SEPUTAR KALTIM
Di Kaltim Ada 4.000 Posyandu, yang Aktif Tak Sampai Setengahnya

Kaltim sangat memerlukan peran posyandu. Untuk memberi pelayanan kesehatan pada ibu, anak, hingga manula. Namun dari 4.000 posyandu, hanya 40 persen yang aktif. Duh.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim berencana mengejar 3 program prioritas yang planning-nya akan dipaparkan pada Rapim 2023 dengan Pj Gubernur Kaltim. Target ketiga program itu diakui belum tuntas selama kepemimpinan Isran-Hadi.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin membenarkan bahwa beberapa program Dinkes memang belum tuntas. Dan tiga program unggulan akan dikebut targetnya tahun ini, meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, statistik kesehatan, dan bina lingkungan kesehatan.
“Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, ada persalinan, pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dan kematian ibu dan anak yang harus kita tekan,” ungkap Kadinkes, ditemui Kamis 5 Oktober 2023.
Sementara program unggulan selanjutnya terkait statistik kesehatan. Jaya mengatakan Dinkes Kaltim terus berupaya menekankan penurunan angka stunting. Terlebih saat ini angka stunting di Kaltim naik 1,1 persen pada tahun 2022 sebesar 23,9 persen. Ditargetkan, hingga penghujung 2023 angkanya bisa ditekan hingga 21,40 persen.
“Tahun 2022 sempat naik sebelumnya 22,8 persen menjadi 23,9. Untuk yang tahun ini masih menunggu hasil rilis terbaru yang dilakukan oleh SKI (Survei Kesehatan Indonesia),” jelasnya.
Untuk merealisasikan hal itu, diperlukannya optimalisasi layanan kesehatan di Kaltim dan berharap semua pihak mendukung agar angka stunting bisa ditekan hingga 12,83 persen pada 2024.
Diuraikan, penurunan angka stunting ini dibutuhkan banyak upaya yang berkaitan. Seperti mendorong remaja putri mengonsumsi suplemen tambah darah, sosialisasi makanan tambahan ibu hamil, tambahan makanan gizi buruk, pemberian vitamin A, pemeriksaan rutin ibu hamil, fasilitas melahirkan yang layak.
“Berlanjut sampai timbang bayi tinggi badan pada anak, lalu dilakukan monitoring sampai pemberian imunisasi lengkap,”paparnya.
Jaya mengatakan upaya-upaya tersebut harus didukung dengan pengaktifan kembali Posyandu. Sayangnya, dari 4.000 Posyandu yang ada di Kaltim, tak sampai separuhnya yang aktif atau hanya 40 persen dari jumlah tersebut yang beroperasi.
Lebih lanjut, setelah dua program di atas, program ketiga yang akan disampaikan saat Rapim yaitu bina lingkungan dalam suporter sosial yang merupakan program di luar dari intervensi Dinkes.
“Sebagai contoh rumah layak huni, karena rumah layak huni ini akan membentuk keluarga sehat yang terhindar dari berbagai penyakit termasuk stunting,” pungkasnya. (dmy/gdc/fth)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja