Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Banyak Pemudik Lewat Jalur IKN, Penyeberangan Feri Kariangau Terpantau Sepi

Diterbitkan

pada

Pj Gubernur Akmal Malik berbincang dengan penumpang kapal feri di Pelabuhan Kariangau Balikpapan, Minggu. (Adpim)

Penumpang kapal feri di Pelabuhan Kariangau mengalami penurunan ketimbang musim mudik tahun lalu. Pj Gubernur Akmal Malik mengatakan penurunan ini karena banyak pemudik memilih jalur darat via IKN.

Sepanjang hari Minggu 7 April 2024, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik beserta Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, beserta stakeholder pemerintahan. Berkeliling Balikpapan, untuk mengunjungi sejumlah penyedia transportasi umum seperti Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Kariangau, dan lainnya.

Saat mendatangi Pelabuhan Feri Kariangau, Akmal mendapati antrean kendaraan yang masuk dan keluar dari kapal tidak terlalu mengular.   

“Jumlah pengunjung atau pemudik masih relatif sedikit dibandingkan tahun 2023 di hari H-4 atau H-5 atau sekitar 50 persen,” kata Akmal Malik.

Baca juga:   Para Pekerja IKN Sudah Mulai Mudik Lewat Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan

Menurut Akmal, penurunan jumlah penumpang kapal feri ini diduga karena kebanyakan pemudik memilih jalur darat. Dari Samboja Km 38 melewati IKN, tembus di Simpang Silkar, Penajam.

“Mereka yang mau ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah lebih memilih lewat darat. Jadi tidak melalui penyeberangan,” tambahnya.

Sejak pembangunan IKN dimulai, jalan alternatif Samboja-Penajam memang menjadi mulus. Jika dulu jalur itu perlu ditempuh hingga 4 jam, kini tak sampai 2 jam.

Kenapa meninggalkan kapal feri? Melewati jalur darat lebih ekonomis. Sebagai gambaran, tarif mobil pribadi lewat Pelabuhan Kariangau berkisar Rp300 ribu. Bolak-balik jadi Rp600 ribuan. Selisih biaya perjalanan itu yang menjadi pemicu utamanya.

Akmal mengatakan dirinya sudah berdiskusi dengan DPRD dan Dinas Perhubungan agar Pelabuhan Kariangau mendapat perlindungan karena memiliki nilai sejarah.

Baca juga:   Pemprov Kaltim Bersama BNNP Perkuat Sinergi untuk Wujudkan Kaltim Bebas Narkoba

“Penyeberangan niaga ini bersejarah. Nanti kita diskusikan lebih lanjut bersama-sama agar menjadi salah satu moda transportasi laut nantinya,” tuturnya.

Terlebih lagi, ketika Jembatan Pulau Balang selesai, maka penyeberangan feri menghubungkan Balikpapan-Penajam Paser Utara akan semakin sepi.

“Bisa jadi museum, makanya kita nanti diskusikan dengan otoritas terkait,” pungkasnya. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.