SAMARINDA
Bekal Sebelum Bebas, Warga Binaan Rutan Samarinda Dilatih Budidaya Sayur Hidroponik

Rutan Negara Kelas I Samarinda kembali mengadakan pelatihan bagi warga binaan pemasyarakatan. Kali ini, sebanyak 18 warga binaan mendapatkan pembekalan tentang teknik dasar budidaya sayur hidroponik.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Samarinda dengan DPD Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (Ipprisia) Provinsi Kalimantan Timur.
Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPD Ipprisia Kaltim, Wita Royani, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus keterampilan warga binaan.
“Harapannya, setelah bebas nanti, mereka dapat menjadi warga negara yang produktif dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya dalam sambutan pada Rabu, 19 Februari 2025.
Wita juga berharap kegiatan ini dapat berlanjut dengan adanya kerja sama resmi melalui nota kesepahaman (MoU) antara Ipprisia dan Rutan Samarinda.
Pada pertemuan pertama, warga binaan diajarkan teknik dasar penyemaian bibit menggunakan rockwool, media tanam yang terbuat dari batuan, mineral, atau wol terak. Selain teori, mereka juga berkesempatan mempraktikkan langsung ilmu yang didapat.
Kasubsi Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas I Samarinda, Muhammad Abduh, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya untuk membekali warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat.
“Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan warga binaan kami, khususnya bagi mereka yang akan bebas bersyarat dalam waktu dekat,” jelas Abduh kepada Kaltim Faktual.
Ia menambahkan bahwa pelatihan semacam ini akan dilakukan secara rutin. Sebelumnya, pihaknya telah mengadakan pelatihan keterampilan boga bagi warga binaan.
“Ke depan, bukan hanya keterampilan boga atau hidroponik, tetapi kami juga akan berdiskusi dengan Ipprisia Kaltim terkait pelatihan lainnya,” tambahnya.
Sebelum mengadakan pelatihan, pihak rutan terlebih dahulu melakukan screening untuk mengetahui minat warga binaan. Data ini kemudian menjadi acuan dalam menentukan jenis pelatihan berikutnya.
“Ada yang berminat di bidang pengelasan, pertanian, atau pembuatan mebel. Karena itu, kami melakukan screening terlebih dahulu agar pelatihan yang diberikan sesuai dengan minat mereka,” jelas Abduh.
Dengan berbagai pelatihan ini, Abduh berharap warga binaan dapat memiliki kehidupan yang lebih baik setelah menjalani masa tahanan.
“Keterampilan ini sangat penting. Harapannya, ketika mereka keluar dari sini, mereka sudah memiliki bekal yang cukup untuk memulai kehidupan yang lebih baik,” pungkasnya. (nkh/sty)


-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Beasiswa Gratispol untuk Mahasiswa Kaltim di Luar Daerah, Ini Syarat dan Proses Seleksinya
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
Rudy Mas’ud Targetkan Kaltim Juara PON 2028, Siap Ambil Alih Tuan Rumah dari NTB-NTT
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Gratispol Kaltim Sediakan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma untuk Warga
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Komisi II DPRD Kaltim Apresiasi Peluncuran Program Pendidikan Gratis, Desak Penanganan Deforestasi dan Investigasi Tuntas Skandal BBM
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Wamenaker Usulkan Penghapusan Batas Usia dalam Rekrutmen Kerja, Disambut Positif Komunitas Disabilitas
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Merger Rampung, XL Axiata dan Smartfren Resmi Bersatu Jadi XLSmart
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Atlet Kaltim Heri TMJ Juara Batulicin Open International Tuornament 2025, Raih Hadiah Biliar Terbesar di Indonesia
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Diduga Diusir dari RSUD AWS, DPRD Samarinda Perjuangkan Pasien Anak Kritis