SAMARINDA
Transportasi di Kaltim Harus Terintegrasi, Antisipasi Tingginya Mobilitas karena IKN
Proses pembangunan IKN terus berjalan. Dishub Samarinda mendorong agar Pemerintah Provinsi Kaltim bisa bersiap. Membuat aglomerasi untuk transportasi terintegrasi. Mengantisipasi mobilitas masyarakat yang tinggi karena IKN.
Masih dalam proses pembangunan, Ibu Kota Nusantara (IKN) akan resmi beroperasi secara perdana pada 17 Agustus 2024 mendatang. Bertepatan dengan perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Itu akan menandai resminya Ibu Kota RI yang semula berada di DKI Jakarta, menjadi di Provinsi Kaltim. Tepatnya di sebagian kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Sementara daerah di sekitarnya akan menjadi kawasan penyangga yang menyokong keberadaan IKN. Mulai dari Kota Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, juga Kabupaten Paser.
Dalam hal ini, 4 daerah tersebut, digadang bakal jadi Jakarta Bogor Depok Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) kedua. Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda mendorong Kaltim bersiap.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hormarulitua Manalu meminta agar Pemerintah Provinsi Kaltim menyiapkan sistem aglomerasi yang terpadu.
Aglomerasi sendiri merupakan upaya pemusatan beberapa elemen ke dalam suatu tempat. Terhadap aktivitas ekonomi di kawasan perkotaan dalam rangka penghematan.
Dalam hal ini, Manalu ingin mendorong agar daerah di sekitar IKN bisa mempersiapkan transportasi massal yang terpadu dan menyambung antar kabupaten/kota. Pemprov Kaltim harus mengkoordinir.
“Karena ketika aglomerasi disetujui berarti anggaran dari Kementerian PUPR, Perhubungan, juga Bappenas akan masuk ke kabupaten dan kota,” jelas Manalu belum lama ini.
“Kenapa Aglomerasi harus dibangun, supaya tidak terjadi Jabodetabek yang kedua (macet dan padat kendaraan),” lanjutnya.
Menurut Manalu, jika Kaltim tak segera bersiap untuk menata transportasi angkutan umun yang terintegrasi, maka dampaknya bisa fatal. Karena diprediksikan pertumbuhan penduduk di Kaltim melonjak tinggi.
Kabarnya, kata Manalu, akan ada sekitar 22 juta ASN yang pindah ke IKN. Mau tidak mau, Balikpapan, Samarinda, Kukar, dan Paser, akan ikut terdampak. Menyumbang kepadatan penduduk dan bertambahnya transportasi.
“Kalau segitu pakai kendaraan pribadi semua, matilah kota ini.”
Sehingga Manalu mendorong Pemprov Kaltim memanggil kepala daerah dari 10 kabupaten/kota untuk membahas aglomerasi. Sehingga ada transportasi massal, seperti antara Jakarta ke Bekasi, ke Bogor dan lainnya.
“Kalau kita masing-masing ego sektoral kabupaten kota mungkin anggarannya tidak cukup. Makanya perlu kita dorong aglomerasi agar dana dari kementerian bisa turun semua,” pungkasnya. (ens/am)
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Hasil Liga 1: Persib 2-1 Borneo FC, Pesut Etam Alami 3 Kekalahan Beruntun
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Borneo FC Isyaratkan Tak Tampil dengan Kekuatan Penuh saat Jumpa Persib
-
HIBURAN6 hari yang lalu
Tak sampai 1 Jam, Tiket Konser Sheila On 7 Tunggu Aku di Samarinda Ludes
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Keinginan STY Tak Terwujud, Timnas Indonesia Hadapi Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Jegal Ciro Alves Berkali-kali, Pieter Huistra: Ezzi Buffon Bukan Anak-Anak Lagi
-
KUBAR1 minggu yang lalu
Kejagung Periksa Satu Orang Saksi Terkait Perkara Tambang Kubar
-
BALIKPAPAN1 minggu yang lalu
Polda Kaltim Gelar Perkara Kasus Penemuan Mayat di Apotek Kimia Farma Samarinda, Penyidikan CCTV Belum Selesai
-
OLAHRAGA7 hari yang lalu
Dramatis! Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23