Connect with us

OLAHRAGA

4 Laga Menghilang, Stefano Lilipaly Manyala Lagi gegara Dilempar Korek?

Diterbitkan

pada

stefano lilipaly
Stefano Lilipaly jadi pahlawan kemenangan Borneo FC atas Madura dengan 1 gol serta 1 asis. (MO/BFCS)

Membuat gol dan asis. Stefano Lilipaly menjalani kehidupan normalnya lagi. Saat Borneo FC melawat ke markas Madura United. Suporter lalu mengaitkan kembalinya magis Fano akibat dilempar korek oleh suporter MU. Afa iyah?

Hingga pekan ke-14, Stefano Lilipaly telah membuat 6 gol dan 7 asis. Berarti dia sudah berkontribusi pada 13 dari 21 gol Borneo FC Samarinda musim ini. Meski bukan penyerang tengah, bahkan di awal musim sempat bermain sebagai gelandang tengah. Fano menjadi pemain paling produktif di Pesut Etam. Dari sisi gol, asis, dan pembuat peluang.

Makanya, kehidupan normal Fano adalah saat ia membuat gol ataupun asis.

Sayangnya, pada 4 laga terakhir dia menghilang. Magisnya mendadak luntur. Tidak ada gigitan. Jumlah peluang yang ia ciptakan menurun. Beberapa kali mendapat peluang, tembakannya justru menjauhi gawang terus.

Baca juga:   Komentar Lengkap Pieter Huistra Usai Borneo FC Kalahkan PSM, “Babak Pertama Kami Grogi”

Untungnya, saat ia sedang under perform, timnya masih bisa meraih 3 kemenangan dari 4 laga itu. Hanya sekali kalah dari Persebaya dengan skor 1-2.

Menariknya, ketika Fano menjalani hari-hari buruknya, penyerang lain tidak mampu menutupinya. Total 5 gol dari 4 laga itu, dibuat oleh Adam Alis (gelandang), Diego Michiels, Leo Lelis, dan Silverio (bek). Satu gol lagi adalah bunuh diri pemain Persebaya.

Stefano Lilipaly Manyala Lagi

Magis Fano terpantik lagi saat melawat ke kandang Madura United. Rasa penasaran menduduki peringkat pertama sementara mungkin jadi pemompa motivasinya. Pada babak pertama, dia memberi asis manis untuk gol Terens Puhiri.

Lalu di babak kedua, Fano terus menjadi pemain penting di lini depan. Sampai, pada menit ke-84, sebuah insiden terjadi. Saat itu Fano akan mengambil tendangan pojok. Suporter tuan rumah lalu melemparnya dengan korek gas.

Baca juga:   Elkan Baggot Berpotensi Jadi Pemain Indonesia Pertama yang Bermain di Premier League

Satu menit berselang, Stefano Lilipaly membuat gol kemenangan. Ia berada di posisi yang tepat, pengambilan keputusan yang tepat, dan sebuah gol pembunuh yang sempurna.

Ketika merayakan golnya, Fano menuju tribun di mana ia dilempar korek. Dan memberi ‘tanda oke’ pada suporter tuan rumah. Dingin tanpa provokasi.

Di akhir laga, Liga 1 menetapkannya sebagai Man of The Match. Usai laga, para suporter yang merayakan puncak klasemen Pesut Etam. Turut mengomentari insiden lempar korek itu.

Alih-alih membuat protes, mereka justru senang. Karena akibat korek itu, Fano kembali manyala.

“Senang sekali kami dapat 3 poin di sini, tim telah bekerja keras. Saya bisa bantu tim dengan 1 gol dan 1 asis.”

Baca juga:   Borneo FC Latih Ketajaman dan Pelajari MU Jelang Duel ‘Pucuk Klasemen’

“Selanjutnya kami main lawan Arema FC, di sana juga kami mau menang. Kami mau 3 poin, main di Bali, itu enak sekali. Tapi sekarang kami mau menikmati kemenangan ini,” kata Fano usai laga. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.