Connect with us

OLAHRAGA

Tepatkah Borneo FC Merekrut Lagi Ambrizal Umanailo?

Diterbitkan

pada

umanailo
Ambrizal Umanailo akan langsung bergabung ke sesi latihan perdana putaran kedua Borneo FC, 5 Januari mendatang. (IST)

Borneo FC memutuskan merekrut kembali mantan wingernya, Ambrizal Umanailo dari Barito Putera. Untuk menjadi opsi jangka pendek di sektor sayap. Apakah ini keputusan yang tepat?

Ambrizal Umanailo alias Umai bukanlah pemain kelas A di sepak bola Indonesia. Namun bukan juga pemain yang biasa-biasa saja. Buktinya, di manapun dia bermain, Umai selalu mendapat caps yang banyak.

Umai kembali ke Borneo FC Samarinda dengan kontrak jangka pendek setengah musim. Ini akan jadi periode keduanya membela klub asal Samarinda. Sebelumnya, pemain asal Ternate itu membela panji Pesut Etam pada musim 2018 dan 2019.

Hadirnya Umai akan menambah komposisi pemain sayap Borneo FC. Sebelumnya, sudah ada Terens Puhiri, Stefano Lilipaly, M. Sihran, dan Arya Gerryan. Selain mereka, Andy Hardjito, Fajar Fathur Rahman, Sultan Samma, Joni Bustos, hingga Hambali Tolib bisa bermain di sektor sayap serang.

Tepatkah Merekrut Umai?

Jika semua pemain dalam kondisi terbaik, Andre Gaspar memang tak perlu pusing meracik timnya. Karena komposisi Lilipaly (kiri), Pato (tengah), dan Terens (kanan). Sudah membuat mereka mampu bersaing di papan atas.

Bahkan sejak awal kompetisi, Pasukan Samarinda kerap menyandang status tim paling produktif.

Sayangnya kesolidan lini depan Pesut Etam belum konsisten. Stefano Lilipaly sebagai winger terbaik saja, sempat ‘menghilang’ dalam 6 laga karena bermain sambil menahan cedera.

Baca juga:   VIDEO: Detik-Detik Gol Pato yang Dianulir Wasit Borneo FC vs PSS

Terens Puhiri tidak terlihat lagi sejak pertandingan melawan Madura United 1 Oktober lalu. The Flash dikabarkan sakit, tapi belum diketahui sakit apa yang dia derita. Padahal dalam 11 laga, Tepu membuat 3 gol dan 4 asis. Sangat produktif.

M. Sihran hanya absen dalam 1 laga. Ketika melawan Rans akibat suspensi kartu merah. Pemain mungil itu terlibat dalam 16 laga Pesut Etam musim ini. Meski mayoritas sebagai pemain pengganti.

Sihran punya kecepatan dan kelincahan. Namun kontribusinya dalam permainan begitu terasa ketika dia bermain sebagai pengganti. Bukan sebagai starter. Artinya, Andre Gaspar perlu pemain pelapis yang bisa menjadi starter ketika Fano atau Terens absen.

Arya Gerryan yang masih berusia 21 tahun. Juga mulai sering bermain akhir-akhir ini. Musim ini, pemain kelahiran Samarinda itu sudah bermain 6 kali. Lima di antaranya pada era Andre Gaspar.

Sama seperti Sihran, Arya juga pemain lincah dan luwes. Tugas besarnya adalah bikin pertahanan lawan berantakan. Sementara kemampuan membuat umpan dan golnya belum terasah benar.

Pemain sayap terakhir adalah Andy Hardjito. Pemain 21 tahun ini sebenarnya berposisi sebagai penyerang tengah. Namun bisa menjadi penyerang sayap jika diperlukan.

Baca juga:   Persiapan Sempit, Borneo FC Lawan PSIS Modal Nonton Video

Nama Andy mulai terdengar ketika dia melakukan debut pada pekan ke-10 melawan Bhayangkara FC. Bermain 7 menit, Andy membuat gol penyama kedudukan.

Di era Andre Gaspar, Andy selalu bermain. Menempati pos penyerang kanan dan sekali menjadi bek kanan. Total Andy bermain 7 kali dengan kontribusi 2 gol dan 1 asis.

Pemain 1,8 meter itu membuat Borneo FC lebih tenang selagi Terens masih absen. Namun sebagai pemain belia, dia butuh penantang serius di posisinya.

Melihat semua faktor di atas, keputusan Pesut Etam mendatangkan Umai sudah benar. Putaran kedua akan berlangsung lebih ketat. Andre Gaspar butuh solusi darurat untuk mengatasi masalah lini depan.

Pasalnya pada 6 laga terakhir, Pasukan Samarinda sudah 3 kali tidak bisa membuat gol. Padahal 11 laga sebelumnya, mereka tak pernah absen mengukir skor.

Umai memiliki versitilitas bisa bermain di 3 posisi. Yakni penyerang kanan, gelandang serang, dan sayap kiri. Dia bisa menjadi pesaing serius Sihran jika sewaktu-waktu Lilipaly absen. Ataupun sedang tidak berkembang karena mendapat pengawalan ketat.

Di kanan, Umai bisa berebut posisi dengan Andy Hardjito selama Terens absen. Skenario ini bisa terjadi jika Terens absen sampai akhir musim. Atau jika dalam waktu dekat Tepu bisa bermain lagi, persaingan ketat antara Umai dan Andy juga akan menguntungkan tim. Entah Terens yang harus berjuang keras pascasakit, Andy yang semakin meningkat, atau Umai yang justru akan membuat perbedaan.

Baca juga:   Keren! Samarinda Juara Umum Porprov di Kandang Orang

Secara karakter, Umai berbeda dari Andy dan Sihran. Nama terakhir punya keunggulan licin seperti belut sawah. Sementara Andy punya naluri gol yang cukup bagus. Nah, Umai berada di tengah-tengahnya.

Umai bukan pencetak gol ataupun asis yang ulung. Namun dia punya visi bermain yang cukup bagus. Dia bisa sangat berguna ketika pelatih menginginkan warna permainan yang berbeda.

Jika ada pernyataan, masih banyak kok pemain sayap yang lebih bagus ketimbang Umai. Kenapa harus CLBK? Pendekatan yang bisa menjawabnya adalah … musim sedang berjalan. Pemain bagus otomatis menjadi andalan di klubnya masing-masing.

Tidak mudah mencari pemain kelas A di pertengahan musim. Mendaratkan Umai adalah pilihan realistis. Lagian, Umai hanya diproyeksikan setengah musim saja.

Dia mendapat opsi perpanjangan kontrak 2 musim. Namun itu tergantung performanya pada setengah musim ke depan.

Nah, Borneo Fans, apa menurut kalian keputusan mendatangkan Umai sudah tepat? (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.