Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Sekda Kaltim: Jangan Sampai APBD Habis, tapi Dampak ke Masyarakat Tak Ada

Diterbitkan

pada

APBD
Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni. (Adpim)

Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni mengingatkan pada semua dinas. Agar belanja APBD harus ada output jelasnya ke masyarakat. Bukan asal habis pada akhir tahun.

Sekda Sri Wahyuni meminta seluruh OPD di lingkungan Pemprov Kaltim untuk membuat program-program progresif. Yang output-nya berdampak langsung ke masyarakat. Baik itu di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Setelah itu, tiap kepala dinas mesti mampu mengawasi dan memastikan. Seluruh anggaran terserap dengan benar dan tepat guna. Bukan dipaksakan habis biar penyerapan anggaran 100 persen atau mendekatinya.

“Jadi spending (pengeluaran) APBD perangkat daerah itu jangan hanya sekadar untuk menuntaskan kegiatan. Tapi seberapa besar output kegiatan itu bisa berdampak kepada masyarakat,” kata Sri Wahyuni, Selasa, 21 Maret 2023.

Baca juga:   Ramadan Sudah Dekat, Bu Sekdaprov Ajak Masyarakat Serbu Pasar Pangan Murah

Gunakan APBD untuk Kurangi Kemiskinan

Sekda bilang, satu di antara tujuan besar dari belanja pemerintah adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan begitu, kesempatan kerja akan semakin terbuka. Peningkatan pendapatan masyarakat juga akan berdampak langsung pada penurunan angka pengangguran dan kemiskinan di Benua Etam.

Saat ini kataSekda Sri Wahyuni, Pemprov Kaltim sedang menyusun Rencana Pembangunan Daerah (RPD). Yang nantinya akan disusul dengan rencana strategis (renstra) perangkat daerah.

Sekda juga mengungkapkan, Pemprov Kaltim sedang melakukan penguatan pola penyusunan renstra. Para kepala dinas kudu memaparkan rencana strategis apa yang akan mereka lakukan pada 2024-2026.

Hal ini penting agar semua pimpinan perangkat daerah bisa secara konsisten melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas program dan kegiatan yang dijalankan.

Baca juga:   Disperindagkop Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Kaltim Aman Selama Ramadan

“Jangan sampai nanti spending belanjanya habis, tapi dampaknya tidak ada.  Ini yang akan menjadi perhatian kami,” tegasnya.

“Kepala OPD harus paham program dan  bertanggung jawab untuk mengawal program itu. Itu juga pesan Pak Gubernur saat rapim kemarin.”

“Kegiatan harus jelas. Siapa penerima manfaatnya. Bukan sekadar memenuhi tupoksi OPD,” bebernya.

Terakhir, Sri Wahyuni mengingatkan belanja APBD juga harus memberi dampak signifikan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB). Di antaranya dengan prioritas belanja APBD untuk produk-produk dalam negeri. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DISKOMINFO KALTIM

@kaltimfaktual.co Lebih dari 7 ribu orang ikut meramaikan MBCR 2023. Festival yang tergolong hiburan ini, turut mengatrol sektor ekonomi kerakyatan di kecamatan Muara Badak. Biasanya, pada hari Minggu. Muara Badak ramai didatangi pengunjung dari luar kota untuk berwisata. Namun pada Minggu 19 Maret kemarin. Justru warga setempat yang bikin ramai wilayah mereka. Baca selengkapnya di www.kaltimfaktual.co #KaltimFaktual #mbcr2023 #colorrunkaltim #muarabadak #wisatamuarabadak #Kaltim #Samarinda #Balikpapan #Bontang #Kukar #PenajamPaserUtara #Paser #KutaiTimur #Berau #KutaiBarat #Mahulu ♬ suara asli – Kaltim Faktual
Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.