Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

30 Pengawas Kolam Renang Ikuti Pelatihan Lifeguard dari Disporapar, Liburan di Samarinda Makin Aman dan Nyaman

Diterbitkan

pada

Suasana pelatihan lifeguard di Taman Salma Shofa. (Dok)

Sebanyak 30 pekerja wisata di Samarinda, khususnya yang berasal dari destinasi air, mengikuti pelatihan lifeguard dari Disporapar. Setelah menjalani sesi teori dan praktik selama 2 hari, kini mereka berstatus sebagai lifeguard terlatih.

Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda menyelenggarakan pelatihan lifeguard untuk pekerja wisata air di bawah naungan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Samarinda. Pada 30-31 Juli 2024 kemarin, bertempat di Taman Salma Shofa.

Disporapar menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Samarinda untuk memberikan materi seputar lifeguard pada para peserta yang mayoritas adalah pengawas kolam renang. Adapun materi yang diberikan ialah pertolongan dasar, penilaian penderita, bantuan hidup dasar, trauma, dan pertolongan air.

Baca juga:   Per 1 Agustus, Kendaraan yang Diparkir di Taman Samarendah akan Diderek Dishub

Tak hanya memberikan teori, kru PMI juga langsung melibatkan semua peserta untuk mempraktikan semua ilmu yang diajarkan. Sehingga bisa langsung diterapkan di tempat kerja masing-masing.

Sekretaris DPC PUTRI Samarinda, Saddam Husin menyebut bantuan Disporapar kepada destinasi wisata di Samarinda berupa pelatihan ini sesuai dengan kebutuhan.

“Karena mayoritas destinasi wisata di Samarinda adalah wisata tirta. Baik berupa kolam renang, danau, ataupun sungai. Jadi pengetahuan tentang lifeguard ini sangat kami butuhkan,” ucapnya usai pelatihan.

Setelah mendapatkan status lifeguard terlatih, Saddam berharap para peserta dapat semakin sip dalam melakukan tugasnya. Yakni memberikan rasa aman pada wisatawan. Dengan begitu, para pengunjung pun bisa semakin menikmati liburannya tanpa merasa waswas lagi.

Baca juga:   Pemkot Samarinda Dapat Hampir Setengah Miliar dari Pajak Tiket Konser Sheila On 7

“Ke depan, PUTRI ingin seluruh destinasi wisata di Samarinda dapat menerapkan hospitality yang prima, melakukan pembaruan fasilitas dan atraksi, dan menggaransi rasa aman untuk wisatawan.”

“Ini pekerjaan panjang dan butuh dukungan semua stakeholder pariwisata. Tapi jika semua itu tercapai, bukan hanya wisatawan ataupun pengelola destinasi yang mendapat keuntungan. Pemerintah daerah juga akan merasakannya. Karena bagaimanapun, baik tidaknya pariwisata adalah citra suatu daerah. Kami tentu ingin membuat Samarinda dikenal memiliki pariwisata yang excellent,” pungkas Saddam Husin. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.