SAMARINDA
Samarinda Punya TPST Baru, Warga Diminta Membiasakan Pisah Sampah dari Rumah

Samarinda punya satu TPST baru. Letaknya di Sungai Keledang, Samarinda Seberang. Di sini, sampah tidak hanya sekadar singgah, tapi juga dipilah dan diolah. Warga sekitar diminta terbiasa memilah sampah dari rumah.
Pemkot Samarinda kini menambah Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Kalau TPS (Tempat Pembuangan Sementara) hanya sebagai tenpat penbuangan sampah sementara sebelum akhirnya diangkut dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sementara TPST, tak hanya sebagai tempat sampah untuk singgah. Namun juga sebagai tempat untuk memilah dan mengelola sampah. Sehingga sampah tidak terus menumpuk di sana.
Meski berstatus sebagai TPS Terpadu. TPST baru ini belum berjalan maksimal. Apalagi keberadaan TPST ini ditengarai muncul setelah terjadi polemik.
Sebelumnya, TPS berada di Perumahan Sungai Keledang Mas Samarinda Seberang. Namun, warga tak sepakat dengan adanya TPS di sana. Sampai menimbulkan kecemburuan sosial. Awalnya TPS itu ganya ditutup untuk warga perumahan. Namun lambat laun akhirnya ditutup permanen. Sehingga tidak ada lagi TPS di perumahan. Apalahi letaknya dekat rumah warga.
Dari sana, maka dibuatkan TPST yang baru. Letaknya di bawah jembatan Sungai Mahakam, Kelurahan Sungai Keledang Samarinda Seberang. Diresmikan pada 5 April 2023 lalu, dan sudah mulai beroperasi.
Wali Kota Samarinda Andi Harun, menjelaskan kalau TPST-nya itu sudah beroperasi. Namun perlu tambahan 3 kontainer sampah lagi, dari 4 yang sudah tersedia.
Lalu, aktivitas pemilahan dna pengelolaan sampah juga belum tampak. Sebab pemkot baru mau mbentuk KSM atau Kelompok Swadaya Masyarakat. Merekalah yang akan memilah dan mengelola sampah.
“Kita rencana tahun depan mau bikin industri pengolahan sampah modern seperti di Banyumas.”
“Kalau ada lahan, setiap tahun ketika kita memiliki lahan kita bisa bikin,” kata Andi Harun pada Senin, 9 Oktober 2023.
Andi berharap keberadaan TPST itu dapat terus berkembang. Untuk membantu meringankan beban sampah di Samarinda.
Terpisah, Kepala Bidang Persampahan DLH Samarinda, Boy Leonard Sianipar mengungkap kalau TPST ini dikhususkan untuk warga di kawasan Samarinda Seberang. Namun tidak menutup kemungkinan kalau akan datang sampah dari Palaran dan Loa Janan Ilir.
Sampah yang masuk, nantinya dipilah dan diolah oleh Swadaya Masyarakat setelah terbentuk. Untuk sampah plastik bisa dijual. Untuk membiayai kelompok mereka sendiri.
“Jadi kelompok Swadaya Masyarakat ini sebenarnya bukan kami (Pemkot)yang membiayai. Mereka yang membiayai diri sendiri dan juga operasional dari TPST,” jelas Boy.
Untuk TPST ini, Boy mengaku sudah memiliki banyak perencanaan. Tidak hanya memilah sampah dan menjual sampah plastik. Nantinya sampah organik akan difungsikan sebagai pupuk kompos melalui mesin komposter.
Atau pengelolaan lain. Seperti membuat eco enzym. Atau pengelolaan lainnya yang memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Konsep pengelolaan sampah modern dari berbagai daerah akan diamati dan diadaptasi. Seperti Balikpapan misalnya yang sudah punya pengelolaan sampah cukup bagus.
Kabid persampahan itu meminta warga agar mulai membiasakan diri untuk memilah sampah secara mandiri mulai dari rumah. Terutama untuk dua jenis sampah. Yakni organik dan non organik. Untuk memudahkan petugas bekerja.
“Pemaksimalannya di tahun depan baru bisa berfungsi maksimal (TPST). Banyak tanaman di simi juga untuk meminimalisir baunya,” ungkap Boy.
“Pentingnya pemilihan sampah. Kalau sudah terpisah pasti langsung dijual. Jadi nggak sampai di TPS dan nggak sampai diacak-acak oleh pemulung. Karena langsung kejual,” pungkasnya. (ens/fth)


-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Buntut Dugaan Kenaikan Tarif Parkir Citra Niaga, DPRD Samarinda Akan Lakukan Investigasi
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Disporapar Samarinda Gencarkan Promosi Wisata, Budaya Pampang dan Susur Sungai Mahakam Masih Jadi Favorit
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Dugaan Perusahaan Cangkang dalam Proyek Teras Samarinda, DPRD Bersiap Gunakan Hak Interpelasi
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
DPRD Samarinda Dukung Program Pranikah Satu Semester untuk Tekan Angka Perceraian
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Dukung Kebijakan Efisiensi Anggaran, Dewan Desak Proyek Teras Samarinda Tak Dilanjut
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Penundaan Pengangkatan CPNS Rugikan Daerah, Samarinda Sebetulnya Sudah Siap
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Yamaha Flagship Shop Diresmikan, Wujud Nyata Realisasi Premium Dealer Layani Konsumen
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Lubang Bekas Tambang Jadi Wisata? Wacana Menarik, Tapi Belum Ada Aksi