Connect with us

SAMARINDA

Bukit Keledang Mas Dipangkas, Pemkot Dorong Pengembang Beri Pergantian Lahan untuk Korban Longsor

Diterbitkan

pada

Rumah terdampak longsor Sungai Keledang Mas. (Dok/Kaltim Faktual)

Setahun berlalu, penanganan longsor di Perumahan Sungai Keledang Mas Samarinda Seberang masih belum jelas. Bukit yang longsor, dipangkas sebagian, warga masih mengungsi. Pemkot dorong pengembang beri pergantian rumah bagi korban.

Pada Mei 2023 lalu, bencana tanah longsor melanda Perumahan Sungai Keledang Mas Baru Samarinda Seberang. Bentuknya bukan seperti tanah yang amblas secara besar-besaran.

Namun sebuah lahan bukit yang cukup tinggi, tanah bergerak perlahan ke bawah. Kemudian ketika cuaca panas, tanah itu menjadi retakan. Membuat area jalan, dan lantai rumah warga ikut retak, meluas hingga dinding. Kondisinya parah.

Dampaknya mengenai sebagian permukiman di Blok BS dan BW. Belasan rumah terdampak, sebagian retak sedang, retak berat, hingga ada yang rumahnya tak bisa ditinggali. Tanah bukit itu masih mengancam hingga kini.

Baca juga:   Fenomena Ikan Teler di Sungai Karang Mumus Bukan untuk Dirayakan, Justru Itu Adalah Peringatan

Berbagai upaya penanganan telah dilakukan. Mulai dari peninjauan lokasi, kajian analisis lingkungan oleh Tim Geologi UMKT, hingga rencana pemotongan lahan bukit. Agar tanah tidak semakin bergeral.

Namun rupanya pemotongan bukit belum bisa dilakukan. Penanganan pertama, pembuatan drainase. Agar air yang masuk ke tanah, punya tempat mengalir. Sementara 5 kepala keluarga (KK) dari total 19 yang berpotensi terkena dampak, kini masih tinggal di rumah sewa. 

Pembiayaan bantuan dari pemerintah kota, yang berlangsung hingga Oktober lalu lalu dilanjutkan bantuan sewa dari pihak pengembang. Namun hingga kini, penyelesaian bencana ini masih belum jelas.

Pemangkasan Bukit Terkendala Biaya

Kini, setahun telah berlalu. Camat Samarinda Seberang Aditya Koesprayogi menyebut pemangkasan lahan bukit itu memang tidak mudah. Membutuhkan biaya yang besar, karena itu sampai saat ini belum bisa dilakukan.

Baca juga:   SMKN 4 dan UWGM Samarinda Juara di Acara Hima Akuntansi Untag'45

“Sedangkan pengembang sampai saat ini belum beroperasi, secara profit usahanya belum ada perputaran uang sehingga sulit karena terbatas ruang geraknya,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Adit menyebut, tindakan sementara ini, akan melakukan penggalian bidang kemiringan agar air hujan bisa tumpah ke arah sebaliknya, artinya bukit hanya digali dan dipangkas sedikit. Untuk membuat bidang miring. Menggunakan teknik Cut Slop.

Area pembuangan tanah sendiri termasuk aman, karena di bawahnya merupakan lahan kosong, dan jauh dari permukiman warga.

“Sebagai langkah sementara, hingga nanti mereka memiliki kemampuan mengerjakan seperti apa yang direkomendasikan dari pemkot,” tambahnya.

Untuk mencegah longsor susulan. Pemkot menyarankan pengembang berkomunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda. Untuk mrmbuat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Baca juga:   Dapat 3 Truk Sampah, DLH Samarinda Kembali Bersih-bersih Sungai Karang Mumus

Hasil analisisnya kemudian akan dilaporkan kepada Wali Kota Samarinda. Sehingga bisa mengambil kebijakan lanjutan untuk penanganan dampak longsor itu. Nanti akan segera ada pertemuan lanjutan. Antara pemkot dan pengembang.

Lanjut Adit, akan menjadi berisiko jika korban kembali ke rumahnya meski perbaikan sudah selesai. Karena potensi longsornya masih ada. Sehingga Adit menyarankan agar pengembang menyiapkan lahan pengganti.

Karena perumahan masih tanggung jawab pihak pengembang. Menurut Adit, tidak cukup hanya dengan uang sewa yang berkelanjutan dan tanpa kepastian waktu. Sehingga perlu ada lahan lain di perumahan yang lebih aman.

“Karena dengan kondisi yang rusak seperti ini. Biasanya kalau sudah begitu sudah tidak bisa dipakai (rumah), dan kami berharap ada semacam bentuk pergantian yang sesuai,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.