K/L yang akan pindah ke IKN harus menyamakan hati dan pikiran, gerak langkah dan aksi dalam membangun kearsipan, khususnya menuju IKN.
Pekerjaan besar dan kolosal ini melibatkan banyak K/L yang akan pindah, sehingga menjadi momen bersejarah yang akan dikenang anak cucu kita.
“Proses ini harus dilaksanakan secara kolaboratif, tidak hanya ANRI dengan K/L saja tetapi dengan swasta, perguruan tinggi, dan komunitas bersama-sama bersinergi,” terang Imam Gunarto.
Lebih lanjut Imam menambahkan, tugas kita bersama adalah menata dan mendigitalisasi arsip dari 70 K/L yang akan pindah ke IKN dan menjamin arsip statis, terjaga, dan vital dapat terselamatkan.
Kemudian menjamin arsip yang telah habis masa retensinya dan tidak bernilai guna dimusnahkan sesuai prosedur. Ini tak lain untuk menjamin arsip, menjaga keberlanjutan administrasi kementerian/lembaga di IKN.
”Momen perpindahan menuju IKN ini dapat menjadi momen tertib arsip, transformasi digital dan penyelamatan Memori Kolektif Bangsa (MKB) yang efektif,” tegasnya. (anri/am)
ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM

-
OLAHRAGA1 minggu ago
Sihran Keluar Lapangan dengan Pincang, Pelatih Borneo FC: Kehabisan Bensin Dia
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Pelatih Borneo FC Puji Nadeo yang Tampil Cemerlang saat Lawan Persis
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Pelatih Borneo FC Puji Barito Putera Jelang Derby Kalimantan
-
KUKAR1 minggu ago
Misi Mulia Fajar Alam Arsipkan Sejarah Loa Kulu Lewat Buku
-
SAMARINDA1 minggu ago
Jelang Anniversary ke-7, Midtown Hotel Samarinda Gelar Donor Darah
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Perpustakaan SMKN 2 Samarinda, Gudang Pengetahuan dan Arsip Pendidikan Sejak 70-an
-
KUKAR1 minggu ago
Cerita di Balik Penulisan Sejarah Loa Kulu yang Menjadi Arsip Penting
-
KUBAR1 minggu ago
Jalan dan Drainase Masih Jadi Keluhan Utama Warga Kubar-Mahulu