SAMARINDA
Samarinda Seberang Lagi Siap-Siap Jadi Kota Wisata
Berpusat di Masjid Tua, Samarinda Seberang tengah bersiap menjadi kota wisata. Dengan mengoneksikan beberapa destinasi yang ada, serta menyiapkan SDM-nya.
Dua bulan lalu, Pemkot Samarinda mengungkapkan rencananya untuk membangun dermaga wisata di dekat Masjid Shiratal Mustaqiem alias Masjid Tua. Karena masjid ini termasuk Top 3 wisata religi di Kaltim.
Masjid Tua adalah masjid pertama di Kota Tepian yang berdiri sejak 1881 silam. Dan kini berstatus cagar budaya. Karena selain usianya yang sudah lebih dari seabad, model bangunannya juga masih orisinil.
Namun keberadaan masjid ini kurang terekspos. Itu yang menjadi dasar bagi pemkot, kenapa mereka mau membangun dermaga wisata. Agar peminat wisata Samarinda Seberang lebih meningkat.
Namun hingga kini progresnya belum banyak terlihat. Sebulan lalu, masih berkutat pada validasi lahan. Serta masih berkutat pada konsep.
Meski begitu, Camat Samarinda Seberang Aditya Koesprayogi mengaku bahwa persiapan terus berjalan. Pemerintah kecamatan mendapat porsi untuk melakukan pendataan.
“Untuk diperkirakan, diperhitungkan ganti rugi, atau mungkin dana valiasi yang sesuai untuk mereka,” papar Adit pada Kamis, 28 September 2023.
Sembari berproses, kata Adit. Pihaknya juga tengah melakukan persiapan untuk hal yang lebih lagi. Karena potensi wisata di sana banyak, tidak hanya Masjid Tua. Ada wisata Kampung Tenun, Kampung Ketupat, Pelabuhan Lama, dan Sungai Mahakam.
Rencananya semua tempat wisata itu akan terhubung. Bersinergi untuk menarik wisatawan lebih banyak lagi. Bahkan menuju Samarinda Seberang Kampung Kompeten Produktif Destinasi Wisata. Jadi persiapannya tidak hanya untuk dermaga wisata saja.
Adit bilang, seminggu lalu, Dinas Tenaga Kerja bekerja bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda. Untuk mengadakan berbagai macam pelatihan.
“Mereka melihat dari peluang ini. Kami terima kasih sekali, kami dibukakan oleh Dinas Tenaga Kerja, peluang bagi warga kami untuk menerima pelatihan-pelatihan yang sekiranya nanti akan menunjang keberadaan wisata tersebut,” tambahnya.
Berbagai pelatihan yang dilaksanakan, di antaranya pelatihan tour guide alias pemandu wisata. Kemudian marketing dasar untuk UMKM.
Ada juga pelatihan pembuatan kue tradisional. Lalu pelatihan barista yang mewadahi minat anak muda. Apalagi keberadaan coffe shop di Samarinda Seberang belum sebanyak di Samarinda kota.
Kemudian juga pelatihan desain grafis untuk konveksi. Untuk mengembangkan batik sebagai kombinasi dari Sarung Samarinda. Dan juga pengembang batik itu sendiri.
“Dengan adahya pelatihan itu pelaku konveksi akan lebih mudah ketika ada desain dan polanya jadi lebih gampang.”
Adit melihat semua pelatihan itu bisa jadi perpaduan yang pas. Antara satu usaha dengan usaha lain. Sehingga warga Samarinda Seberang, akan semakin siap ‘rumah’ mereka menjadi kawasan pariwisata. (ens/fth)
-
NUSANTARA2 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
NUSANTARA2 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
BALIKPAPAN4 hari agoFazzio Hybrid Movement (FOMO) di Balikpapan Diramaikan dengan Gathering & Riding Bareng Konsumen Fazzio
-
PARIWARA3 hari agoModal 40 Juta-an, LEXI LX 155 Japan Look Sukses Juarai Kategori Elit di Event CustoMAXI 2025 Aceh
-
SEPUTAR KALTIM1 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA8 jam agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
NUSANTARA1 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA7 jam agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana

