Connect with us

POLITIK

Generasi Z Kaltim Siap Menyongsong Pilkada 2024: KPU Intensifkan Sosialisasi Kesadaran Politik

Diterbitkan

pada

Ilustrasi: Gen Z punya posisi tawar yang strategis pada Pilkada Kaltim 2024. (IST)

Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim mengintensifkan upaya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran politik, khususnya di kalangan Generasi Z. Langkah ini diambil menyusul penetapan resmi dua pasangan calon (paslon) yang akan berkompetisi dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Oleh: Novelinda Anastasya (Mahasiswa Universitas Mulawarman)

Ketua KPU Kaltim, Fahmi Idris, pada Rapat Pleno Tertutup yang digelar di Gedung KPU Kaltim, Samarinda, Minggu (22/9), menyatakan bahwa dua pasangan calon telah resmi ditetapkan untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2024. Kedua paslon tersebut adalah Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Rudy Mas’ud-Seno Aji

“Keduanya telah memenuhi syarat administratif untuk kami tetapkan sebagai paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2024,” ujar Fahmi.

Proses penetapan ini dilakukan setelah melalui berbagai tahapan, termasuk penelitian dan verifikasi dokumen syarat calon serta tanggapan masyarakat.

Fahmi menambahkan, “Tahapan tanggapan masyarakat terhadap hasil penelitian dan verifikasi dokumen-dokumen kedua pasangan calon beberapa waktu lalu oleh KPU Kaltim juga dinyatakan tidak ada tanggapan.”

Fokus pada Generasi Z

Menyusul penetapan resmi paslon, KPU Kaltim kini mengalihkan fokusnya pada upaya meningkatkan partisipasi pemilih, terutama dari kalangan Generasi Z. Mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menjadi target utama dalam sosialisasi politik ini mengingat mereka akan menjadi pemilih pemula atau masih relatif baru dalam proses demokrasi.

Dr. Andi Surahman, sosiolog politik dari Universitas Mulawarman, menjelaskan pentingnya fokus pada Generasi Z.

“Generasi Z memiliki karakteristik unik. Mereka lahir di era digital, terbiasa dengan informasi yang cepat, dan memiliki cara berpikir yang berbeda dari generasi sebelumnya. Pendekatan sosialisasi politik untuk mereka harus disesuaikan agar efektif,” ujarnya.

Strategi Sosialisasi KPU Kaltim

KPU Kaltim telah menyusun berbagai strategi untuk menjangkau dan mengedukasi Generasi Z tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain:

  1. Kampanye Digital KPU Kaltim memanfaatkan platform media sosial populer seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk menyebarkan informasi seputar Pilkada Kaltim 2024. “Kami membuat konten-konten menarik dan informatif yang sesuai dengan selera anak muda,” jelas Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Kaltim, Rahma Yuliani.
  2. Webinar dan diskusi online serangkaian webinar dan diskusi online dengan tema-tema menarik seperti “Peran Generasi Z dalam Membangun Kaltim” dan “Memilih Pemimpin di Era Digital” digelar untuk menarik minat generasi muda.
  3. Kerja sama dengan Influencer Lokal KPU Kaltim menggandeng beberapa influencer lokal Kaltim untuk membantu menyebarkan pesan-pesan positif tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilu.
  4. Program “Agen Demokrasi Muda” Inisiatif ini melibatkan mahasiswa dan pelajar SMA sebagai duta pemilu di lingkungan mereka. Mereka dibekali pengetahuan tentang proses pemilu dan diharapkan dapat menyebarkan informasi kepada teman sebaya.
  5. Kompetisi Kreatif KPU Kaltim mengadakan berbagai kompetisi kreatif seperti lomba desain poster, video pendek, dan penulisan esai dengan tema seputar demokrasi dan pemilu.
Baca juga:   Kampanye di Melak, AHJI Janjikan Perbaikan Jembatan ATJ dan Program Rp50 Juta per RT

Tantangan dan Harapan

Meski berbagai upaya telah dilakukan, KPU Kaltim mengakui adanya tantangan dalam meningkatkan partisipasi politik generasi Z. “Salah satu tantangan terbesar adalah mengatasi apatis politik yang sering kali muncul di kalangan anak muda,” ungkap Fahmi Idris.

Apatis politik ini, menurut Dr. Andi Surahman, muncul karena berbagai faktor. “Ada persepsi bahwa suara mereka tidak berpengaruh, kurangnya kepercayaan terhadap sistem politik, hingga merasa tidak terhubung dengan isu-isu yang diangkat oleh para kandidat,” jelasnya.

Untuk mengatasi hal ini, KPU Kaltim berusaha menyajikan informasi politik dengan cara yang lebih relevan dan menarik bagi Generasi Z.

“Kami mencoba mengaitkan isu-isu politik dengan hal-hal yang dekat dengan keseharian mereka, seperti lapangan kerja, pendidikan, dan lingkungan,” tambah Rahma Yuliani.

Suara Generasi Z

Menanggapi upaya KPU Kaltim, beberapa perwakilan Generasi Z di Samarinda memberikan pandangan mereka.

Anisa Putri (21), mahasiswa Universitas Mulawarman, menyambut positif inisiatif KPU. “Saya merasa program-program yang dibuat KPU cukup menarik. Webinar dan diskusi online membuat saya lebih paham tentang proses pemilu dan pentingnya suara kami,” ujarnya.

