Connect with us

POLITIK

Calon Petahana Terlalu Kuat, Pengamat: Pilkada Samarinda Jangan sampai Kotak Kosong

Diterbitkan

pada

Syaiful Bachtiar berharap ada politisi yang berani menantang petahana Andi Harun. (IST)

Meski posisi petahana di Pilkada Samarinda terbilang kuat untuk kembali mencalonkan diri menjadi wali kota, namun pengamat politik ini menilai peluang calon lain masih ada. Terutama untuk partai-partai kecil yang kekurangan kursi. Keputusan MK bisa jadi angin segar, jangan sampai kotak kosong!

Setelah gelombang penolakan masyarakat terjadi di berbagai daerah di Indonesia, DPR RI akhirnya membatalkan revisi UU Pilkada dan sepakat mengikuti Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, yang sebelumnya diajukan oleh Partai Buruh dan Gelora.

Itu berarti, pada Pilkada kali ini, partai yang tak meraih kursi pun bisa mengusung paslon ke KPU. Asal jumlah suara partai atau gabungan partai (koalisi) memenuhi syarat.

Pengaruhnya terhadap Pilkada di Kaltim

Hal itu tentu berpengaruh terhadap pencalonan kepala daerah di Indonesia, termasuk juga Pilkada di Kaltim.

Jika menilik Pilkada di level provinsi, tampaknya tidak berpengaruh besar. Lantaran polemik perolehan dukungan dalam bursa cagub telah mengunci di 2 calon melalui skema jumlah minimal kursi di DPRD. Memunculkan nama Isran-Hadi dan Rudy-Seno.

Baca juga:   Acong - Jainudin Resmi Didukung Partai Golkar di Pilkada Kubar, Daftar ke KPU 29 Agustus

Namun, menurut Akademisi Fisip Unmul Syaiful Bachtiar, itu masih dapat mengubah dinamika politik di level kabupaten/kota. Menurutnya berbagai daerah di Kaltim, masih memungkinkan untuk menyuguhkan beberapa pasang calon.

“Jadi untuk mengapresiasi perjuangan rakyat sipil, yang berhasil menggugat, juga mahasiswa, akademisi, para pegiat pemilu, dan lainnya, semua partai politik baik yang punya kursi maupun tidak, bisa memaksimalkan perjuangan itu,” katanya kepada Kaltim Faktual Senin, 26 Agustus 2024.

Syaiful mendorong partai politik untuk berani mengusung calon-calon potensial yang berkualitas dan tidak condong hanya pada satu calon saja. Sehingga menyuguhkan pilihan kepada masyarakat dan tidak terjadi kotak kosong.

Pilkada Samarinda Jangan sampai Kotak Kosong

Begitu pula di Kota Samarinda, meski sosok petahana terlalu kuat untuk kembali maju memimpin Ibu Kota Kaltim, Syaiful berharap tidak terjadi kotak kosong. Sebab menurutnya peraturan terbaru memungkinkan Pilkada Samarinda diikuti oleh 4-5 paslon.

Baca juga:   Pemkot Samarinda Libatkan Komunitas Tionghoa dan Masyarakat untuk Bangun Kawasan Pecinan

Sepanjang pantauan Kaltim faktual, sosok Wali Kota Samarinda Andi Harun masih mendominasi pencalonan wali kota tahun ini. Beberapa nama lain yang sempat dikabarkan maju, pun belum terdengar langkahnya. Beberapa survei yang muncul belakangan, juga selalu menunjukkan angka elektabilitas yang tinggi terhadap Andi Harun jika dibandingkan dengan calon-calon lain.

“Walaupun survei tertentu bisa saja kotak kosong. Tapi kalau mau perbandingan ya harus seimbang, dari sisi kelebihan dan kekurangan. Kalau salah membandingkan head to headnya tentu ada ketimpangan, kalau berimbang akan menghasilkan yang beda lagi.”

Sehingga calon yang yang akan diusung nanti, bisa mempersiapkan dan menunjukkan kapasitasnya. Masih ada kesempatan untuk menunjukkan prestasi. Sehingga publik juga bisa menimbang dalam memilih calon.

Termasuk dari tingkat partisipasi, tercatat pemilih masyarakat Kota Samarinda yang ikut memilih hanya separuhnya. Berdasarkan data 2 Pilkada terakhir, pada tahun 2015 partisipasi pemilih hanya 49,17 persen. Sementara tahun 2020 hanya 52,26 persen. Termasuk paling bawah dibandingkan kabupaten/kota lain di Kaltim.

Baca juga:   APBD-P Samarinda 2024 Diketok Palu Rp5,6 T, Dewan Ingatkan Pemkot Jangan Sampai Salah Hitung SiLPA

“Artinya masih ada 40-an persen yang belum menentukan dukungan. Jadi calon lain punya kesempatan, dan harus membuktikan keunggulannya,” pungkas Syaiful.

Baru 2 Partai

Sehari jelang pendaftaran Pilkada 2024, baru PKS dan Demokrat yang sudah mennetukan pilihan di Samarinda. Kedua partai sepakat mengusung Andi Harun-Saefuddin Zuhri.

Sementara 7 partai parlemen lainnya, yakni Gerindra, Golkar, PDIP, NasDem, PKB, PAN, dan PPP belum menentukan pilihan.

Di luar 9 partai itu, masih ada 8 partai lainnya yang berpotensi mengusung calon ke Pilkada Samarinda. Namun melihat waktu yang sangat terbatas, peluang itu terbilang kecil. Bola panas kini berada di 7 parpol yang belum menentukan sikap tersebut. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.