EKONOMI DAN PARIWISATA
Libur Iduladha 2023, Pantai Cemara Balikpapan Dipadati Wisatawan
Pantai Cemara kini menambah daftar panjang wisata tepi laut yang layak dikunjungi di Balikpapan. Walau belum sempurna, pantai di Manggar Baru ini telah menyedot ribuan pengunjung pada libur Iduladha tahun ini.
Wisata pantai masih jadi pilihan masyarakat Balikpapan untuk menghabiskan waktu liburnya. Ini memicu pertumbuhan pantai-pantai baru sejak 2 tahun terakhir. Pantai Cemara adalah satu di antaranya.
Usai meliput Salat Id dan penyembelihan hewan kurban di Masjid Istiqomah Balikpapan pada Kamis pagi. Awak Kaltim Faktual meluncur ke Pantai Cemara. Menempuh 1 jam perjalanan via jalur pesisir (Sudirman-Manggar) menggunakan sepeda motor.
Tiba di sana pada siang menjelang sore, suasana pantai baru tersebut sudah tampak padat. Ada ratusan wisatawan dalam 1 waktu di area pantai yang tak jauh dari Pantai Manggar Segara Sari itu.
Para pengunjung tampak asyik ngobrol, di bawah rindang pohon cemara. Sambil memandangi laut. Mau ikut nimbrung takut dibilang sok asyik. Skip.
Beberapa lainnya sedang menikmati bermain All-Terrain Vehicle (ATV) alias kendaraan segala medan beroda 4. Sebagian lagi sedang mengambil video ataupun foto-foto. Ada yang berenang ataupun sekadar celup tipis-tipis di tepi pantai. Ada pula yang lagi bikin rumah dari pasir. Konon mereka akan tinggal di rumah itu dan hidup bahagia selamanya. Halah.
Lainnya, sedang duduk-duduk di warung-warung. Menikmati jajanan ataupun minuman sachet yang tersedia.
Berbagai fasilitas sudah tersedia. Seperti toilet dan tempat cuci tangan di beberapa titik. Tempat sampah juga ada di mana-mana. Ada pula gazebo, hingga panggung dan tenda. Yang bisa dipakai bikin pertunjukan, senam zumba, ataupun kegiatan seremoni.
Untuk yang rajin salat, pantai tersebut juga dekat dengan masjid. Jadi tidak perlu khawatir.
Jujurly, garis Pantai Cemara tidak semewah yang dipunya Berau atau Raja Ampat. Standar pantai Balikpapan. Namun yang menarik, di pantai ini ada banyak pohon cemara dan kelapa. Sehingga suasananya sejuk.
Harga masuknya pun lebih terjangkau. Pengelola tidak menerapkan sistem Harga Tiket Masuk (HTM). Namun pembayaran terpadu; per kendaraan. Pada hari kerja, tarif masuknya Rp5 ribu untuk 1 motor dan Rp10 ribu untuk mobil. Sementara pada akhir pekan dan hari libur, harganya Rp10 ribu untuk motor, dan Rp20 ribu untuk mobil. Biaya itu sudah mencakup tiket masuk dan biaya parkir.
Aksesnya pun tak jauh dari jalan utama, sehingga pantai ini mudah ditemui. Letaknya di Kampung Nelayan, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.
Pada libur Iduladha tahun ini beserta cuti bersama dan weekend-nya yang totalnya 5 hari itu. Pantai Cemara sangat mungkin didatangi ribuan wisatawan.
Tentang Pantai Cemara
Pantai yang didominasi pohon cemara ini baru diresmikan pada 10 Januari 2022 lalu. Ditandai dengan terbitnya SK dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan.
Awalnya Pantai Cemara merupakan tempat tambatan perahu, sekitar tahun 1981. Seiring waktu, terbentuklah daratan. Namun, Pantai Cemara masih menjadi pantai mati. Tak ada aktivitas lain selain nelayan.
Mulai 2019, muncul lah kesadaran masyarakat untuk menghidupkan Pantai Cemara. Setelah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Mereka mulai menata, mengembangkan, sampai siap didatangi wisatawan.
Ketua RT 11 sekaligus Ketua Pokdarwis Kampung Nelayan Manggar Baru, Ludiansyah mengungkap. Pembangunan pantai ini dikerjakan secara swadaya oleh warga sekitar. Baik tenaga maupun pendanaan.
Pelan namun pasti, pantai ini mulai bisa menjadi pembangkit perekonomian rakyat bagi warga setempat.
“Semenjak dibuka, kunjungan semakin meningkat. Perbulan bisa mencapai 500 hingga 800 pengunjung (di luar hari raya).”
“Jumlah kendaraan, sepeda motor perminggu bisa sampai 200 unit sementara mobil bisa sampai 80-an,” jelasnya.
Selain dibangun dari masyarakat, Pantai Cemara juga sebagai wadah memberdayakan masyarakat. Sejumlah pedagang UMKM di sana berasal dari masyarakat sekitar pantai. Keuntungan dari pantai sendiri pun juga dikelola untuk kembali ke masyarakat.
“Saya hanya ingin menciptakan lapangan pekerjaan dan menyejahterakan warga, khususnya warga Kampung Nelayan. Dengan adanya warung-warung gitu kan menambah perekonomian masyarakat,” lanjut Ludiansyah.
Ia berharap Pantai Cemara bisa menjadi destinasi wisata yang lebih menarik ke depannya. Untuk menuju ke sana, Pokdarwis Kampung Nelayan akan membangun jembatan dan dermaga. Supaya perahu dan kapal nelayan bisa mudah bersandar.
Nah, perahu-perahu itu nantinya bisa disewakan. Ataupun akan menjadi atraksi baru, yakni susur Pantai Cemara. Pengalaman menikmati pantai dari sisi laut, di atas perahu, sambil mendengar cerita ini dan itu dari motoris. Tentu akan sangat menarik.
“Mudah-mudahan segera bisa terwujud. Hasil dan manfaatnya kembali ke masyarakat. Bisa menambah PAD juga,” tutupnya. (dra)
Reporter: Khoirun Nisa | Editor: Ahmad A. Arifin
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
PSS 1-1 Borneo FC, Kesempurnaan Pesut Etam Terhenti di Manahan
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Serba Bisa! Peralta Main di 4 Posisi; dari Bek hingga Penyerang saat Borneo FC Melawan PSS
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
Ditahan Imbang PSS, Pelatih Borneo FC: Kartu Merah dan Gol Bunuh Diri Mengubah Banyak Hal
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Meski Belum Pernah Cetak Gol, Borneo FC Tetap Waspadai Lini Depan PSS
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Pelatih PON Sulteng Zulkifli Syukur Mengamuk di Ruang Ganti, Sebut Wasit Eko Agus akan Dicabut Lisensinya
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
Ketum PSSI Erick Thohir Sebut Insiden PON Aceh Vs Sulteng Memalukan, Wasit dan Pemukul Wasit Terancam Sanksi Seumur Hidup
-
GAYA HIDUP5 hari yang lalu
iPhone 16 Resmi Diluncurkan, Tak Ada Fitur yang Wow Tapi Harga Tetap Mahal
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Pesan di Balik Lukisan Jokowi dan Prabowo di Pameran Kaligrafi Internasional MTQN ke-30 Tahun 2024 di Kaltim