Connect with us

PPU

Tak Lagi Andalkan Tengkulak, Petani di PPU Jual Berasnya ke PT Simar Pangan Borneo

Diterbitkan

pada

Potret petani PPU saat melakukan panen padi. (Foto: Antara)

Petani di PPU kini tak perlu lagi bergantung pada tengkulak. Karena selain Bulog, perusahaan swasta PT Simar Pangan Borneo yang berbasis di Balikpapan siap menyerap hasil panen mereka.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno mengatakan, pemkab dalam beberapa tahun terakhir terus mengupayakan agar petani padi di daerah tersebut tidak kesulitan menjual hasil panennya.

Sebab bila masalah penjualan terus terjadi, petani mau tidak mau harus bergantung pada tengkulak yang kerap memainkan harga.

“Kami jembatani petani bermitra dengan perusahaan swasta, agar panen petani punya pasar dan pendapatan yang pasti,” kata Arief, Kamis 8 Agustus 2024, mengutip dari Antara.

Perusahaan swasta yang ia maksud adalah PT Simar Pangan Borneo yang berbasis di Balikpapan. Kesepakatan ini membuat petani mendapat jaminan hasil panennya langsung terserap setiap masa panen. Sebelumnya, Bulog juga telah melakukan kerja sama serupa.

Baca juga:   Sejak Penetapan IKN, Jumlah Warga PPU Bertambah Cukup Signifikan

“Gabah kering giling hasil panen petani yang diserap Bulog sekitar 60 ton, PT Simar Pangan Borneo menyerap gabah kering giling lebih kurang 100 ton. Mereka membeli gabah kering giling dengan harga sesuai fluktuasi harga pasaran antara Rp6.000 sampah Rp7.000 per kilogram.”

“Kemitraan petani dengan PT Simar Pangan Borneo diikat dengan perjanjian kerja sama penyerapan hasil panen,” lanjut Arief.

Mempertahankan Sektor Pertanian

PPU sendiri dikenal sebagai satu di antara daerah lumbung pangan Kalimantan Timur. Karena memiliki luas sawah tergarap dan hasil panen yang sebenarnya mampu berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan lokal.

Hanya saja para petani di sana masih mengalami beberapa masalah klasik. Dari sulitnya mendapat pupuk dan pestisida dengan harga terjangkau, hingga sulitnya memasarkan hasil panen dengan harga layak.

Baca juga:   Sambut HUT RI ke-79, Pemkab PPU Bagikan 7.000 Bendera Merah Putih

Karenanya, Pemkab PPU dalam beberapa tahun terakhir mencoba mencari cara memasarkan hasil panen, agar masa depan industri pertanian di Benuo Taka dapat terjaga.

Rata-rata petani Kabupaten Penajam Paser Utara menghasilkan gabah kering giling antara 3,5 ton sampai empat ton per hektare dalam satu kali panen. Dalam satu tahun petani panen dua kali.

“Luas lahan persawahan produktif di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai lebih kurang 7.900 hektare tersebar di empat kecamatan. Dinas terkait berupaya menambah luas area tanam dan meningkatkan produksi tanaman padi menjadi lima ton per hektare,” pungkas Arief Murdiyatno. (fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.