SOSOK
Akhir Bahagia Babinsa Penyewa Excavator ‘Gunung Manggah’; Masalah Beres, Uang Kembali

Babinsa Azmiadi pusing bukan main. Karena sampai 14 jam, truk tronton yang menutup akses Gunung Manggah tak dievakuasi. Dalam kondisi lapar, ide gilanya muncul. Dia membayar Rp22 juta dari dana pribadi, untuk menyewa excavator.
Sebuah insiden nahas kembali terjadi di Gunung Manggah. Sebuah truk tronton terguling dan menutup akses Gunung Manggah. Jalan itu, tidak terhalang saja sudah macet bukan main. Apalagi ada ‘transformer’ tidur-tiduran di situ. Makin panjang dampak macetnya.
Satu jam dua jam. Truk itu tetap tergeletak tanpa ada kabar evakuasi. Baik dari perusahaan pemilik truk, ataupun dari Pemkot Samarinda.
Sembilan, sepuluh jam, situasinya masih sama. Sampai 14 jam, belum juga ada tindakan.

Azmiadi geram, tapi dia sadar bukan siapa-siapa. Dia mau acuh, tapi tak sanggup hati melihat susahnya masyarakat akibat macet parah. Dalam kesempitan dan dalam kondisi perut kosong. Ia lalu membuat ide gila. Menyewa excavator untuk evakuasi. Dengan dana pribadi!
Jangan bayangkan pria berpangkat Kopral Kepala (Kopka) itu adalah orang berduit. Ia hanya Babinsa biasa dari Kodim 0901/Samarinda. Yang bertugas di Kelurahan Sungai Dama. Tapi hatinya kaya. Tanpa pikir panjang, dia menguras tabungan yang saban bulan ia sisihkan untuk istri dan anaknya. Sebesar Rp12 juta.
Sayangnya uang segitu masih kurang. Harga sewa excavator sebesar Rp22 juta. Sang Babinsa tidak menyerah. Dia lantas menggadaikan sepeda motor istrinya. Yang sebenarnya itu ‘kendaraan operasional’ hari-hari sang istri. Pada seorang rekannya. Ia mendapat Rp10 juta tambahan.
Tak berselang lama, sebuah tronton mengangkat excavator penolong. Pada Rabu jelang Magrib, truk malang itu terevakuasi.
Orang yang paling bahagia saat momen itu terjadi adalah Kopka Azmiadi. Ia lega jalanan longgar lagi. Dan bisa dilalui masyarakat lagi.
Tanpa dia sadari, beberapa saat usai evakuasi. Namanya menyebar dan viral di jagad maya. Pak tentara yang bersahaja terkenal tiba-tiba karena kebaikannya.
Cerita Kopka Azmiadi

Kaltim Faktual tersambung dengan Azmiadi pada Kamis, 19 Januari. Ia lantas menceritakan apa yang dia lakukan, dan dia dapatkan setelahnya. Seperti berikut:
Sampai 14 jam, gak ada satupun yang mau bertanggung jawab. Sudah siang hari, otak pening, perut lapar jadi satu. Masyarakat juga sudah ngeluh karena macet panjang.
Dari keriwuten itu, kemudian terbesitlah ide untuk untuk membiayai proses pemindahan truk dengan cara gadai motor.
Jadi ada kawan saya yang juga warga Sungai Dama (mau meminjamkan uang). Akhirnya saya gadaikan sepeda motor milik istri.
Akhirnya dapat Rp10 juta. Setelah itu saya pakai uang tabungan keluarga kecil saya sekitar Rp12 juta. Jadi total Rp22 juta.
Saya cuma berpikir, semoga berkah uangnya, yakin aja pasti rezeki melimpah akan ada di keluarga kecil saya.
Saya tak memikirkan berapapun uang saya yang keluar. Tapi saya fokus bagaimana cara mencari jalan keluar agar jalanan bisa dilewati kembali oleh masyarakat.
Inikan daerah vital ya, dari ibu-ibu antar anak sekolah, pegawai, pedagang dan lainnya semua lewat sini.
Kebahagiaan Tambahan

Berangkat dari niat tulus membantu masyarakat, Kopka Azmiadi sama sekali tak menyangka apalagi berniat menjadi viral di dunia maya. Dan berkat viral itu, sang pimpinan jadi tahu aksi heroiknya.
“Kaget juga sebenarnya, tiba-tiba pagi tadi dapat panggilan untuk menghadap Pak Dandim. Dan Alhamdulillah saya mendapatkan penghargaan,” ujarnya
Komandan Kodim (Dandim) 0901/Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian memberikan penghargaan kepada Babinsa inspiratif tersebut dengan tajuk “Karena Berbuat Melebihi Panggilan Tugas Kepada Masyarakat”.
Azmiadi kini punya harapan, bukan dia atau aksi heroiknya yang perlu jadi bahasan utama. Tapi bagaimana insiden pembiaran itu, jangan sampai terjadi lagi.
“Ke depannya dapat mengutamakan keselamatan orang lain dalam berlalu lintas. Harusnya ada pengawalan dari pihak perusahaan.”
“Dinas terkait juga mungkin bisa lebih selektif lagi dalam memberikan izin kepada kendaraan besar seperti itu untuk melintas di kawasan padat penduduk,” harapnya.
Lantas bagaimana dengan uang yang dia keluarkan? Sebelum memungkasi wawancara. Azmiadi mengonfirmasi bahwa perusahaan pemilik truk tronton sudah bertanggung jawab. Dan mengembalikan seluruh dana yang dia keluarkan.
“Dan Alhamdulillahnya semalam uang saya sudah diganti juga dari perusahaan yang mobilnya terkendala di lokasi. Jadi semua sudah clear,” pungkasnya bahagia.
Penulis: Sigit Febriansyah | Penyunting: Ahmad A. Arifin (Kaltim Faktual)

-
OLAHRAGA1 minggu ago
Borneo FC Ladeni Persis Tanpa 3 Pemain Pentingnya
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Felipe Cadenazzi Jadi Pahlawan Kemenangan Borneo FC Vs Persis | Hasil Liga 1
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Kalah di Putaran Pertama, Borneo FC Waspadai Kejutan Persis Solo
-
SAMARINDA1 minggu ago
Mantan Bupati Banyumas Tawarkan 4 Lokasi TPSP di Samarinda
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Kata Pelatih Borneo FC soal Potensi Debut Habibi Jusuf
-
OLAHRAGA6 hari ago
Sihran Keluar Lapangan dengan Pincang, Pelatih Borneo FC: Kehabisan Bensin Dia
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Rating Borneo FC Vs Persis; Felipe Konsisten, Nadeo Gak Ada Obat
-
OLAHRAGA6 hari ago
Pelatih Borneo FC Puji Nadeo yang Tampil Cemerlang saat Lawan Persis