Sementara itu, Reza Firmansyah (18), siswa SMAN 1 Samarinda, mengaku tertarik dengan kompetisi kreatif yang diadakan. “Lomba poster dan video pendek membuat saya dan teman-teman jadi lebih aware tentang pemilu. Sambil berkreasi, kami juga belajar,” katanya.

Baca juga:   Jelang Laga Kuala Lumpur City Vs Borneo FC; Kedua Tim Buru Kemenangan Beruntun di ACC Shopee Cup 2024

Namun, ada juga yang masih skeptis seperti Dian Kusuma (23), fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja. “Saya masih ragu apakah suara saya benar-benar berpengaruh. Tapi setidaknya upaya KPU membuat saya mulai memperhatikan isu-isu politik,” ungkapnya.

Peran Penting Media Lokal

Media lokal juga memainkan peran krusial dalam upaya meningkatkan kesadaran politik Generasi Z. Harian Kaltim Post, misalnya, secara rutin memuat rubrik khusus yang membahas isu-isu seputar pemilu dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna oleh pembaca muda.

“Kami berusaha menjembatani antara dunia politik yang sering dianggap rumit dengan kehidupan sehari-hari anak muda,” jelas Rudi Santoso, redaktur politik Kaltim Post. “Misalnya, kami mengaitkan kebijakan kandidat dengan dampaknya terhadap lapangan kerja atau kualitas pendidikan di Kaltim.”

Radio Gema Nirwana FM juga aktif mengampanyekan pentingnya partisipasi pemilih muda melalui program talk show mingguan bertajuk “Suara Muda Kaltim”. “Kami mengundang berbagai narasumber, mulai dari aktivis muda hingga pakar politik, untuk berdiskusi tentang isu-isu terkini seputar Pilgub Kaltim 2024,” ujar Dian Astuti, produser program tersebut.

Peran Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi di Kaltim juga tidak mau ketinggalan dalam upaya meningkatkan literasi politik mahasiswa. Universitas Mulawarman, misalnya, menyelenggarakan serangkaian kuliah umum dengan menghadirkan pakar politik nasional.

Dr. Heru Cahyono, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, menjelaskan, “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi objek politik, tapi juga subjek yang kritis dan partisipatif. Melalui kuliah umum dan diskusi-diskusi ini, kami berharap mereka bisa lebih memahami dinamika politik lokal dan nasional.”

Tantangan di Era Digital

Di tengah gencarnya sosialisasi, KPU Kaltim juga dihadapkan pada tantangan baru di era digital: penyebaran informasi palsu atau hoax. “Kami menyadari bahwa Generasi Z sangat aktif di media sosial, di mana informasi beredar dengan sangat cepat. Sayangnya, tidak semua informasi itu akurat,” ungkap Fahmi Idris.

Baca juga:   Satpol PP Larang Jasa Foto Berbayar di Teras Samarinda, Fotografer: Aturannya Ada Kah?

Untuk mengatasi hal ini, KPU Kaltim bekerjasama dengan tim IT lokal membuat portal fact-checking khusus Pilgub Kaltim 2024. “Portal ini akan memverifikasi berbagai klaim dan informasi yang beredar seputar pilgub. Kami juga aktif melakukan klarifikasi melalui akun media sosial resmi KPU Kaltim,” jelas Rahma Yuliani.

Harapan Para Kandidat

Kedua paslon yang akan berkompetisi dalam Pilgub Kaltim 2024 juga menyambut baik upaya peningkatan partisipasi Generasi Z ini.

Isran Noor, calon gubernur petahana, menyatakan, “Generasi Z adalah masa depan Kaltim. Penting bagi mereka untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi ini. Kami berharap mereka bisa menilai program-program kami secara objektif dan kritis.”

Sementara itu, Rudy Mas’ud, penantang Isran Noor, menambahkan, “Kami menyiapkan program-program khusus yang menyasar kebutuhan dan aspirasi anak muda Kaltim. Kami mengajak mereka untuk tidak hanya menjadi pemilih, tapi juga ikut mengawal jalannya pemerintahan nantinya.”

Penutup: Menuju Pilkada Kaltim 2024 yang Berkualitas

Menjelang Pilgub Kaltim 2024, berbagai pihak terus berupaya meningkatkan kualitas demokrasi lokal, dengan fokus khusus pada partisipasi Generasi Z. KPU Kaltim, media lokal, perguruan tinggi, hingga para kandidat, semua memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran politik generasi muda.

Dr. Andi Surahman menyimpulkan, “Upaya-upaya ini adalah investasi jangka panjang bagi demokrasi Kaltim. Generasi Z yang melek politik hari ini akan menjadi pemimpin-pemimpin yang berkualitas di masa depan.”

Fahmi Idris dari KPU Kaltim menutup dengan optimisme, “Kami berharap Pilgub Kaltim 2024 tidak hanya menghasilkan pemimpin baru, tapi juga menjadi momen kebangkitan kesadaran politik generasi muda Kaltim. Ini adalah langkah awal menuju Kaltim yang lebih demokratis dan sejahtera.”

Dengan berbagai upaya yang telah dan terus dilakukan, semua pihak berharap Pilkada Kaltim 2024 akan menjadi tonggak baru dalam sejarah demokrasi Kalimantan Timur, di mana suara Generasi Z akan menjadi penentu arah pembangunan daerah ini ke depannya. (fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.