OLAHRAGA
Sesalkan Liga 1 Tiba-Tiba Diliburkan, Manajer Borneo FC: Jangan Kebiasaan
Manajer Borneo FC Dandri Dauri menyesalkan keputusan PSSI yang tiba-tiba meliburkan Liga 1. Situasi ini membuat klub merugi dari sisi materil dan non materil. Dandri sekaligus mempertanyakan profesionalitas PT LIB, karena sering mengubah jadwal dan aturan di tengah kompetisi. Kebiasaan.
Semua klub Liga 1 sedang bersiap menghadapi pekan ke-31 musim ini, yang akan dimulai pada Senin 1 April sampai 4 April 2024 mendatang. Namun beberapa jam sebelum itu, terbit surat penundaan Liga 1, terhitung dari 1 April sampai waktu yang belum ditentukan, menyesuaikan jadwal Piala Asia U23. Penundaan ini bermula dari emergency meeting Exco PSSI pada Sabtu 30 Maret 2024.
Akibat penundaan ini, pekan ke-31 sampai pekan terakhir (34) yang sedianya selesai pada bulan April, dipastikan tak tuntas sesuai jadwal. Bahkan cenderung menggantung.
Hal ini mendapat kecaman dari sejumlah klub, termasuk Borneo FC Samarinda. Manajer Dandri Dauri merasa 4 pekan terakhir adalah masa-masa krusial bagi semua tim. Karena akan mengerahkan semua kemampuan demi mencapai target. Baik masuk Champions Series, papan tengah, ataupun terhindar dari degradasi. Tak terkecuali timnya, meski sudah pasti finis di peringkat pertama musim reguler, namun Pesut Etam sedang berada di tren penampilan yang bagus. Libur panjang dikhawatirkan akan membuat ritme mereka menurun.
“Begini, hal seperti ini jangan menjadi kebiasaan di PSSI. Sedikit-sedikit ditunda, sedikit-sedikit ditunda.”
“Yang perlu dipikirkan juga tuh, bagaimana komunikasi itu terbangun dengan klub,” ujarnya, Minggu 31 Maret 2024.
Kritik Dandri ini didasari pada seringnya perubahan jadwal hingga penundaan liga. Bahkan musim ini, regulasi U23 sudah diubah beberapa pekan lalu. Bukti bahwa PSSI sebagai federasi maupun PT LIB selaku operator punya kebiasaan bertindak ‘kagetan’. Serta tidak konsisten menjalankan ketentuan yang disepakati pada awal musim.
Belum lagi, dalam penundaan ini, PSSI, kata Dandri, tidak melibatkan klub. Komunikasi 1 arah, tanpa mendengar pertimbangan dari klub.
Kerugian bagi Klub Liga 1
Soal timnas, Dandri sepakat bahwa perlu ada dukungan besar dari klub. Borneo FC yang mulanya menolak melepas pemainnya karena sedang krisis pemain, pada akhirnya sepakat melepas 4 pemainnya.
Tapi lagi-lagi, dia menekankan pentingnya komunikasi. Pasalnya dengan penundaan ini, klub lah yang harus menanggung kerugiannya. Dari sisi finansial, tim sudah merencanakan neraca keuangan sedemikian rupa hingga akhir musim. Lalu, saat kompetisi libur pun, klub masih punya kewajiban membayarkan gaji dan biaya operasional lainnya. Belum lagi jika ada pemain yang masa kontraknya berakhir pada akhir April atau Mei, menyesuaikan jadwal kompetisi sebelumnya. Artinya klub harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengikat pemain yang bersangkutan.
“Soal pengeluaran klub, asal PSSI mau menanggung sih, sebenarnya kami tidak masalah. Mau libur 2 tahun pun, asal komitmen PSSI mau menambah subsidi, silakan saja,” tegasnya.
Sementara dari sisi non materil, para pelatih telah menyusun program latihan. Namun penundaan ini membuat semuanya berantakan.
“Program latihan pasti kacau ya. Harus menyesuaikan ulang ini. Lebih lagi, belum tahu kapan akan main lagi kan?”
Psikis pemain pun tak luput dari dampak perubahan mendadak ini. Mereka yang sudah mempersiapkan diri dengan matang di akhir kompetisi, harus kecewa karena ketidakpastian jadwal lagi.
“Terlebih untuk kami yang sedang menjaga tren baik, semangat pemain kan jadi tertunda lagi,” keluhnya.
Pada akhirnya, Dandri ingin keputusan sepihak semacam ini, lalu perubahan tiba-tiba di tengah kompetisi. Tidak boleh dibiasakan lagi ke depannya. Cukup sampai sini. Bagaimanapun Liga 1 adalah kompetisi profesional. Jika penyelenggara tak mampu menunjukkan profesionalitasnya, bagaimana Liga 1 bisa upgrade? (dra)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPramuka Kaltim Gaet Generasi Muda Lewat Turnamen E-Sport
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoBiro Kesra Kaltim Perkuat Pembangunan Desa Lewat Evaluasi Indeks Desa
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari agoHarga TBS Sawit Kaltim Turun, Dipicu Anjloknya Harga CPO dan Kernel
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoPemprov Kaltim Pastikan Dana Gratispol Cair Pekan Ini, Keterlambatan Disebabkan Proses APBD-P
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoPramuka Kaltim Tutup Turnamen Esport Pertama: Semangat Digital, Sportivitas Tetap Menyala
-
EKONOMI DAN PARIWISATA1 hari agoInflasi Kaltim Oktober 2025 Capai 1,94 Persen, Jasa Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama
-
BERITA1 hari agoKI Kaltim Dorong BUMN dan Lembaga Vertikal Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik
-
SAMARINDA9 jam agoBabinsa Sungai Pinang Dampingi Penyaluran Makanan Bergizi Gratis di Sekolah Dasar

