Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Faisal Minta Kaltim Kejar Transformasi dan Literasi Digital Agar Berjalan Seimbang dengan IKN

Diterbitkan

pada

Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal saat menghadiri acara Asistensi Audit Keamanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Swiss-Belhotel Balikpapan Selasa, 1 Oktober 2024. (Pemprov Kaltim)

Kehadiran IKN membuat Faisal selaku Kepala Diskominfo Kaltim meminta percepatan transformasi dan literasi digital Kaltim terus ditingkatkan agar nantinya Kaltim bisa mengejar perkembangan digital yang akan terjadi di IKN. 

Percepatan transformasi digital di Kalimantan Timur (Kaltim) sangat penting untuk mengimbangi perkembangan yang terjadi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Faisal saat menghadiri acara Asistensi Audit Keamanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Swiss-Belhotel Balikpapan Selasa, 1 Oktober 2024.

Dalam sambutannya, Faisal menyampaikan kekhawatirannya terkait potensi ketimpangan yang bisa terjadi antara IKN dan wilayah Kaltim lainnya jika transformasi digital tidak berjalan seimbang.

Baca juga:   Hilirisasi Jadi Kunci Keberlanjutan Produksi Perkebunan Rakyat Kaltim

“Yang saya khawatirkan itu kalau IKN sudah jadi, terjadi sebuah ketimpangan atau jomplang. Transformasi digital di IKN sudah keren, tapi di Kaltim tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya.

Faisal menegaskan bahwa tema utama pembangunan di Kaltim saat ini adalah percepatan transformasi digital. Ia berharap Kaltim bisa mengejar perkembangan digital yang akan terjadi di IKN.

“Kalau nanti di IKN transformasinya sudah digital, kita di Kaltim harus mempercepat transformasi digital,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan terkait dua tugas besar Diskominfo di seluruh Kaltim yaitu transformasi digital dan literasi digital.

Menurutnya, transformasi digital tanpa dibarengi literasi digital yang baik hanya akan menghasilkan ketimpangan yang baru.

“Jangan sampai transformasi digitalnya sudah bagus, tapi literasi digital masyarakatnya tidak bagus. Ini yang harus kita perhatikan bersama,” jelasnya.

Baca juga:   Pendektan Inovatif dan Holistik Sektor Perkebunan Jadi Kunci Tingkatkan Kelestarian Lingkungan

Kendati demikian, Faisal merasa bangga karena berdasarkan data tahun 2022 hingga 2023, Indeks Literasi Digital Kaltim menduduki peringkat tiga nasional. Hal ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil yang positif, meskipun masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.

“Saya masih optimis, Kaltim masih bagus, indeksnya masih baik. Jadi itu ukuran kita sementara,” ujarnya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa percepatan transformasi digital dan literasi digital tetap menjadi prioritas ke depan. “Suka atau tidak suka, kita harus masuk ke dalam dua proses ini,” tegas Faisal.

Menurutnya, transformasi digital tidak dapat dicapai hanya dengan upaya internal pemerintah.

Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak termasuk pemerintah daerah dan Diskominfo kabupaten/kota di Kaltim bersama-sama mewujudkan hal tersebut.

Baca juga:   Tingkatkan Kapasitas Guru BK dan Pengajar SMK, dengan Pelatihan dan Sertifikasi Keahlian Teknis

“Mari kita libatkan ekosistem digital bersama-sama, tidak bisa hanya pemerintah saja. Masyarakat di luar sana menunggu pemerintahan yang digital, pelayanan publik nomor satu, itu yang ditunggu masyarakat,” pungkasnya.

Faisal yakin, dengan optimis dan semangat kolaborasi, Kaltim masih memiliki cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan dalam proses transformasi digital dan bisa meningkatkan literasi digital masyarakat guna mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik dan modern. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DISKOMINFO KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.