LIPUTAN KHUSUS
Andi Harun Tak Terima Disebut Asal Klaim Pasar Pagi Tidak Layak: Kalau Layak Ada Kajiannya Nggak?

Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan kalau pernyataan Pasar Pagi sudah tidak layak itu. Sudah berdasarkan analisa. Ia justru bertanya balik pada yang meragukan pemkot; Kalau layak, ada kajiannya nggak?
Polemik pembangunan ulang Pasar Pagi kini makin melebar. Teranyar, perwakilan pedagang mengadu pada DPRD soal beberapa hal. Pertama soal ketidaksiapan pemkot terhadap proyek itu. Soalnya hingga 2,5 bulan jelang tutup tahun, belum ada progres apa-apa.
Para pedagang pun mengajukan beberapa alternatif. Seperti menunda hingga Lebaran. Atau membatalkan proyek pembangunan ulang, cukup rehab saja.
Ketua Forum Pedagang Pasar Pagi Samarinda, Thoriq Hakim merasa bahwa bangunan pasar masih aman. Dan mengatakan pernyataan pemkot soal pasar yang sudah tidak layak itu adalah opini. Yang membuat para pembeli takut ke situ lagi.
“Karena kondisi pasar yang sudah tidak layak itu yang jadi masalah. Akhirnya pembeli tidak ada yang berani ke Pasar Pagi dan itu mengurangi omzet kami.”
“Kami minta kepada Wali Kota untuk menghentikan opini-opini yang dibentuk di masyarakat bahwa Pasar Pagi sudah tua dan tidak layak digunakan dan itu tidak benar,” katanya, 5 Oktober lalu.
Menurut Thoriq, kondisi bangunan Pasar Pagi masih kuat dan kokoh. Apalagi, katanya, riwayat sejarah pembangunan yang disampaikan pemkot ada kekeliruan. Karena pembangunan permanen Pasar Pagi bukan pada tahun 60 atau 70 an.
Versi pedagang, sebelumnya Pasar Pagi dibangun menggunakan material kayu. Lalu sempat kebakaran. Pascakebakaran itu, baru dibuat bangunan permanen, rentang proyeknya 1985-1988. Sehingga usia bangunan berkisar 35 tahun. Bukan 70 tahunan.
Kemudian kata Thoriq, setelahnya juga sudah ada beberapa kali perbaikan. Sehingga sampai saat ini masih bagus secara kondisi bangunan. Hanya perlu pembenahan beberapa hal.
“Sebaiknya Bapak Wali Kota, Pasar Pagi sebaiknya direhab saja terutama talang-talang yang bocor,” lanjut Thoriq.
“Kalau bangunanya Insyaallah masih kuat, atap masih bagus. Yang bocor itu adalah talang koneksi antara bangunan lama dengan bangunan baru itu saja,” tambahnya.
Pemkot Tidak Asal Klaim Bangunan Tidak Layak
Soal pernyataan di atas, beberapa anggota DPRD disebut ‘satu frekuensi’. Mereka meminta pemkot tidak membuat panik dengan klaim bangunan tidak layak. Tanpa pengujian dari ahlinya.
Merespons ini, Andi Harun mengatakan, “Lah iya lah. Masa pemerintah ngomong nggak pakai analisis. Justru yang DPRD, yang komentar layak punya analisisnya nggak? Justru coba mereka menunjukkan analisis kalau tidak dibongkar. Mereka, kira-kira punya argumentasi bangunan bisa aman nggak?”
Lagian, kata Andi, pernyataan ‘tidak layak’ dan rencana pembangunan ulang itu adalah bentuk mitigas. Pemkot sedang mencegah terjadinya bencana yang tidak diinginkan.
“Jauh lebih baik kita berhati-hati daripada tidak mengingatkan. Belum lagi misalnya mekanikal elektrikalnya yang sangat berbahaya.” jelas Andi Harun pada Selasa, 9 Oktober 2023.
Selain berbagai indikator tadi, Andi mengungkap kalau langkah bangun ulang pasar itu juga merupakan permintaan pedagang.
“Itu juga pengakuan pedagang waktu saya berkunjung kesana. ‘Pak tolong direnovasi mau roboh’ nah ini juga kata pedagang. Ketika mau ada rencana renovasi, kok malah dibalik,” heran wali kota.
Wali Kota Sayangkan Sikap DPRD
Wali Kota Samarinda itu menyayangkan sikap beebrapa anggota DPRD. Yang ikut menimpali dengan berkomentar yang tidak memposisikan diri di tengah sebagai pihak yang menjembatani pemkot dan pedagang.
“Tapi bagi anggota DPRD yang berpikir jangka panjang yang tidak mencari sensasi politis. Tentu akan menghindarkan diri dari komentar begitu. Nah yang saya maksud kan tadi juga sebagian anggota dewan, nggak semuanya jadi jangan disamaratakan,” ungkap Andi Harun.
