SAMARINDA
Satpol PP Samarinda ‘Ringkus’ 15 Anjal dan Gepeng, Ada yang Pura-Pura Buta
Satpol PP Samarinda merazia 15 anjal dan gepeng dalam 2 hari terakhir. Saat penangkapan, ada yang mendadak pura-pura buta.
Sebagai bagian dari pengamanan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda melakukan penertiban anak jalanan (anjal) serta gelandangan dan pengemis (gepeng). Selama 3 hari; 20-22 Desember 2022.
Kepala Seksi (Kasi) Operasional Bidang Trantibum Satpol PP Samarinda Beny Hendrawan mengatakan. Dalam 2 hari pertama, mereka berhasil meringkus sebanyak 15 orang.
“Pagi hingga malam kita razia mereka, ini sudah menjadi permasalahan dan telah menjamur.”
“Ini juga sebagai upaya memberi rasa aman dan nyaman kepada warga yang menjalani ibadah Natal dan menjelang tahun baru,” jelasnya, Rabu, 21 Desember 2022.
Selama penertiban, Benny menceritakan ada beberapa hal konyol yang dihadapi petugas. Seperti pengemis yang tetiba buta sampai lumpuh.
“Modusnya memakai tongkat, lalu menutup mata dengan kacamata, ataupun penutup wajah. Jadi kesannya orang-orang melihat mereka sebagai pengemis yang mengalami kebutaan.”
Meski demikian, lanjut Beny, petugas sudah sangat hapal dengan modus-modus yang digunakan oleh para anjal dan gepeng.
“Di Simpang Muara misalnya, gepeng di sana ada anak kecil dengan modus ngamen.”
“Ada juga ibu-ibu dengan modus menggendong bayi, biar orang-orang merasa kasihan,” jelasnya.
Kata Benny, terkadang kalau tidak diberikan uang, mereka mengamuk dan mencelakai para pengguna jalan.
Penertiban dilakukan di sejumlah titik, yakni Simpang Empat Jalan Kadrie Oening , Simpang Tiga Muara Jalan Antasari, Simpang Empat Mall Lembuswana, dan titik lainnya.
Dari 15 gepeng dan anjal yang terjaring, Benny mengungkapkan, didominasi oleh orang lama yang sudah berulang kali tertangkap.
Untuk itu, Satpol PP bekerja sama dengan Dinsos Kaltim, sebagai upaya memberikan efek jera kepada para gepeng dan anjal, agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.
“Ini pemain lama, jadi kita tindak tegas, lalu dibawa oleh Dinsos Kaltim untuk diberi pembinaan dan bimbingan mental.”
“Semoga setelah itu ada efek jera bagi mereka, agar tidak mengulangi pekerjaan seperti meminta-minta ataupun ngamen di persimpangan jalan Samarinda,”
Selain mengganggu ketertiban, gepeng dan anjal juga dapat membahayakan keselamatan mereka sendiri.
Penertiban gepeng dan anjal, menurut Beny, telah tertuang dalam Perda Nomor 16 Tahun 2002 tentang Penanggulangan Anjal dan Gelandangan dalam Wilayah Samarinda. (sgt/dra)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
BALIKPAPAN4 hari agoUMK Balikpapan Diusulkan Naik Lagi: Tahun 2026 Nambah Rp155 Ribu, Gaji Sektor Migas Tembus Rp4 Juta
-
BALIKPAPAN4 hari agoBalikpapan Siapkan Puluhan Event Sepanjang 2026: Pariwisata Digenjot Tanpa Musim Sepi, ini Jadwal Lengkapnya
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Peringatkan “Seruakan Dingin Asia” Meningkat, Kaltim Waspada Hujan Sepanjang Pekan Natal
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoDaftar Lengkap UMK Kaltim 2026: Berau Paling Tajir Tembus Rp4,39 Juta, Paser di Posisi Buncit
-
GAYA HIDUP2 hari agoAlarm Ramadan Sudah Bunyi! Manfaatkan Rajab dan Syakban Buat “Pemanasan” Biar Nggak Kaget
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoKarya Anak Bangsa Jadi Identitas Baru Kaltim, Ini Pemenang Sayembara Batik ASN dan Cinderamata Daerah

