Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

Era Serba Digital Mudahkan Masyarakat Hasilkan Cuan Melalui KIM

Diterbitkan

pada

Ilustrasi: Memanfaatkan Platform Online untuk Berjualan. (Diskominfo Kaltim)

Dengan memanfaatkan kreativitas dalam mengolah produk, para pegiat bisnis dengan mudah bisa menghasilkan cuan dengan memanfaatkan platform online melalui KIM.

Seiring berkembangnya era digital dengan kemudahan akses teknologi, giat Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Kaltim semakin eksis dalam menyajikan informasi lokal.

Nggak hanya itu saja, di era serba digital seperti ini bisa membuka peluang baru bagi pegiat bisnis melalui KIM untuk menghasilkan cuan dengan memanfaatkan platform online.

Hal tersebut dirasakan oleh Miftah, salah seorang penggiat KIM asal Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.

Hobi berbisnis dan kreativitasnya mengolah produk hasil olahan seperti singkong, kacang, dan pisang menjadi cemilan dan aneka inovasi lainnya menjadi bernilai ekonomi, membulatkan tekadnya untuk berbisnis rumahan.

Baca juga:   4 Alasan Kenapa Kamu Harus Berkunjung ke Pantai Tanjung Jumlai Penajam

“Sudah kurang lebih satu tahun ini, awalnya kecil-kecilan aja bersama keluarga di rumah,” jelas Miftah.

Miftah yang dulunya pernah berjualan roti unyil ini juga menjelaskan, niat seriusnya untuk berbisnis kian memuncak saat ia mencoba memasarkan produknya secara online di salah satu media sosial.

Mulai dari kemasan produk, dibantu oleh anak kandungnya yang merupakan Mahasiswa Desain Produk salah satu perguruan tinggi di kota Tepian, Miftah mengemas produknya dengan menarik dan kekinian.

“Produk saya jadi dikenal nih, dilirik, bahkan ada yang order (pesan) di medsos itu. Senang sekali rasanya, berjualan jadi lebih mudah dan lebih meluas pasarnya ga cuma di lingkungan tempat tinggal aja seperti dulunya,” bebernya dikutip melalui laman Diskominfo Kaltim.

Baca juga:   Wisata Ladaya ‘Gagal Panen’ di Musim Libur Natal Tahun Ini

Selain itu, Miftah pun menambahkan kemudahan transaksi selain menggunakan cash, yaitu dengan e-wallet bahkan penggunaan QRIS.

Keberadaan KIM di Samarinda juga punya andil dalam migrasi Miftah memasarkan usaha rumahannya tersebut secara digital.

Melalui forum-forum diskusi sesama anggota KIM, mereka bertukar wawasan terkait pemanfaatan teknologi informasi di era digital saat ini.

“Jadi saya tanya sama teman saat pertama kali mendengar KIM. Apa itu KIM? Wah ternyata lebih dari sekadar kelompok ya tapi komunitas untuk saling belajar dan saling mendukung untuk lebih maju lagi, ” sambung Miftah.

Sejak itu, dirinya kian aktif dalam keterlibatan KIM. Ia bahkan didapuk menjadi Ketua KIM untuk Kelurahan Karang Asam Ulu

Baca juga:   4 Alasan Kenapa Kamu Harus Berkunjung ke Pantai Tanjung Jumlai Penajam

Terkait harapan kedepannya, Miftah berujar dirinya berharap agar KIM terus berkembang dan kuat dalam menjembatani berbagai informasi penting di komunitas lokal tersebut.

Bersama seluruh anggota lainnya, ia ngin menciptakan dampak positif dan memberdayakan masyarakat melalui informasi yang akurat dan pemanfaatan teknologi yang tepat.

“Melalui kolaborasi, semangat berbagi, dan pemanfaatan teknologi, KIM bisa menjadi kekuatan positif yang mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat lokal di era digital ini, ” tutupnya. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.