Connect with us

OLAHRAGA

Ternyata Ini Alasan Pelatih Borneo FC Masukkan 4 Bek dan Tarik 3 Penyerang saat Butuh Gol

Diterbitkan

pada

Christophe dan Ronaldo hanya 45 menit berduet di posisi bek tengah. (MO/BFCS)

Pelatih Borneo FC Pieter Huistra mendapat sorotan besar saat timnya bermain imbang 0-0 melawan PSIS di Batakan. Dari 5 jatah pergantian, ia memilih memasukkan 4 bek dan menarik 3 pemain di pos menyerang.

Sadar bahwa Borneo FC Samarinda sangat membutuhkan kemenangan usai 2 laga beruntun selalu kalah. Pieter Huistra menurunkan skuad terbaiknya di laga melawan PSIS, dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-13 pada Jumat sore kemarin.

Nadeo Argawinata mendapat pengawalan dari kuartet Fajar-Ronaldo-Christophe-Leo Guntara. Di tengah ada Hendro Siswanto yang menggantikan Rivaldo (ke timnas), serta Kei Hirose dan Berguinho. Ketiganya menopang trio penyerang; Peralta, Lilipaly, dan Gaucho.

Sayangnya dengan susunan terbaiknya, Pesut Etam gagal membuat keunggulan di babak pertama. Meski mereka berupaya keras menciptakan gol cepat.

Baca juga:   Gawat! Borneo FC Berpotensi Tak Bisa Pakai Stadion Segiri sampai Akhir Musim

Merasa taktiknya tak berjalan mulus, Pieter langsung melakukan 2 pergantian saat babak kedua hendak dimulai. Berguinho digantikan Furtado, Hendro digantikan Terens.

Babak kedua pun dimulai dengan kuartet bek: Fajar-Ronaldo-Furtado-Leo, sementara Christophe maju menjadi gelandang tengah, bersama Terens dan Kei Hirose.

Setengah jam babak kedua berlalu, Borneo FC masih juga kesulitan membongkar pertahanan PSIS yang sebenarnya tidak terlalu padat. Karena tim Semarang bermain relatif terbuka.

Pelatih asal Belanda lalu menjalankan rencana ketiganya. Ezzi Buffon (RB) masuk menggantikan Stefano Lilipaly (LWF), dan Komang Teguh (CB) menggantikan Ronaldo (CB). Usai pergantian ini, Fajar bermain sebagai penyerang sayap, sementara posisinya ditempati oleh Ezzi.

Waktu normal babak kedua berakhir, gol yang dinantikan tak kunjung hadir. Pieter yang sudah memutar-mutar posisi pemain di lapangan, mencoba keberuntungannya dengan cara yang ekstrem. Yakni menggantikan Leo Gaucho (CF) dengan Diego Michiels (CB).

Baca juga:   Dishut Kaltim Libatkan Sekolah dalam Penanaman 100 Ribu Pohon, PJ Gubernur Minta Gerakan Ini Bukan Sekadar Seremonial

Pergantian ini membuat komposisi pemain di lapangan menjadi 6 bek, 2 gelandang, dan 2 penyerang berdasarkan posisi naturalnya. Namun faktualnya, tetap menjadi 4 bek, 3 galandang, 3 penyerang. Hal ini karena Christophe menjadi gelandang, Fajar menjadi penyerang sayap, dan Furtado menjadi penyerang tengah.

Alasan Memasukkan Banyak Bek

Jika pada akhirnya Pesut Etam mampu membuat gol lalu menang. Maka taktik ini akan dianggap sebagai keputusan yang brilian. Tapi jika gagal, maka akan disebut sebagai keputusan konyol. Seperti itulah perjudian. Dan semua penonton tahu, bahwa pada akhirnya Pieter Huistra dianggap melakukan hal konyol, karena alih-alih memasukkan Habibi, Asgal, ataupun Ikhsan yang beratribut menyerang. Pieter justru memindahkan beberapa bek ke pos penyerang.

Baca juga:   Starting XI Borneo FC Vs PSM; Chritophe Debut Cadangan, Ronaldo Comeback, Tanpa Pemain U-22

Merespons reaksi buruk ini, Pieter Huistra pun menjelaskan bahwa ia memiliki alasan kenapa melakukannya. Terutama pergantian yang paling mencolok ialah menggantikan Gaucho dengan Diego.

“Alasannya sederhana, kami ingin memainkan Furtado sebagai seorang striker. Jadi, Diego masuk dan mengisi kekosongan di lini bertahan.”

“Kami telah memasukkan Ezzi dan Komang. Jadi Diego adalah pemain bertahan selanjutnya yang masuk dan melakukan bagiannya.”

“Tapi kami berharap (mendapat gol) dengan Furtado karena Furtado adalah header terbaik kami saat ini di tim. Ini termasuk pertaruhan tapi itu hanya 5 menit. Itu tak terlalu lama,” ujar Pieter Huistra usai laga. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.