Connect with us

SAMARINDA

Pusing Cari Tempat Relokasi Pasar Pagi, Wali Kota Samarinda Lirik Tanah Provinsi

Diterbitkan

pada

pasar pagi
Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (Nisa/Kaltim Faktual)

Disdag Samarinda lagi pusing persiapan relokasi pedagang Pasar Pagi. Karena berbagai pasar di Samarinda belum tentu cukup menampung 2.800 pedagang. Wali Kota Samarinda lirik tanah potensial, tapi milik pemprov.

Saat ini Pemkot Samarinda melalui Dinas Perdagangan (Disdag) tengah mempersiapkan dengan matang. Rencana pembangunan ulang Pasar Pagi yang sudah lama diwacanakan. Sisa waktu di tahun 2023 ini dimanfaatkan untuk pendataan dan pencarian tempat untuk relokasi pedagang Pasar Pagi.

Karena sebelum tahun ini berakhir. Pasar Pagi sudah harus kosong. Karena awal tahun 2024 akan dirubuhkan. Dan hampir 3 ribu pedagang Pasar Pagi harus sudah dipindahkan dan mendapat tempat baru. Untuk berjualan sementara, menunggu pembangunan ulang Pasar Pagi yang baru.

Untuk desain dan perencanaan bangunan sudah siap. Nantinya Pasar Pagi akan dirubuhkan. Pemkot membangun ulang Pasar Pagi yang baru di tempat yang sama, tapi lebih mantap. Berkonsep modern berstandar SNI 4 sampai 5 lantai. Ada lift dan juga eskalator. Lengkap dengan nuansa etnik khas Kaltim. 

Baca juga:   Satpol PP dan Dishub Samarinda Usir Jukir Indomaret, Kalau Kembali Bisa Kena Pidana

Nah saat ini, Disdag lagi pusing mikirin nasib 2 ribu lebih pedagang. Tempat mana saja yang bisa menampung mereka. Mengingat jumlahnya tak sedikit. Rencana awal, pedagang akan disebar ke berbagai pasar di Samarinda.

Namun, ini belum jadi solusi jitu. Sebab, beberapa opsi yang ada. Seperti Pasar Segiri, Mesra Indah, Pasar Merdeka, Pasar Kedondong, Pasar Sungai Dama, Pasar Kedondong, dan sejumlah pasar lainnya belum cukup untuk mengakomodir seluruh pedagang.

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengungkap sebagian besar pasar tersebut sudah penuh, hanya menyisakan beberapa space kosong. Sehingga tidak bisa menampung keseluruhan.

“Dapat tempat nggak cukup. Ada di mesra 60 aja. Di Giant juga ternyata tidak cukup, karena ternyata di sini itu (Pasar Pagi) sampai 4 lantai,” ungkapnya pada Rabu, 6 September 2023.

Baca juga:   Renovasi GOR Segiri; Pimpinan Proyek Tepis Isu Penggusuran Kios Pedagang

Saat ini pemkot sedang cari lahan, mana yang memungkinkan untuk menampung pedagang yang tak mendapat tempat.

“Nah saya lagi melirik satu tempat, tapi sayangnya itu bukan punya pemkot. Di eks Bandara Temindung. Mudah-mudahan dikasih, kita lagi persiapkan suratnya,” jelasnya.

“Tapi belum tentu itu diizinkan karena itu punya Pak Gubernur, punya Provinsi. Kalau itu punya pemkot hari ini saya putuskan. Tapi ini karena punya provinsi, harus kita minta pada Pak Gubernur,” lanjutnya.

Orang nomor satu di Pemkot Samarinda itu berharap Gubernur Kaltim mau meminjamkan tanah itu selama satu tahun. Sesuai target penyelesaian. Sehingga diperkirakan tidak lama.

Namun jika ternyata lebih dari setahun. Pemkot berencana akan memperpanjang sewa lahan itu. Intinya sampai pembangunan Pasar Pagi selesai.

Baca juga:   Citra Niaga Bakal Jadi Malioboro-nya Samarinda, Warga Harus Biasa Jalan Kaki

“Mudah-mudahan Pak Gubernur kita hanya pinjam satu tahun. Mudah-mudahan ya. Kan kita hanya berencana semua Tuhan yang menentukan,” tambah Andi Harun.

Ia berharap banyak pada lahan eks Bandara Temindung itu. Kalau tidak, pemkot harus mencari lagi lahan yang potensial jadi pasar sementara.

Selain di situ, Andi juga mempertimbangkan lahan di PM Noor seluas 5 hektare. Namun sayangnya itu tidak cukup proper untuk menampung pedagang. Karena masih tanah murni.

“Tapi masih rabat karena masih tanah murni jadi kita harus rapikan. Harus cut and fill dulu,” katanya.

“Kita doakan mudah-mudahan Pak Gubernur sehat selalu dan mau membantu untuk mengizinkan eks Bandara,” pungkas Andi Harun. (/ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.