OLAHRAGA
Sempat Terpinggirkan, Leo Guntara Perpanjang Kontrak di Borneo FC

Leo Guntara sempat menjadi bek kiri ketiga di awal era Pieter Huistra. Namun karena kerja kerasnya, Borneo FC kini memperpanjang kontraknya sampai tahun 2026.
Manajemen Borneo FC Samarinda cukup sibuk di periode libur kompetisi kali ini. Selain menggelar TC di Yogyakarta. Mereka juga memperbarui kontrak sejumlah pemain yang akan kadaluarsa musim ini.
Sebelumnya, Pesut Etam telah memperbarui kontrak Fajar Fathur Rahman (2 tahun) dan Komang Teguh (3 tahun). Hari ini (Sabtu 6 Januari), giliran Leo Guntara yang diumumkan telah menyepakati tambahan masa bakti sampai tahun 2026.
Kontrak Leo sendiri baru akan habis pada akhir musim ini. Persisnya pada 30 April 2024 mendatang. Namun manajemen ingin segera memagarinya dengan kontrak berdurasi panjang, 2 tahun.
Presiden klub Nabil Husien menjelaskan, alasan kuat mereka menyodori kontrak baru pada pemain 29 tahun itu adalah konsistensinya di sektor kiri pertahanan timnya.
“Alhamdulilah kita sudah amankan tanda tangan Leo Guntara untuk dua musim ke depan. Ya ini buah dari apa yang dia berikan ke Borneo FC selama tiga musim terakhir,” ujar Nabil Husien di laman resmi klub.
Musim ini Leo adalah bek kiri andalan Pieter Huistra. Dan membentuk kuartet pertahanan bersama Leo Lelis, Silverio, dan Fajar dengan apik. Sehingga membuat gawang Nadeo Argawinata hanya kebobolan 16 kali dari 23 pertandingan.
“Kita berharap Leo Guntara bisa lebih termotivasi untuk bisa berikan prestasi bersama Borneo FC,” pungkasnya.
Sempat Terpinggirkan
Pemain asal Padang itu bergabung ke Borneo FC pada musim 2021. Usai tak melanjutkan kariernya di PSM Makassar. Sejak itu, dia sudah bermain 87 kali untuk Pesut Etam di semua ajang. Dan turut memberi kontribusi 2 gol dan 4 asis.
Seringnya pergantian pelatih di Borneo FC turut membuat kariernya di tim Samarinda pasang surut. Misalnya di awal kedatangan Pieter Huistra. Di laga perdana pelatih asal Belanda, Leo menjadi starter. Namun karena kalah 1-3 di kandang sendiri oleh Bhayangkara, Pieter langsung merombak skuatnya di laga berikutnya.
Leo ikut menjadi korban perombakan. Dari bek kiri pertama, statusnya turun menjadi bek kiri ketiga. Di bawah Irsan Lestaluhu dan Abdul Rachman.
Pada 8 laga terakhir setelah kalah dari Bhayangkara, Leo bermain pada 5 laga, namun sebagai pemain pengganti. Sementara 3 laga lainnya, dia sama sekali tak bermain, karena Pieter memilih menggilir Irsan dan Rachman di kedua babak.
Musim berganti, nasibnya belum kunjung membaik. Dari 11 laga awal musim ini, dia bermain 8 kali, 5 di antaranya dari bangku cadangan. Dia kalah bersaing dengan duo bek kanan yang dimainkan di kiri; Diego Michiels dan Rizky Dwi.
Baru pada pekan ke-12, saat Pieter memulai pakem barunya (4-2-1-3). Leo Guntara kembali menjadi bek kiri nomor 1. Formasi baru itu terus bertahan sampai sekarang, karena membuat Pesut Etam tak terkalahkan dalam 12 pertandingan terakhir. Bersamaan dengan itu, posisi Leo di pos kiri juga tak tergantikan.
Eks Semen Padang itu hanya sekali absen dari 12 laga terakhir, karena menjalani suspensi kartu kuning. Pada akhirnya, Leo Guntara telah bekerja sangat keras untuk menjadi pemain utama Pasukan Samarinda. Dan klub sedang mengganjar upayanya itu saat ini. (dra)

-
KUKAR5 hari ago
Wagub Seno Aji Panen Padi Teknologi Digital Farming di Kutai Kartanegara
-
PARIWARA3 hari ago
Lengkapi Perayaan Satu Dekade MAXi, CustoMAXi Yamaha Kembali Hadir dan Buka Seri Perdana di Semarang
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Cuaca Kaltim 11–20 September: BMKG Prediksi Hujan Atas Normal
-
KUKAR2 hari ago
Pemprov Kaltim–BI Dorong Pertanian Digital di Kukar Lewat Panen Demplot Padi
-
SAMARINDA5 hari ago
Jambore Desa Wisata Kaltim 2025 Resmi Dibuka, Gala Dinner Penuh Keakraban
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
RESMI! Gubernur Rudy Mas’ud Tetapkan Direktur Utama Empat BUMD Kaltim 2025
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kanwil BPN Kaltim Gelar Dialog Terbuka, Tampung Aduan Pertanahan Masyarakat
-
SEPUTAR KALTIM1 hari ago
Kesbangpol Kaltim Matangkan Persiapan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025