Connect with us

OLAHRAGA

Kecewa Berat, Pendukung Timnas di Samarinda Bilang Mental Pemain Loyo, Main Plonga-Plongo!

Diterbitkan

pada

timnas nobar
Suasana nobar di Kedai Coffee BRM Sweetness Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang. (Sigit/ Kaltim Faktual)

Suasana nobar Semifinal Leg 2 Piala AFF antara Indonesia dan Vietnam di Samarinda terpantau anyep. Jangankan gol untuk dirayakan, peluang saja hampir tidak ada.

Tidak ada teriakan histeris pada nobar di Kedai Coffee BRM Sweetness Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang. Hanya bisik-bisik kecil, sesekali melampiaskan kekesalah, tapi lebih banyak diam merenungnya.

Permainan Timnas Indonesia pada Semifinal Piala AFF 2023 memang tidak menggigit. Tidak satu pun dari 9 kali upaya tembakan mengarah ke gawang Vietnam. Itu artinya, Marselino Ferdinan dkk tidak memiliki peluang emas untuk sekadar bikin penonton dagdigdug.

Hasil akhir pertandingan 2-0 untuk keunggulan Vietnam. Nguyen fams berhak lolos ke babak final dengan agregat serupa. Mereka tinggal menanti pemenang antara Malaysia dan Thailand.

Baca juga:   PSIS Ingin Gaet Lilipaly, Nabil: Wani Piro?

Seorang pendukung timnas, Riski, mengaku kecewa sekali melihat performa buruk penggawa Garuda. Menurutnya, sejak awal Marc Klok dkk sudah kalah mental. Ditambah gol cepat tuan rumah, makin ambyar.

“Mentalnya masih loyo, sudahnya kebobolan di menit awal. Main tandang lagi. Jadi kembalikan mental itu susah.”

“Dari leg pertama performanya sudah buruk, padahal main di kandang. Walaupun pertahanannya kuat. Tapi banyak sekali peluang disia-siakan.”

“Leg kedua ternyata tambah hancur!” Ungkapnya penuh kekecewaan.

Menurutnya, kelemahan tim besutan STY berada pada lini tengah. Jarak antar pemain yang telalu berjauhan, hingga banyaknya salah oper. Membuat timnas kehilangan kreativitas dan minim peluang.

“Pemain itu seperti tidak fokus. Lini belakang itu sayang banget. Dua gol Vietnam itu karena pemain belakang kurang fokus.”

Baca juga:   6 Tahun Penantian, Izin Gereja BKP Samarinda Tak Kunjung Terbit

“Hilang fokus itu terjadi di awal-awal babak. Babak pertama dengan gol cepat di menit 3. Kemudian gol kedua di babak kedua di menit 47. Itukan awal babak semua,” lanjut Riski.

Dari sisi menyerang, lanjut Riski, Timnas Indonesia masih sama tumpulnya saat menjalani laga fase grup hingga laga semifinal leg pertama.

“Dari berbagai macam percobaan untuk bisa bobol pertahanan Vietnam. Mana ada biar satu yang membahayakan kiper Vietnam. Tambahnya lagi variasi serangan yang monoton,” kesalnya.

Untuk itu, Timnas Indonesia harus mengubur kembali mimpi meraih trofi Piala AFF pertamanya. Sejak turnamen antarnegara ASEAN ini bergulit pada 1996. Prestasi terbaik Tim Merah Putih sejauh ini adalah menjadi runner up. Sebanyak 6 kali!

Baca juga:   Tepian Mahakam Diprediksi Macet Parah saat Malam Tahun Baru

“Mau runner up berapapun gak ada gunanya kalau gak pernah juara. Yang dibutuhkan Indonesia sekarang itu juara. Sekelas level Asia Tenggara aja susahnya minta ampun. Bagaimana mau level dunia,” kesalnya. (sgt/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.