EKONOMI DAN PARIWISATA
Desa Budaya Pampang Segera Punya Atraksi Baru, Yaitu Belajar Membatik; Cocok untuk Anak-Anak hingga Orang Dewasa

Berwisata ke Desa Budaya Pampang, Samarinda nantinya bakal lebih seru. Selain bisa menonton dan ikut menari tarian khas Dayak, melihat tradisi kuping panjang, dan berbelanja oleh-oleh khas. Pengunjung juga bisa belajar membatik khas Pampang secara langsung. Siapapun bisa gabung, diajarkan langsung oleh pembatik ternama, Syahril Darmawie dan ibu-ibu setempat.
Pada Juni 2024 kemarin, Pasangan Duta Wisata Kalimantan Timur (Kaltim) Arif Noor Gunawan dan Nadya Pradita Hosensyah telah merilis Batik Pampang, sebagai batik baru yang masuk dalam daftar batik khas Kaltim.
Motif yang digunakan mengambil dari kekayaan satwa masyarakat Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang. Dua motif itu berupa Burung Enggang untuk perempuan dan juga Macan untuk laki-laki.
Itu merupakan hasil dari Program Kampung Batik Pampang, biasa disebut sebagai Putik Pampang. Putik sendiri memiliki makna berkembang biak. Filosofinya, Putik Pampang bisa diperbanyak dan terus berkembang.
Singkatnya adalah pengembangan wastra berupa batik yang difokuskan di Desa Budaya Pampang, Samarinda. Kawasan yang dihuni oleh suku Dayak Kenyah. Putik Pampang menambah daya tarik wisata di desa itu.
Tak hanya menghasilkan produk batik yang sudah HaKI dan memiliki Hak Merk Dagang. Duta Wisata Kaltim 2023 juga terus berupaya untuk mengembangkan wastra di Kaltim melalui bentuk kegiatan lain yang menarik.
Seperti kegiatan belajar membatik, yakni membatik dengan motif Batik Pampang. Yang juga akan dipusatkan di Desa Budaya Pampang. Kegiatan membatik ini juga akan menjadi daya tarik baru wisata di Pampang.
Membatik di Pampang Setiap Akhir Pekan
Duta Wisata Kaltim 2023 Nadya Pradita Hosensyah menjelaskan kegiatan membatik itu untuk memperkenalkan Batik Pampang lebih luas lagi. Bakal jadi agenda rutin setiap pekan, bersamaan atraksi seni budaya lainnya.
“Siapapun boleh join, target utamanya adalah semua umur, dari anak-anak sampai dewasa. Karena fokus tujuan kami adalah edukasi sekaligus memperkenalkan Putik Pampang itu sendiri,” jelas Nadya Selasa, 16 Juli 2024.
Nadya menjelaskan, proses membatik akan menggunakan lilin dingin dan canting khusus buatan Borneo Craft Indonesia. Alat dan bahan sudah disiapkan secara lengkap, baik dari kain, pola batik hingga pewarna.
Bahkan hasilnya bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Yang mengajari langsung ialah Pembatik senior asal Samarinda Syahril Darmawie. Juga ibu-ibu di Desa Pampang yang sudah mendapatkan pelatihan.
Nadya bilang, sementara ini, kegiatan belajar membatik masih aktif di stand ketika event-event yang terselenggara di Samarinda. Dirinya masih melakukan berbagai persiapan untuk bisa ready di Desa Budaya Pampang.
“Nanti juga akan ada tarifnya, cuma ini kita masih pelan-pelan berbenah. Tapi kami upaykan bisa segera di Pampang,” pungkasnya. (ens/dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
PARIWARA4 hari ago
Modifikasi Fazzio Hybrid Gaya Skutik Urban Cargo Ala Jepang Buktikan Kreativitas Barudak Bandung
-
SAMARINDA3 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening