SEPUTAR KALTIM
Flyover MT Haryono Kemungkinan Dibangun 2025

Usulan DPRD Kaltim untuk membangun Flyover MT Haryono disambut pemprov. Dinas PUPR akan melakukan study kelayakan dulu. Kalau layak secara teknis dan biaya, kemungkinan mulai pembangunan fisik pada 2025.
Simpang 4 MT Haryono-Teuku Umar terpantau kian padat. Pertumbuhan penduduk, permukiman, dan kendaraan. Utamanya di wilayah M. Said membuat area itu selalu sesak di jam-jam sibuk. Sempitnya ruas Jalan M. Said menambah parah kondisinya.
Maret lalu, situasinya makin tak terkendali. Sebabnya Jalan Nusyirwan Ismail ditutup. Kendaraan transformer untuk sementara dialihkan ke arah situ. Selama beberapa bulan. Makin padat merayap.
Kekhawatiran ini juga dirasakan sendiri oleh Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang. Ia pun mengusulkan pembangunan jembatan layang yang menghubungkan MT Haryono dan Teuku Umar. Agar kepadatan lalu lintas dapat terurai.
Menurut Veridiana, usulan itu disambut baik oleh pemprov. Dinas PUPR Kaltim selaku OPD teknis, telah memasukkan ke dalam perencanaan 2024.
“Saya merasa aspirasi saya didengar terkait usulan untuk pembangunan flyover di MT Haryono ke arah sini (Teuku Umar). Karena, padat banget dari Jalan M Said, MT Haryono, Teuku Umar, dan Tengkawang,” ungkapnya, Kamis 10 Agustus 2023.
Hanya saja, suatu pembangunan infrastruktur. Apalagi ini masuk kategori besar. Memerlukan beberapa tahapan sebelum pembangunan fisiknya. Dimulai dari study kelayakan (FS), membuat Detil Engineering Design (DED), penentuan anggaran, barulah membangun fisik.
“Mudah mudahan setelah FS bisa disusun DED-nya, untuk dilakukan (penentuan) anggaran fisiknya,” jelasnya.
“Kemungkinan baru bisa mulai bangun pada 2025, tapi dari sekarang kan sudah mulai dibuat perencanaan dulu,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR-PERA Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda membenarkan. Bahwa dinasnya akan melakukan study kelayakan untuk rencana pembangunan flyover itu. Dan belum bisa menjanjikan apa-apa sebelum tahapan pertamanya kelar.
“Pemerintah tentunya menerima saja usulan itu. Namun kami tidak bisa asal membangun. Harus ada kajiannya,” ungkap Aji.
Jika berbicara soal teknisnya, pembangunan flyover ini masih memungkinkan. Namun belum tentu di sisi pembiayaan. Sehingga memang mesti dikaji secara rinci dulu. Berapa kebutuhan dananya, berapa kekuatan APBD Kaltim, dan apakah masuk dalam proyek prioritas atau tidak.
“Kira-kira antara biaya dan manfaatnya itu besar mana, harus dinilai dan dibandingkan dulu sebelum dibangun,” pungkasnya. (dmy/dra)


-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan