BERAU
Desa Wisata Payung-Payung Berau Berakhir di 300 Besar ADWI 2024, Pengelola Lanjutkan Peningkatan Fasilitas

Desa Wisata Payung-Payung Berau yang terkenal dengan danau air asin, pantai berair biru, ubur-ubur, dan goa karst-nya. Belum cukup meyakinkan panitia ADWI 2024 untuk memilih mereka ke babak selanjutnya. Terhenti di 300 besar, pengelola akan fokus perbaiki catatan.
Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang berjalan sejak Maret lalu kini telah mengumumkan daftar desa wisata yang lolos tahap kurasi. Ada kategori 500 besar, 300, 100, hingga 50 besar.
Ini termasuk ajang bergengsi di sektor pariwisata yang sudah berjalan selama bertahun-tahun. Diperuntukkan bagi penggerak desa wisata di seluruh Indonesia. Tahun ini, sebanyak 6.016 desa yang berpartisipasi.
Kaltim sendiri punya 90 desa wisata. Tersebar di 10 kabupaten/kota. Dalam ADWI tahun ini, sebanyak 18 desa wisata masuk 500 besar. Lalu 12 di antaranya masuk 300 besar. Namun yang masuk 100 besar hanya 3 desa wisata.
Desa Wisata Payung-Payung Berau, yang ikut dalam ADWI tahun ini, harus terhenti di 300 besar. Belum berhasil mencapai 100 besar, atau bahkan mencapai target awal masuk 50 besar.
Potensi Desa Wisata Payung-Payung Berau
Desa wisata satu ini memiliki konsep utama sebagai wisata edukasi dan bahari. Dengan hamparan keindahan alam yang mempesona berupa laut, dan pantai. Disertai hewan unik dan langka.
Terkenal dengan keindahan biota bawah laut (spot diving dan snorkeling), danau air asin dengan ubur-ubur tanpa sengat, laguna, goa karst, mangrove, gunung, daya tarik budaya, serta produk olahan khas desa tersebut.
Ketika memasuki ajang ADWI beberapa bulan sebelumnya, pokdarwis setempat sudah banyak melakukan persiapan. Meningkatkan daya tarik wisata dan juga homestay. Hingga SDM dan fasilitas penunjang.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Payung-Payung, Andi mengaku sudah melakukan upaya maksimal di ajang ADWI ini. Namun sayang, pencapaian di ADWI masih jauh dari yang diharapkan.
“Kami sudah memaksimalkan semua persiapan dalam ikut serta ADWI 2024. Saat ini Payung-Payung masih berada di peringkat 300 besar sama seperti tahun lalu,” katanya ketika dihubungi Kaltim Faktual Jumat 24 Mei 2024.
Terus Berbenah
Dari hasil ADWI ini, Andi mengaku melakukan evaluasi dan menilik kekurangan yang membuat desa wisatanya belum bisa lolos. Dari sini, Andi akan terus melakukan peningkatan. Utamanya pada sarana dan prasarana desa wisata.
“Walaupun tahun ini belum sesuai target kami untuk masuk ke peringkat 50 besar, kami akan terus meningkatkan semua sumber daya yang ada untuk kemajuan pariwisata di Kampung Payung-Payung,” tambahnya.
Andi dkk juga akan membuat beberapa inovasi, di antaranya jungle tracking. Semacam jalan khusus untuk wisatawan bisa menjelajahi kawasan wisata. Dengan aman dan tanpa tersesat.
“Kami akan terus membuat inovasi kegiatan pariwisata seperti jungle tracking di beberapa destinasi Kampung Payung-Payung,” pungkasnya. (ens/fth)


-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Buntut Dugaan Kenaikan Tarif Parkir Citra Niaga, DPRD Samarinda Akan Lakukan Investigasi
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Disporapar Samarinda Gencarkan Promosi Wisata, Budaya Pampang dan Susur Sungai Mahakam Masih Jadi Favorit
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Dugaan Perusahaan Cangkang dalam Proyek Teras Samarinda, DPRD Bersiap Gunakan Hak Interpelasi
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
DPRD Samarinda Dukung Program Pranikah Satu Semester untuk Tekan Angka Perceraian
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Yamaha Flagship Shop Diresmikan, Wujud Nyata Realisasi Premium Dealer Layani Konsumen
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Dukung Kebijakan Efisiensi Anggaran, Dewan Desak Proyek Teras Samarinda Tak Dilanjut
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Penundaan Pengangkatan CPNS Rugikan Daerah, Samarinda Sebetulnya Sudah Siap
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Tangani Inflasi di Kaltim, Ekonom Dorong Pemprov Bereskan Aksesibilitas dan Rajin Sidak