SAMARINDA
Perlu Pikiran Kompleks dan Libatkan Banyak Instansi dalam Desain Penduduk di Samarinda

Diperlukan pemikiran yang cukup kompleks dan melibatkan banyak instansi dalam mendesain penduduk di Samarinda. Hal ini terungkap dalam Pertemuan Pembahasan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) di Samarinda.
Kegiatan yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda ini berlangsung di Hotel Bumi Senyiur Jalan Pangeran Diponegoro, Rabu(15/12/2021).
Pembahasan ini sendiri digelar sebagai tindak lanjut dari Perpres No 153 tahun 2014 agar setiap tingkatan wilayah dapat menyusun Rencana Induk Pembangunan Kependudukan (RIPK) dan GDPK untuk merekayasa dinamika kependudukan di daerahnya masing – masing dengan tujuan utama yakni tercapainya kualitas penduduk yang tinggi sehingga mampu menjadi faktor penting dalam mencapai kemajuan bangsa.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat kota Samarinda, Ridwan Tassa saat membuka pembahasan tersebut mengatakan pada hakekatnya semua pembangunan yang dilakukan dari segala sektor muaranya tetap kepada kesejahteraan penduduk. Dari segi demografi, menurutnya penduduk itu merupakan sebuah potensi besar, akan tetapi apabila tidak terkendali juga berpotensi menjadi penghambat pembangunan.
“Yang pertama dari sisi kuantitasnya, dari sisi itu kita memang harus menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk kita. Kemudian dari sisi kualitasnya, sumber daya manusia yang kita miliki ini harus kita tingkatkan setiap saat, walaupun perencanaan itu bagus kalau kita tidak mampu mengeksekusi dengan baik karena Sumber Daya Manusia (SDM) kita rendah maka kualitas pembangunan itu juga lebih rendah, karena itu pembangunan manusia adalah sesuatu yang sangat penting dan mendasar dan ini perlu di desain agar tidak muncul seketika,” ucap Ridwan Tassa.
Ia menambahkan, dari sisi mobilitas, penduduk perlu di desain sedemikian rupa sehingga ada pemerataan penduduk. Menurutnya mendesain penduduk di Kota Samarinda memang memerlukan pikiran yang cukup kompleks dan melibatkan banyak instansi.
Sementara, Kepala DPPKB Kota Samarinda Nurul Mu’minayati mengatakan pertemuan siang itu salah satu upaya untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam mensukseskan penyusunan GDPK di Kota Samarinda yang merupakan arahan kebijakan yang dituangkan dalam program 5 tahunan pembangunan kependudukan Indonesia untuk mewujudkan target pembangunan kependudukan. (Redaksi KF)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Diduga Malapraktik, RS Haji Darjad Dilaporkan Usai Pasien Alami Komplikasi Berat Pascaoperasi
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Polresta Samarinda Beberkan Motif Penembakan Terorganisir di THM Crown, 10 Tersangka Ditangkap
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Dorong Integrasi Layanan Publik Lewat Bimtek Sistem Penghubung Layanan Pemerintah
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Mentan Andi Amran Dorong Kaltim Jadi Lumbung Pangan Lewat Optimalisasi Lahan
-
BALIKPAPAN5 hari yang lalu
Penanganan Banjir Balikpapan Tak Cukup dengan Beton, Butuh Kolaborasi dan Data Akurat
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Irene Yuriantini: Media Punya Peran Vital Kawal Good Governance di Kaltim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Jatim-Kaltim Perkuat Sinergi Dagang, Transaksi Tembus Rp 666 Miliar
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Menteri Pertanian Targetkan Kaltim Swasembada Pangan dalam Dua Tahun