Connect with us

SAMARINDA

DPRD Samarinda Minta yang Berhak Beli Gas Melon Diperjelas: Yang Miskin Siapa Saja?

Diterbitkan

pada

Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah. (Nisa/Kaltim Faktual)

Kelangkaan kembali gas melon di Samarinda dinilai terjadi karena distribusi yang tidak tepat. Karena tak ada pendataan siapa saja yang berhak membeli gas subsidi itu. DPRD minta data warga miskin diperjelas.

Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah menyebut selama ini sasaran dari distribusi gas elpiji 3 kg sendiri belum jelas. Sehingga distribusi kerap tidak tepat sasaran. Gas melon langka pun terus berulang.

“Tapi kan sampai sekarang kita nggak tahu yang miskin yang mana, yang bisa menerima yang mana. Saat gas elpiji datang orang berbondong-bondong ngambil sehingga kita tidak bisa mengatur mana saja yang boleh. Karena mereka tidak memiliki tanda pengenal. Kan itu akhirnya,” jelas Laila Rabu, 5 Juni 2024.

Baca juga:   Buka Tutup Jembatan Achmad Amins sampai Juli karena Pengaspalan, Warga Samarinda Diimbau Cari Jalur Lain

Mengingat gas elpiji 3 kg merupakan produk subsidi. Sehingga seharusnya sudah jelas hanya masyarakat miskin saja yang bisa membeli. Di luar itu, diarahkan untuk membeli gas berukuran besar dengan harga yang diatur.

Sehingga, kata Laila, seharusnya, warga miskin mendapatkan jatah satu rumah satu tabung. Sementara di lapangan, malah para pemilik warung dan rumah makan yang menggunakan gas melon. Bahkan lebih dari satu.

Inventarisasi Data Warga Miskin

Namun, agar semakin jelas distribusinya, harus ada inventarisasi. Siapa saja warga yang miskin. Didata dan diberi tanda pengenal. Sehingga tidak sembarangan orang bisa menikmati gas subsidi.

Laila juga menyoroti Dinas Perdagangan yang tidak pernah melakukan pengawasan atau pengontrolan terhadap rumah makan yang seharusnya menggunakan tabung gas berukuran besar.

Baca juga:   Tanggapan MUI Samarinda soal Aksi Bela Palestina di Kedai Starbucks

“Artinya kalau sudah begini, kosong, yang terjadi adalah panic buying. Ibu-ibu yang satu cukup sebulan, akhirnya beli 2-3, akhirnya mudah langka.”

Laila menyebut pihaknya tengah merencanakan untuk sidak ke lapangan. Untuk melakukan kroscek terhadap kabar kelangkaan gas. Sekaligus bakal memanggil pihak pertamina untuk mendapatkan penjelasan. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.