“Karena banyak anggota dewan Samarinda yang kontributif kok. Hanya mungkin oknum-oknum tertentu yang terbiasa mungkin sekali dua kali berkomentar tidak punya basis argumentasi,” lanjutnya.
Andi berharap langkah yang diambil sebagian anggota dewan itu bukan dibuat atas dasar hal-hal yang berkaitan dengan politik menjelang Pemilu. Ia Juga ingin kalau pihak legislatif bisa tenang memikirkan dan merenungkan secara seimbang.
Karena perbedaan antara niat pemkot dan pedagang merupakan hal yang lumrah. Namun perlu membicarakannya bersama. Kata wali kota, lebih baik mengundangnya daripada melempar argumentasi kepada media.
“Sehingga tidak ada yang terkesan yang memanfaatkan isu-isu begini untuk politis.”
Namun di sisi lain Andi Harun mengapresiasi anggota DPRD yang masih memikirkan kepentingan publik. Memikirkan upaua peningkatan kualitas layanan publik termasuk mendukung semua upaya bagi peningkatan kualitas sarana dan prasana. Agar memenuhi standar kenyamanan dan keamanan.
Andi Harun Bantah Belum Sampaikan kepada DPRD
Sebelumnya DPRD juga mengaku kalau pemkot belum menyampaikan rencana proyek ini pada Badan Anggaran.
Anhar selaku anggota Komisi III sekaligus anggota Badan Anggaran mengaku pemkot juga belum menyampaikan rencana besar itu kepada pihaknya.
“Saya belum mendengar langsung rencana ini. Saya juga sampai sekarang ini belum tahu mau dibikin pasar apa di situ dengan angka Rp200 miliar. Dan angka itu kita juga belum pernah membahas secara detail di DPRD di Badan Anggaran.”
Anhar bilang, di komisinya juga belum ada pembahasan seacara detail tentang proyek itu. Belum tahu juga dinas mana yang akan bertanggungjawab, entah pengerjaannya nanti oleh Disdag ataupun Dinas PUPR.
Anhar menilai selama ini upaya Pemkot Samarinda dalam menata kota sangatlah bagus. Banyak program yang berhasil. Di antaranya Probebaya, penagangan banjir hingga perbaikan infrastruktur.
“Jangan sampai nanti keberhasilan yang sudah dicapai selama ini, tercoreng hanya gara-gara masalah ini. Itu yang kita tidak ingin,” imbuhnya.
Soal ini, Andi Harun juga membantahnya. Ia mengatakan DPRD harusnya sudah tahu. Karena sudah dibicarakan saat proses penentuan APBD.
“Loh DED-nya ada di APBD perubahan, kok. Kok ada pendapat mereka belum menerima. Kalau sudah berbentuk APBD itu sudah DPRD secara keseluruhan sudah tahu.”
“Kalau sudah keputusannya APBD. Sudah pasti dibicarakan lah. Karena kan yang mengesahkan APBD siapa? Ketika pengesahan sudah wali kota bersama DPRD,” imbuhnya.
Pada akhirnya, Andi Harun menyarankan agar DPRD secara resmi mengundang dirinya. Supaya ketidaksepahaman ini tidak semakin meruncing. Duduk bareng dan ngobrol secara langsung.
“Selama saya di Samarinda saya akan datang. Selama urusan rakyat kita diskusikan. Saya akan datang. Daripada komentar di koran, komentar di media nggak jelas juntrungannya nanti akhirnya apa kok beraninya cuma komentar di koran, di media,” ujar wali kota.
Diketahui, Andi Harun mengatakan kalau nantinya hasil kajiannya layak atau tidak bangunan bisa diakses oleh publik. Akan disampaikan oleh pemkot. (ens/dra)


-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari yang lalu
Jelang Ramadan Warga Tak Perlu Panik, Stok Daging dan Telur di Kaltim Masih Aman
-
HIBURAN3 hari yang lalu
Hidupkan Gairah Literasi, Ruang Sastra Kaltim Rilis Buku Baru, Akhir Pekan Ini!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Skenario Pemerintah Bayar Tukin Bikin Diskriminasi, Koalisi Dosen Unmul Samarinda Tuntut ‘Tukin for All’
-
OLAHRAGA4 hari yang lalu
DPRD Samarinda Soroti Operasional Stadion Segiri, Sumber PAD atau Beban Baru?
-
PARIWARA3 hari yang lalu
Keunggulan Ini Bikin AEROX ALPHA Semakin Stabil dan Lincah Saat Dikendarai
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Distribusi LPG 3 Kg Hanya Sampai Pangkalan, Sub-Pangkalan Belum Tersedia
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Tinjau Terowongan Selili, Wapres Gibran Minta Proyek Selesai Tepat Waktu
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Panitia Maratua Run 2025 Matangkan Persiapan