Connect with us

FEATURE

Komunitas Pemain Alat Musik Gesek Terbentuk di Samarinda, Nusantara String Ensamble Eksiskan Kembali Musik Klasik

Diterbitkan

pada

Komunitas Nusantara String Ensamble Samarinda tampil di RUA. (Dok RUA)

Komunitas baru, terbentuk di Samarinda. Menaungi para pemain alat musik gesek yang mulai jarang terlihat. Namanya, Nusantara String Ensamble, ingin mengeksiskan kembali musik klasik.

Di era saat ini, dunia musik terus mengalami perkembangan. Semakin kesini, jenisnya semakin banyak saja. Berbagai jenis dan genre musik, banyak dinikmati oleh masyarakat.

Jika menilik dari masa lalu, sempat eksis jenis musik klasik. Istilah itu merujuk pada musik yang berasal dari tradisi seni Barat, dan musik orkes. Mulai ada sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.

Musik klasik sendiri memiliki ke-khasan. Yakni musik yang dimainkan menggunakan alat musik gesek. Seperti biola, violin, dan lainnya. Juga cenderung menggunakan ritme individual.

Eksistensi musik klasik sendiri sudah cukup jarang diperdengarkan atau masuk dalam pertunjukan. Namun menikmatnya masih banyak. Termasuk di Kota Samarinda.

Baca juga:   Anak Muda Punya Peluang Terjun di Bisnis di Sektor Ekraf, Berikut Kiat Nadya Pradita Membesarkan Putik Pampang

Mereka yang menyukai alat musik gesek dengan jenis musik klasik, kemudian berkumpul membentuk komunitas. Diberi nama, Nusantara String Ensamble Samarinda.

Salah satu anggota Nusantara String Ensamble Samarinda, Handryan Sutanto cerita, komunitasnya itu baru terbentuk di Oktober 2024 lalu. Kemudian tampil debut perdana pada Minggu 19 Januari 2025 kemarin di Rumah Ulin Arya.

Handryan bilang, timnya yang beranggotakan 6 orang itu menyanyikan berbagai jenis dan genre lagu, menggunakan gabungan ritme dari alat musik klasik. Dipandu oleh Komposer Aji Kamara.

“Misalnya kami menampilkan lagu dari postmodern, lagu Sambut Erau, lagu Bunda dari Melly Goeslaw, lagu dari komposer Rusia, lagu dari anime, dan lainnya,” katanya kepada Kaltim Faktual belum lama ini.

Baca juga:   Muhammad Darlis Reses di 12 Titik, Sebut 2 Masalah Utama yang Dirasakan Warga Samarinda

“Kami yang memainkan musik ini, juga mayoritas merupakan pengajar,” tambahnya.

Menurut Handryan, biasanya pemain alat musik gesek, cenderung memainkan musik secara individual dan terpisah. Sehingga perlu ada wadah yang dapat menyatukan mereka. Hal itu kemudian menjadi ide terbentuknya Nusantara String Ensamble Samarinda.

Barangkali ke depan, bisa menjadi orkestra yang dimiliki oleh musik lokal di Kaltim. Tidak kalah dengan daerah lain. Terlebih, Kaltim sudah memiliki IKN. Itu menjadi bentuk menyambut IKN.

“Daripada sendiri, mending berkumpul. Ada wadah sharing berbagi ilmu dan bermain bersama. Juga ingin punya orkestra di Kaltim. Sampai saat ini belum ada wadah menaungi musik klasik,” tambah Handryan.

Eksiskan Musik Klasik di Samarinda

Selain sebagai wadah berkumpul, Handryan bilang, komunitasnya juga sebagai wadah edukasi. Mengeksiskan kembali keberadaan musik klasik, utamanya di Samarinda dan Kaltim.

Baca juga:   Evaluasi Pilkada Kota Samarinda: Minimnya Partisipasi, Kurangnya Sosialisasi

Sebab musik klasik sendiri kata Handryan, tidak terbatas pada ritme yang itu-itu saja. Berbagai jenis musik lain, apapun itu, bisa dikemas dan dimainkan dengan melodi musik klasik.

Nusantara String Ensamble juga terbuka kepada siapapun yang ingin belajar dan bergabung bersama para pemain alat musik gesek di Samarinda itu. Mereka terbuka dengan kolaborasi apapun.

“Kami akan terus berlatih rutin, pastinya kalau ada kesempatan kami bisa menampilkan lagi. Terbuka untuk panggilan panggung ke panggung,” pungkasnya. (ens)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.