SAMARINDA
Komisi III Soroti Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Samarinda Serap 67 Persen Anggaran
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengapresiasi kinerja BPBD yang telah menyerap 67% anggaran hingga triwulan kedua 2025. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan di semua level, menyusul kerentanan Samarinda terhadap banjir dan longsor.
Deni Hakim Anwar menyampaikan capaian sekaligus evaluasi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda dalam rapat kerja bersama mitra, Selasa, 22 Juli 2025.
Berdasarkan laporan BPBD, hingga triwulan kedua tahun ini, realisasi penyerapan anggaran mencapai sekitar 67 persen dari total pagu anggaran lebih dari Rp 14 miliar.
“Hampir 50 persen dialokasikan untuk belanja rutin, seperti gaji dan tunjangan pegawai. Sementara anggaran operasional kegiatan berkisar Rp 6 miliar,” ujar Deni.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P), ada rencana penambahan dana untuk BPBD antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.
Komisi III memberikan atensi terhadap sejumlah program prioritas BPBD, seperti penyuluhan kebencanaan, penanggulangan saat bencana, dan pemulihan pasca bencana. Deni menyebut, kinerja BPBD cukup optimal meskipun bekerja dengan keterbatasan anggaran.
“Kami mendorong agar penyiapan anggaran lebih komprehensif. Pengalaman banjir dua kali pada Mei lalu yang menyebabkan status tanggap darurat menjadi pelajaran penting. Kesiapan mutlak diperlukan, walau kita tidak menginginkan bencana terjadi,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan BPBD di tingkat kecamatan, agar langkah antisipasi bisa lebih cepat dan tepat.
“Kami beri catatan agar kehadiran BPBD di tingkat kecamatan diperkuat. Ini penting, mengingat Samarinda sangat rentan terhadap ancaman longsor dan banjir,” jelasnya.
Untuk mendukung kesiapsiagaan di lapangan, Deni mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengusulkan bantuan dua unit eskavator tahun ini, yang diharapkan dapat mempercepat respons jika terjadi longsor atau bencana lainnya.
Di akhir keterangannya, Deni menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam urusan kebencanaan.
“Penanggulangan bencana harus mengusung prinsip pentahelix. Artinya, bukan hanya tugas satu instansi, tapi tanggung jawab bersama—baik pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, maupun media. Semua harus bahu-membahu menjaga kesiapsiagaan,” pungkasnya. (Chanz/sty)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari agoCarnival Akhir Tahun Hadir di Mahakam Lampion Garden Samarinda, Tiket Masuk Mulai Rp5 Ribu
-
GAYA HIDUP5 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN2 hari agoDaftar Film Indonesia di Bioskop Temani Liburan Nataru 2025-2026, Tayang Desember–Januari
-
OLAHRAGA5 hari agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoWagub: Usia Harapan Hidup Warga Kaltim Naik Jadi 79 Tahun
-
SEPUTAR KALTIM8 jam agoDisorot Isu Deforestasi, Pemprov Kaltim Catat Upaya Reforestasi Capai 17 Ribu Hektare
-
BERITA2 hari agoPemprov Kaltim Pastikan Stok Pangan Aman, Harga Bapokting Stabil Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim


