SAMARINDA
“Malu kalau Dilihat Orang Luar”, Akademisi Unmul Purwadi Minta Pemkot Sanksi Tegas Warga yang Suka Nyampah di Teras Samarinda
Akademisi Unmul sekaligus pengamat ekonomi Purwadi menyayangkan aksi sebagian masyarakat yang masih buang sampah sembarangan di Teras Samarinda. Membuat tempat ikonik itu jadi kotor. Jika berharap perubahan tabiat terlalu susah, ia menyarankan pemkot menindak tegas pelaku pembuang sampah.
Warga Kota Samarinda menyambut dengan baik adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) baru Teras Samarinda. Merupakan tepian Sungai Mahakam versi high level. Punya vibes tepian sungai seperti di Eropa.
Dibuka sejak Jumat 6 September 2024 lalu, antusiasme warga belum surut terhadap Teras Samarinda. Namun, tempatnya yang sudah oke belum dibarengi dengan kebiasaan yang baik oleh warga soal sampah.
Pada beberapa kesempatan, sampah terlihat berserakan. Pun kalau dibuang di tempat sampah, tempat sampahnya penuh. Bahkan sampah meluber dan menjadi berantakan di sekitar tempat sampah.
Pada Minggu pagi kemarin, 15 September 2024, Wali Kota Samarinda Andi Harun menginisiasi gerakan pungut sampah. Namun tampaknya itu tidak cukup untuk membuat Teras Samarinda menjadi bersih.
Pada Senin pagi, 16 September 2024, kondisi Teras Samarinda kembali diwarnai dengan banyak sampah. Warga yang beraktivitas atau berolahraga di Teras Samarinda pada pagi hari merasa tidak nyaman.
Perkara Sampah Bisa Bikin Cita-Cita Pemkot Gagal
Salah satunya Akademisi Unmul Purwadi Purwoharsojo. Dia mengaku terkejut dengan kondisi kebersihan di Teras Samarinda. Dan menyayangkan kesadaran warga Samarinda soal membuang sampah pada dengan baik.
“Padahal baru dibangun dengan uang APBD Samarinda lo, milyaran itu. Pak Wali Kota sudah kerja keras siapkan Teras Samarinda tapi justru orang-orang Samarinda yang tidak bisa merawat dengan baik, malu sama orang luar daerah kalau lihat begitu,” cerita Purwadi, Senin. Dia berada di Teras Samarinda sekitar jam 7 pagi.
Purwadi mendorong pemerintah kota agar memberikan sanksi tegas kepada pengunjung yang membuang sampah sembarangan dan tidak tertib. Supaya semua taat aturan. Menurutnya ini merupakan hal yang miris.
Dia juga mendorong peningkatan pengawasan. Misalnya melalui penambahan CCTV atapun tenaga kebersihan dan keamanan yang berjaga di Teras Samarinda. Mengingat tempat itu akan selalu ramai 24 jam.
“Teras Samarinda kan diharapkan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru untuk menjadi ajang ekonomi wisata dan ekonomi kreatif di Samarinda. Kalau kebersihan tidak terjaga, cita-cita itu bisa gagal total,” pungkasnya. (ens/fth)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari agoHarga TBS Sawit Kaltim Turun, Dipicu Anjloknya Harga CPO dan Kernel
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoBiro Kesra Kaltim Perkuat Pembangunan Desa Lewat Evaluasi Indeks Desa
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPemprov Kaltim Pastikan Dana Gratispol Cair Pekan Ini, Keterlambatan Disebabkan Proses APBD-P
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPramuka Kaltim Tutup Turnamen Esport Pertama: Semangat Digital, Sportivitas Tetap Menyala
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoInflasi Kaltim Oktober 2025 Capai 1,94 Persen, Jasa Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Utama
-
BERITA4 hari agoKI Kaltim Dorong BUMN dan Lembaga Vertikal Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik
-
SEPUTAR KALTIM1 hari agoRRI Samarinda Gelar Drama Musikal “Ranam Banua”, Serukan Pelestarian Alam dan Budaya Kaltim
-
PARIWARA3 hari agoYamaha dan Bosch Gelar Pelatihan Safety Riding: Wujud Komitmen Ciptakan Budaya Berkendara Aman

