OLAHRAGA
Wiljan Pluim Pensiun, Borneo FC dalam Bahaya

Wiljan Pluim adalah pendatangan yang tak direncanakan oleh Borneo FC. Tapi justru jadi pelengkap puzzle – penyempurna taktik Pieter Huistra. Pensiunnya pria Belanda tak hanya membuat pendukung PSM harus melepas legendanya. Tapi sekaligus membuat Pesut Etam dalam bahaya.
Cerita bermula ketika di awal musim, Coach Pieter menerapkan taktik 4-3-3 menyerang. Sudah dirancang sejak pramusim. Namun setelah perombakan pemain, hasilnya belum juga bagus. Gaya permainan Fano dkk juga belum seperti yang diinginkan pelatih.
Hingga kekalahan 1-2 di kandang Persebaya pada pekan ke-11. Membuat Coac Pieter mengubah pakemnya menjadi 4-2-1-3. Tanpa gelandang bertahan, menyejajarkan gelandang tengah (Adam-Kei) di belakang AM. Pos gelandang serang kemudian diisi oleh Terens Puhiri.
Dari sisi hasil, positif. Borneo FC meraih 6 kemenangan dan 1 hasil imbang dari 7 laga beruntun. Namun soal permainan, sangat tidak manyala. Di saat bersamaan, Pluim yang sudah putus kontrak dengan PSM, direkrut pada bulan Oktober. Namun baru bisa bermain pada November.
Wiljan Pluim Kepingan Terakhir Puzzle Borneo FC
Kehadiran Pluim membuat permainan Pasukan Samarinda sangat bagus. Permainan dominan, dari kaki ke kaki, dan membuat banyak peluang — seperti yang diharapkan Pieter, akhirnya terwujud. Wiljan Pluim bermain di posisi nomor 10.
Di bulan November, Pieter akhirnya menemukan Winning Team-nya. Yakni Nadeo, Fajar, Silverio, Lelis, Leo, Kei, Adam, Pluim, Sihran, Fano, dan Felipe. Inilah tim paling tangguh sepanjang sejarah klub. Kehadiran Pluim benar-benar berdampak besar.
Pria Belanda memang tidak bisa berlari kencang. Tapi visi bermainnya membuat proses transisi bertahan ke menyerang, ataupun build up serangan terlihat mudah. Kemampuan menahan dan mengalirkan bola gak ada obat. Membuat kerja Fano dan Adam selaku kreator serangan jadi lebih mudah.
No Pluim No Party
Fakta menariknya, saat Wiljan Pluim bermain sebagai starter, Borneo FC tidak pernah kalah. Rinciannya, 12 kali starter, 10 menang, 2 imbang. Win rate-nya 83 persen! Sebaliknya saat Pluim tak menjadi starter/tidak bermain, Borneo meraih 1 kemenangan, 1 seri, 6 kali kalah. Win rate 12,5 %. Jauh.
Jelang akhir musim, Pluim terkena cedera hamstring. Membuatnya banyak absen. Sedikit banyak, kehilangan Pluim membuat Borneo limbung. Sang pemuncak klasemen 21 pekan reguler series, secara menyedihkan harus finis di peringkat ketiga Liga 1.
Pensiun
Pluim masih punya kontrak 1 musim dengan Borneo FC. Namun ia memilih pensiun. Cedera hamstring, usia, dan keluarga, kemungkinan menjadi alasan besarnya. Mungkin. Karena dia belum bicara langsung soal pensiunnya.
Pluim pensiun, Borneo FC Samarinda pun harus, mau tidak mau, mencari pengganti sepadan di bursa transfer. Kalau mau mimpi jadi juara terwujud musim depan. Sebab Adam, Ikhsanul, Terens, hingga Taufany belum bisa menggantikan peran besarnya. (dra)


-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Buntut Dugaan Kenaikan Tarif Parkir Citra Niaga, DPRD Samarinda Akan Lakukan Investigasi
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Disporapar Samarinda Gencarkan Promosi Wisata, Budaya Pampang dan Susur Sungai Mahakam Masih Jadi Favorit
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Dugaan Perusahaan Cangkang dalam Proyek Teras Samarinda, DPRD Bersiap Gunakan Hak Interpelasi
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
DPRD Samarinda Dukung Program Pranikah Satu Semester untuk Tekan Angka Perceraian
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Yamaha Flagship Shop Diresmikan, Wujud Nyata Realisasi Premium Dealer Layani Konsumen
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Dukung Kebijakan Efisiensi Anggaran, Dewan Desak Proyek Teras Samarinda Tak Dilanjut
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Penundaan Pengangkatan CPNS Rugikan Daerah, Samarinda Sebetulnya Sudah Siap
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Tangani Inflasi di Kaltim, Ekonom Dorong Pemprov Bereskan Aksesibilitas dan Rajin Sidak