Connect with us

SAMARINDA

Penjelasan Perumdam Tirta Kencana Kenapa Belum Bisa Melayani Semua Warga Samarinda

Diterbitkan

pada

perumdam
Ilustrasi: Belum semua warga Samarinda menikmati layanan PDAM. ( i.huffpost.com))

Perumdam Tirta Kencana memberi penjelasan, kenapa sampai saat ini belum semua warga Samarinda menikmati layanan air bersih. Padahal sumber air bersih di kota ini sangat melimpah.

Air bersih adalah kebutuhan vital untuk semua orang. Namun di Samarinda, pendistribusian air bersih belum merata. Warga di sejumlah wilayah harus mengandalkan sumur. Sebagian besar lainnya membeli air tandon keliling yang harganya cukup mencekik. Sementara yang sudah tersambung PDAM, juga sering mengeluh karena aliran air tidak lancar.

Ini sedikit anomali, karena berbeda dengan Kota Balikpapan dan Bontang yang kesulitan mencari sumber air. Samarinda justru memiliki sumber air bersih alami yang anti kering. Yakni Sungai Mahakam. Lantas, kenapa Perumdam Tirta Kencana belum bisa melayani semua warga Kota Pusat Peradaban?

Baca juga:   Pemkot Samarinda Lagi Bikin Regulasi untuk Berantas Pertamini

Penjelasan Perumdam Tirta Kencana

Asisten Manajer Humas Perumdam Tirta Kencana Sendya Ibanez menjelaskan. Kalau pihaknya terus berupaya memberikan air secara menyeluruh di Kota Samarinda. Bahkan ke daerah terpinggir.

Namun yang jadi masalah adalah besarnya jumlah pertumbuhan penduduk lebih besar daripada produksi mereka.

“Bukannya PDAM tidak mau mengaliri. Kemarin kan Pak Wali sempat berbicara jumlah penduduk, produksi penduduknya sangat jauh lebih meningkat ketimbang pelayanan kita kepada masyarakat,” jelas Sendya pada Jumat, 20 Oktober 2023.

“Masyarakat itu juga pasti mau beli air yang sudah kami sediakan, pasti mau,” tambahnya.

Faktor kedua, menurut Sendya adalah rehabilitasi pipa PDAM yang sudah termakan usia. Karena jika hanya fokus pada  pengembangannya saja, dengan jumlah produksi ditingkatkan pada 17 instalasi. Sementata tidak dibarengi dengan pembaharuan daripada pipa yang berada di jalan raya. Bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih besar pada pipa PDAM.

Baca juga:   Sopir Truk DLH Dipalak saat Angkut Sampah ke TPA Sambutan

“Nanti bisa mengakibatkan pecah pipa yang terlalu besar. Karena tekanan itu tinggi dan pipa tidak direhab, imbasnya pada kebocoran. Perbaikan pembaruan juha jadi kendala,” lanjutnya.

Sendya ikut memberi contoh pada kasus tidak mengalirnya air di Sempaja beberapa waktu lalu. Karena ada proyek drainase, PDAM tidak bisa menaikkan angka debit air. Sebab jika angka debit tetal dinaikkan akan semakin besar kebocoran yang akan terjadi.

Sendya mencatat, secara rutin pipa harus diganti 20 tahun sekali. Karena semakin hari pipa menjadi tergerus dan menipis karena terus dialiri air dengan kandungan besi yang tinggi. Sehingga soal perbaikan dan tetek bengeknya juga perlu jadi perhatian.

Baca juga:   Mengenal Sejarah dan Budaya Kota Tepian di Museum Samarinda

Berusaha Memenuhi Kebutuhan Warga

Faktor lainnya adalah masih ada perumahan yang tidak memiliki booster dan reservoir. Padahal ini wajib. Untuk menyimpan cadangan air, kemudian memudahkan PDAM mengaliri air secara kotinyu.

“Tapi biasanya banyak perumahan yang tidak memberikan fasumnya kepada PDAM dan PDAM tidak bisa melakukan pengembangan terhadap perumahan tersebut. Padahal pengembang wajib lapor. Dan itu jarang. Karena pengembang biasanya mau ambil untung dari produksi air,” terang Sendya.

Namun, Sendya menegaskan kalau pihaknya terus berupaya dan terus berinovasi. Agar ketersediaan air bersih di Kota Tepian ini bisa terjamin.

“Nantinya akan ada penambahan instalasi ataupun peningkatan debit air. Nanti akan kami buka rencananya untuk tahun depan,” pungkasnya. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.