Connect with us

SAMARINDA

Dermaga Pasar Pagi Hampir Oleng Gegara Tumpukan Sampah

Diterbitkan

pada

Pasar Pagi
Dishub akan memasang kubus apung di Dermaga Pasar Pagi. (Nisa/Kaltim Faktual)

Pijakan ponton di Dermaga Pasar Pagi Samarinda nyaris oleng. Karena tak mampu menahan beban dari sampah yang menumpuk di area itu. Dishub Samarinda segera mengambil tindakan.

Area sekitar Dermaga Pasar Pagi Samarinda dipenuhi sampah. Yang larut di Sungai Mahakam, dan tertahan di sana. Sampah-sampah itu makin menumpuk, dan mengganggu fungsi dermaga apung. Tiang pontonnya juga sudah bergeser.

Kondisi ini tentu membahayakan penumpang. Terlebih, pelabuhan itu belakangan mulai padat aktivitas lagi. Baik penumpang dari dan ke Melak, Kutai Barat. Ataupun kapal wisata susur Sungai Mahakam.

Sebagai penanganan jangka pendek, Dishub Samarinda telah mengikat tiang ponton dengan tali towing. Ke  pohon yang terletak di darat.

Baca juga:   Sulitnya Pemadam Jinakkan Api di Milono Samarinda

Meski begitu, kondisi itu tidak akan bisa bertahan lama. Lambat laun akan berpotensi membahayakan penumpang.

Sementara untuk penanganan jangka menengahnya, Dishub telah menyiapkan 360 buah kubus apung. Yang akan dirangkai memanjang, mirip konsep pelampung jaring nelayan.

Kepala Dishub Samarinda Hotmarulitua Manalu menyebut pemasangan kubus apung itu untuk mengendalikan sampah. Agar berbelok dan tidak mengendap di area dermaga.

“Jadi kita pasang memanjang sampai tepian dermaga, dengan sudut 30 sampai 35 derajat, ke arah ponton,” jelas Manalu sembari memperlihatkan area yang akan dipasangi kubus apung, baru-baru ini.

“Jadinya sampah menabrak kubus itu, nggak menabrak ponton,” lanjutnya.

Anggaran pengadaan kubus itu mencapai sekitar Rp1,5 miliar. Menggunakan anggaran mendesak atau Belanja Tidak Terduga (BTT). Dan saat ini prosesnya tengah berjalan.

Baca juga:   Penanganan Lamban, Amblasan Tanah Keledang Mas Baru Mulai Melebar

Ratusan kubus apung itu sendiri sudah terlihat di atas ponton. Berbahan dasar plastik. Di sudut kubus itu, masing-masing terdapat lubang sebagai tempat untuk mengaitkan satu kubus dengan kubus lainnya. Dirakit menggunakan pengait yang juga dari bahan plastik.

“Sementara ini dulu, biar keselamatan penumpang dulu aman,” kata Manalu.

Manalu mencatat daya tahan kubus itu mencapai 5 tahun. Sekaligus garansi dari pihak pengadaannya. Sehingga ketika setelah 5 tahun mengalami kerusakan, vendor  akan langsung menggantinya. (*/ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.