SAMARINDA
DSBK XVI 2025: Kalimantan Timur Kembali Jadi Titik Temu Sastra Serumpun


Kalimantan Timur kembali dipercaya sebagai tuan rumah Internasional Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSBK) XVI tahun 2025, sebuah forum kebudayaan yang mempertemukan sastrawan serumpun dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Borneo bukan hanya hamparan hutan tropis dan sungai-sungai purba. Ia adalah rumah bagi bahasa, sastra, dan budaya yang menjembatani tiga negara. Mengusung tema “Nusantara dan Penguatan Sastra Melayu: Merawat Estetika dan Didaktika”, tahun ini, Samarinda, Kalimantan Timur, kembali menjadi panggung utama bagi pertemuan akbar para sastrawan serumpun dalam forum DSBK XVI 2025.
Dari Bandar Seri Begawan ke Samarinda, dari sejarah ke masa depan, DSBK terus tumbuh sebagai ruang temu rasa, gagasan, dan karya. Forum yang telah berjalan sejak 1987 ini menegaskan bahwa Kalimantan bukan sekadar pulau, melainkan tanah peradaban yang menyatukan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Diketahui, Kaltim menjadi tuan rumah DSBK untuk kedua kalinya setelah tahun 2011. Tema tahun ini menggugah kembali peran sastra sebagai jembatan nilai dan identitas, dengan semangat estetika yang tetap berpijak pada akar didaktika khas Melayu.
Sambutan hangat pun diberikan Bumi Etam untuk para saudara serumpun tersebut. Suatu kebanggaan Kaltim terpilih kembali sebagai tempat digelarnya kegiatan ini, dan berkesempatan tidak hanya sebagai lokasi namun juga momen memperkenalkan kebudayaan juga kekayaan sastra yang dimiliki.
“Forum ini mengajak kita tidak hanya memandang sastra dari keindahannya saja melainkan juga dari nilai-nilai luhur yang dikandungnya—nilai pendidikan, kebijaksanaan, dan jati diri yang membentuk karakter bangsa. Sastra Melayu adalah warisan, dan tugas kita merawatnya agar tetap hidup, relevan, dan menyinari generasi ke generasi,” ujar Wakil Gubernur Kaltim, H. Seno Aji saat membuka acara secara resmi, Selasa (17/06/2025) malam di Hotel Harris Samarinda.
Sebanyak kurang lebih 200 peserta yang terdiri dari sastrawan, akademisi, jurnalis, hingga pegiat budaya dari tiga negara hadir dalam momen hangat ini. Adapun narasumber yang dihadirkan berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Kuala Lumpur, Sarawak, Sabah, hingga Kalimantan Timur sebagai tuan rumah.
Para peserta mewakili berbagai lembaga ternama seperti GAPENA (Malaysia), ASTERAWANI (Brunei), hingga PEKASA dan BAHASA dari Sabah dan Sarawak. Sementara delegasi Indonesia datang dari Kalimantan hingga luar pulau seperti Yogyakarta, Lampung, dan Sumatera. (sef/pt/portalkaltim/sty)

-
BERITA4 hari ago
Samarinda Tangani Longsor di Lereng Terowongan, Anggaran Rp39 Miliar Disiapkan
-
KUTIM3 hari ago
MTQ Kaltim 2025: Kafilah Kutai Timur Jadi yang Pertama Lakukan Verifikasi dan Acak Nomor Tampil
-
SAMARINDA4 hari ago
Maxim Kini Patuh Aturan Gubernur, Tapi Gojek dan Grab Masih Langgar Larangan Promo
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Rudy Mas’ud Ajukan Dokumen Pencalonan Ketua DPD Golkar Kaltim, Dukungan Solid Diklaim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
UMKM Manik Kalimantan Tembus Pasar Milan, Raup Omzet Signifikan di Festival Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dekranasda Kepri Puji Kerajinan Kaltim: Unik dan Siap Tembus Pasar Dunia
-
SAMARINDA4 hari ago
DPRD Samarinda Sahkan RPJMD 2025–2029, Wali Kota Paparkan Inovasi Proyek Insinerator
-
SAMARINDA5 hari ago
RSUD Inche Abdoel Moeis: Proyek KPBU Lancar, Klinik Gagal Jantung Siap Dibuka