SEPUTAR KALTIM
Tutup Pelatihan Kehumasan dan Multimedia Tingkat Lanjutan Kwartil Daerah Kaltim, Faisal: Harus Perbarui Pengetahuan


Dalam penutupan pelatihan Kehumasan dan Multimedia Tingkat Lanjutan Kwartir Daerah Kaltim, Faisal menyampaikan poin-poin terkait kehumasan yang menurutnya bidang ini selalu berkembang dan mewajibkan kehumasan untuk memperbarui pengetahuannya.
Wakil Ketua Bidang Humas dan Informatika Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Faisal, mengajak seluruh praktisi humas untuk menjadi lebih proaktif dalam menjalankan perannya.
Hal itu disampaikannya saat menutup kegiatan Pelatihan Kehumasan dan Multimedia Tingkat Lanjutan Kwartir Daerah Kaltim Tahun 2024 di ruang Jambore Kwarda Kaltim, Minggu 6 Oktober 2024.
Faisal menjelaskan bahwa, perkembangan dunia kehumasan tidak lagi sebatas pengambilan foto atau penyebaran informasi, melainkan sudah berkembang lebih jauh dengan keterlibatan dalam analisis situasi.
“Perkembangan humas itu tidak mesti harus mengangkat brand saja, tidak mesti foto-foto desiminasi informasi saja. Perkembanganya sudah sangat jauh,”jelas kak Faisal sapaan akrabnya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini masyarakat sudah tidak tertarik dengan berita seremonial yang panjang.
Untuk itu, peran humas menjadi kunci. Humas harus pandai mengemas informasi sesuai dengan keinginan audiens.
Dirinya juga menyampaikan rencana untuk melanjutkan kegiatan pelatihan serupa di masa mendatang, dengan fokus pada teori agenda setting.
“Nantinya, kita akan belajar tentang agenda seting, yaitu salah satu teori komunikasi massa yang menjelaskan bagaimana media memengaruhi opini publik terhadap isu-isu tertentu,”ucapnya.
Faisal menjelaskan juga terkait isu dan krisis yang menurutnya tidak muncul secara tiba-tiba, kecuali dalam kasus bencana alam.
Isu dan krisis apa pun biasanya bermula dari hal kecil, kemudian berkembang secara bertahap hingga menjadi besar. Ketika suatu isu menjadi besar, ia akan berubah menjadi krisis.
Dalam menghadapi hal ini, Faisal menekankan pentingnya kepekaan seorang humas. Humas, baik di sektor swasta maupun pemerintah, harus mampu mengantisipasi dan menangani isu sejak dini.
“Isu dan krisis biasanya dimulai dari hal kecil, kecuali bencana alam. Oleh karena itu, humas harus mampu mendeteksi sejak dini agar dapat mengatasi isu tersebut sebelum berkembang menjadi krisis. Humas yang proaktif akan membantu mengurangi dampak negatif dan memaksimalkan waktu untuk merespons dengan tepat,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu perkembangan terbaru di dunia kehumasan adalah kemampuan humas untuk membalikkan situasi krisis menjadi sesuatu yang positif.
“Jika krisis menyebabkan dampak negatif, humas harus mampu memutar balik keadaan melalui manajemen isu krisis yang baik. Itu yang disebut juga sebagai humas yang pro aktif,”ujarnya.
Menurutnya, belajar humas tidak akan pernah selesai, terutama di era modern saat ini, di mana perkembangan dunia kehumasan sudah sangat pesat. Untuk itu ia mengajak peserta untuk terus belajar dan memperbarui pengetahuan tentang ilmu komunikasi dan kehumasan yang terus berkembang.
“Ilmu komunikasi terus berkembang, dan sebagai humas, kita harus selalu update dengan pengetahuan terbaru,” tutupnya. (rw)

-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK3 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA2 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN
-
NUSANTARA3 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025