OLAHRAGA
(Part 1) Deretan Pemain Gaek Borneo FC dan Pengaruhnya pada Tim

Kedatangan Abdul Rachman ke Borneo FC menambah daftar panjang pemain ‘senior’. Berikut 10 pemain berusia 30 tahun ke atas dan seberapa besar pengaruh mereka untuk tim.
Ada yang menarik dari daftar pemian Borneo FC Samarinda musim ini. Tidak ada pemain asing berusia gaek. Seluruhnya berada di usia produktif, kisaran 26-28 tahun. Menandakan Pesut Etam cukup cermat pada pendatangan pemain asing.
Sementara pada komposisi pemain lokal, ada 10 pemain berusia 30 tahun ke atas. Sebagian besar bahkan menjadi tulang punggung tim. Ini menandakan suntikan pengalaman dan kematangan dari pemain senior masih sangat diperlukan.
Berikut kesepuluh pemain gaek Borneo FC Samarinda:
1. Dwi Kuswanto (37)
Dwi Kus adalah rekrutan anyar Pesut Etam pada awal musim kemarin. Perekrutan eks Persela itu memang dengan alasan usia.
Benar, Dwi Kus direkrut karena sudah tua. Manajemen ingin kiper 180 sentimeter itu menularkan pengalaman bertandingnya. Pada deretan kiper muda Pesut Etam.
Diplot sebagai kiper lapis keempat, Dwi justru sempat menjadi tulang punggung tim selama 6 pekan. Ketika itu, Angga Saputro mendapat cedera pada laga kontra Barito Putera. Sementara kiper kedua Sahar Ginanjar mendapat kecaman dari fans usai tampil buruk di laga yang sama.
Dwi Kus bermain 6 kali, membawa Pesut Etam menang 5 kali dan kalah sekali. Kebobolan 7 gol (rasio 1 gol tiap 77 menit), dan 1 cleansheet.
Dwi dikontrak hingga akhir musim ini. Besar kemungkinan ia tidak diperpanjang karena tahun ini Angga Saputro menginjak usia 30 tahun. Sudah cukup senior untuk mendampingi tumbuh kembang Daffa dan Andrika.
2. Sultan Samma (36)
Berstatus legenda hidup sekaligus ikon klub, Sultan Samma belum mengecap 1 menit pun pada Liga 1 musim ini. Pada 2 laga awal dia hanya duduk di bangku cadangan, kemudian menderita cedera parah yang memaksanya istirahat selama 6 bulan.
Sultan akan berusia 37 tahun pada April nanti. Meski minim kontribusi di lapangan pada musim ini, Sultan masih menjadi bagian penting Pesut Etam.
Perannya di luar lapangan sangat krusial. Dia dikenal sebagai abang-abangannya pemain muda Borneo FC dari masa ke masa.
Secara kualitas, Sultan Samma sejatinya masih bisa bersaing di lini tengah. Kemampuan membaca permainan dan mengalirkan umpan visioner masih menjadi senjatanya.
Kontrak Sultan Samma sejatinya berakhir bulan depan. Namun besar kemungkinan manajemen akan memberi perpanjangan kontrak pada eks PON Kaltim tersebut.
3. Wildansyah (36)
Pemain asal Bandung sudah menjadi bagian dari Samarinda sejak 2012. Saat membela Persisam selama 2 tahun. Ia kemudian menjadi pemain Borneo FC pada 2018. Dan telah menjadi tulang punggung tim di lini belakang sampai musim lalu.
Wildan telah bermain 89 kali untuk Pesut Etam. Besar peluang dia meninggalkan klub dengan status pemilik 100 penampilan. Meski musim ini dia hanya jadi pemain pelapis, namun masih bisa mencatat 8 penampilan dari 17 laga.
Duet Wildan-Javlon adalah duet bek tengah terbaik sepanjang sejarah klub sejauh ini. Namun era keduanya telah berakhir, seiring regenerasi yang terjadi.
Kontrak Wildansyah berakhir pada April mendatang. Sepertinya, ini akan jadi musim terakhirnya di Samarinda. Kini atau nanti, Wildansyah sudah tercatat sebagai legenda klub Borneo FC.
4. Abdul Rachman (34)
Rekrutan baru Pasukan Samarinda akan genap berusia 35 tahun pada 30 Januari mendatang. Rachman adalah pemain asal Penajam yang sudah berkiprah di 3 klub Kaltim, yakni Borneo FC, Bontang FC, dan Persiba.
Rachman sempat menjadi andalan tim di posisi bek kiri pada medio 2017-2021. Sebelum hengkang ke PSM, Bhayangkara, dan kembali lagi ke Samarinda.
Abdul Rachman sudah memainkan 79 pertandingan bersama Pesut Etam. Kini, dia siap mengulang cerita manisnya bersama Pasukan Samarinda. Namun harus bersaing dengan Leo Guntara di pos yang sama.
5. Stefano Lilipaly (33)
Ah, tidak ada yang meragukan besarnya kontribusi Fano di klub asal Samarinda. Dia datang pada usia 32 tahun, namun masih bermain layaknya pemuda 24 tahun.
Pada Liga 1 musim ini, Fano telah bermain 16 kali dengan kontribusi 4 gol dan 5 asis. Jika ditambah dengan penampilan pada Piala Presiden, total dia sudah bermain 24 kali. Membuat 8 gol dan 7 asis untuk Pesut Etam.
Fano masih terikat kontrak sampai April 2024. Sempat diminati PSIS pada bursa transfer kali ini, namun manajemen Borneo memagari pemain pentingnya itu dengan mahar besar. Agar klub peminat mundur alon-alon.
Baca part 2-nya dengan klik INI ya. (dra)
Penulis: Ahmad A. Arifin (Kaltim Faktual)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
PARIWARA4 hari ago
Modifikasi Fazzio Hybrid Gaya Skutik Urban Cargo Ala Jepang Buktikan Kreativitas Barudak Bandung
-
SAMARINDA3 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening