Connect with us

SAMARINDA

Terkait Penyegelan RSI, PJ Gubernur Kaltim Belum Mau Komentar Banyak

Diterbitkan

pada

PJ Gubernur Kaltim Akmal Malik. (Yanti/Kaltim Faktual)

PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik enggan berkomentar banyak terkait penyetopan sementara proyek pembongkaran Rumah Sakit Islam (RSI). Ia meminta semua orang menunggu hasil rapat antara pemprov dan Pemkot Samarinda siang nanti.

Polemik penyegelan pembongkaran aset RSI untuk jalan terowongan pada Sabtu kemarin. Memicu banyak spekulasi dari masyarakat. Yang paling mengemuka adalah pemprov dan pemkot sedang terlibat aksi saling segel. Antara proyek terowongan dan Lapangan Vorvo.

Pada Senin pagi tadi, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik hadir dalam Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kaltim. Usai agenda, ia ditanyai soal aksi penyetopan itu oleh awak media.

Baca juga:   Bukan hanya Urusi Sampah dan Taman, DPRD Dorong DLH Samarinda Jadi Polisi Lingkungan

Namun Akmal memilih untuk belum mau banyak bicara. Ia mengaku sudah memonitor polemik ini. Dan akan melakukan pertemuan dengan pemkot pada Senin siang ini.

“Nanti jam 1 kita rapat langsung di lapangan. Saya bilang jangan rapat di depan meja, nanti akan berbeda perspektifnya,” ungkapnya, Senin 22 Januari 2023.  

Pada rapat nanti, Akmal akan mendudukkan pemkot, yayasan rumah sakit, serta OPD pemprov terkait. Supaya masalahnya tidak berlarut-larut.

“Suatu kebijakan kita lihat dari tiga kebijakan. Kita lihat dari tiga yakni aspek kewenangannya seperti apa substansinya dan prosedurnya seperti apa,” tegasnya.

“Kita lihat nanti apakah permasalahannya prosedural, kewenangan, atau substansi. Makanya kita rapat. Sabar dulu teman-teman media ya kita rapat dulu,” sambungnya.

Baca juga:   Pemilik Ruko SHM Bantah 17 Orang Sudah Setuju, Tegaskan Tak Jual Lahan untuk Pasar Pagi

Sementara itu, ketika disinggung terkait pemberhentian sementara proyek pembongkaran RSI ini. Karena konflik persaingan penyegelan. Akmal menjelaskan sementara ini, hal tersebut masih dugaan.

“Saya sudah menerima info dari staf, diduga ada persoalan prosedural. Itu kenapa kita minta kita rapat di lapangan nanti. Saya belum mau ngomong apa-apa. Nanti setelah rapat kita sampaikan,” pungkasnya. (dmy/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.