GAYA HIDUP
Fomo Lari Nggak Selalu Buruk, Berikut Tips Memulai Olahraga Lari Bagi Pemula

Fomo lari yang kerap dipandang sebagai ajang ikut-ikutan dan pamer outfit semata, ternyata nggak selamanya buruk lho! Berikut tips memulai olahraga lari bagi pemula agar bisa konsisten.
Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga lari mengalami peningkatan popularitas yang cukup besar di berbagai daerah di Indonesia. Ditandai dengan semakin banyaknya komunitas lari dan juga event fun run.
Termasuk juga di Samarinda. Sejumlah spot, seperti Gelora Kadrie Oening Sempaja, GOR Segiri, Polder Air Hitam, Taman Samarendah, Teras Samarinda, pada sore hari tampak banyak yang melakukan olahraga lari. Lengkap dengan outfit olahraganya.
Olahraga ini di Ibu Kota Kaltim juga jadi tren. Tak hanya sebagai latihan fisik yang menyehatkan, namun juga gaya hidup yang menyenangkan. Bahkan tak jarang yang ikut tren ini untuk menunjukkan outfit terbaiknya dan berburu fotografer. Hitung-hitung, nambah foto baru di media sosial.
Saking banyaknya yang ingin berburu foto, sebagian orang kemudian menilai olahrga lari hanya sekadar ikut-ikutan dan ajang pamer outfit olahraga saja. Plus pamer aksesoris mahal sebagai penunjang. Jadi FOMO.
Fomo sendiri merupakan singkatan dari Fear of Missing Out (FOMO). Adanya rasa takut ketinggalan dan tidak mengetahui suatu informasi atau peristiwa. Imerasa cemas berlebihan jika tidak ikut menjadi bagian.
Tak Selalu Buruk
Namun, Anggota Komunitas Run Team08 Samarinda Bobby Candra Wiguna, menyebut bahwa fomo lari, tak selalu buruk. Justru itu merupakan awal dari seseorang dapat memulai gaya hidup sehat. Meski pada awalnya hanya berniat ikut-ikutan atau pamer outfit.
“Di Samarinda, tren lari berkembang banget. Tiap sore apalagi Minggu itu banyak yang lari. Komunitas juga banyak.”
“(Fomo) Bagus, kalau untuk kesehatan ya bagus, kalau fomo-nya dugem ya nggak bagus. Yang penting nggak ngerugiin orang lain. Dampaknya (lari) buat diri sendiri juga,” katanya kepada Kaltim Faktual baru-baru ini.
Bobby yang sudah konsisten lari dalam setahun terakhir ini, mengaku memang tak menampik kalau ketika olahraga lari terkadang ingin menunjukkan outfit terbaik atau unggah foto di media sosial.
Terlebih outfit dan aksesoris untuk olahraga lari memang perlu merogoh kocek lebih besar. Untuk baju dan sepatu, mulai dari harga Rp500 ribu ke atas. Ditambah dengan tas, smartwarch, earphone, dan sejumlah kebutuhan penunjang lainnya.
“Apalagi banyak fotografer, pas lari difoto, dan diupload di sosmed. Seru aja gitu. Terkadang emang perlu akuan, perlu validasi itu.”
“Orang lari mikirnya orlahraga yang murah, padahal mah nggak murah-murah banget.”
Tips Konsisten Lari
Meski kebutuhan penunjang untuk olahraga lari itu cukup mahal, Bobby menyebut tidak perlu menuruti standar tersebut. Masih banyak outfit yang murah atau paling simpel menggunakan pakaian olahraga yang sudah dimiliki. Tak harus bagus.
Kata Bobby, hal paling utama untuk memulai olahraga lari, ialah dengan tidak malu atau gengsi dengan penampilan. Karena yang paling penting ialah kualitas olahraga itu sendiri.
“Jangan malu, jangan gengsi, pengen pake outfit yang bagus-bagus. Padahal nggak perlu pake outfit mahal buat lari,” ungkap Bobby.
Selain itu, kata Bobby, jangan menaruh target yang tinggi untuk memulai lari. Bisa dimulai dengan 3-5 kilo terlebihdahulu secara konsisten. Itu sudah cukup. Pun kalau belum sanggup, bisa dimulai atau diselingi dengan jalan kaki.
Olahraga lari pun tak harus setiap hari. Bobby mencatat, bisa hanya dengan 2-3 kali setiap pekan. Dan setiap lari bisa 30 menit saja atau mungkin 45 menit bagi pemula.
“Seminggu 2-3 kali. Kalau tiap hari bisa mengganggu metabolisme.”
Selain itu Bobby juga menekankan pentingnya istirahat yang cukup. Olahraga lari pada pagi, sore atau malam, tak jadi masalah. Asalkan memiliki waktu tidur yang cukup.
“Ada orang yang maksain enggak tidur malam, trus lari pagi. Kalau nggak tidur dampaknya ke jantung. Semua olahraga tidurnya harus cukup. Jangan fomonya aja,” sambung Bobby,
“Di cabor manapun harus cukup tidur.”
Makin Sehat dan Nggak gampang Stress
Konsisten selama setahun, Bobby sudah merasakan banyak manfaat lari. Badannya lebih sehat, berat badan semakin ideal, dan juga ikut terjaganya pola makan yang sehat dan seimbang. Selain itu jadi nggak gampang stress pula.
“Karena lari juga jadi stress rilis, jadi makin sehat dan nggak gampang stress.”
Menurutnya yang membuatnya konsisten ialah motivasi untuk memiliki badan ideal dari yang semula mengalami obesitas. Sehingga menurut Bobby, setiap orang yang ingin ikutan lari, tak perlu takut untuk memulai apalagi dibilang fomo.
“Jangan takut nyobba hal baru, karena kita nggak tau dapat jodoh, rejeki, koneksi di lari. Banyak yang dapat jodoh dari lari juga,” pungkasnya. (ens)


-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Disdikbud Kaltim Minta SMA/SMK Perpisahan Sederhana di Sekolah atau Gedung Pemerintah
-
HIBURAN5 hari yang lalu
Special Screening “Qodrat 2” Dibanjiri Riuh Penonton, Siap Tayang dan Hantui Libur Lebaranmu!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Lahan Subur Bagi Buzzer, Komisi I DPRD Samarinda Minta Masyarakat Tingkatkan Literasi Digital di Media Sosial
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Komisi II DPRD Samarinda Sarankan Dinas Pariwisata Berdiri Sendiri untuk Capai Hasil Optimal
-
SEPUTAR KALTIM13 jam yang lalu
Pemerataan Pendidikan di Kaltim Jadi Sorotan, Sekolah Rakyat dan Program Gratispol Jadi Tumpuan
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Dewan Kaltim Muhammad Darlis Gelar Penguatan Demokrasi Daerah ke-3 di Samarinda Ulu
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Upah Pekerja Dibayar, TRC PPA Kaltim Terus Kawal Dugaan Penyelewengan APBD di Proyek Teras Samarinda
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
Driver Ojol Protes THR Hanya Rp 50 Ribu, Ini Kata Wamenaker