SAMARINDA
Pemkot Belum Punya Rencana untuk Lahan KNPI Eks Pasar Baqa, Sementara Masih Jadi TPS

Pemkot masih memikirkan peruntukkan lahan KNPI yang berada di Samarinda Seberang. Sempat jadi tempat relokasi pedagang Pasar Baqa. Sementara saat ini masih sebagai tempat pembuangan sampah warga.
Pada Mei lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akhirnya meresmikan Pasar Baqa. Setelah pembangunannya mangkrak dan memakan waktu sekitar 8 tahun lamanya. Pedagang lama, sudah kembali ke ‘rumahnya’.
Selama pembangunan Pasar Baqa berlangsung. Ratusan pedagang itu sempat direlokasi ke lahan eks Gedung KNPI Samarinda Seberang. Sementara ketika pedagang kembali, lahan jadi kosong.
Wali Kota Samarinda Andi Harun manyebut belum mendapatkan laporan resmi dari pegawainya. Terkait tindak lanjut pemanfaatan lahan itu. Saat ini masih dalam proses diskusi di internal pemkot.
“(Nanti) semua laporan dan usulan akan saya analisis, termasuk usulan dari OPD dan pimpinan camat lurah setempat.”
“(Hasil perencanaan) belum sampai ke saya. Tapi pasti saya akan mendengar laporan itu, dan kami akan memutuskan mana yang paling bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya singkat Jumat, 28 Juni 2024.
Dimanfaatkan Jadi TPS
Terpisah Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Samarinda, Yusdiansyah, ketika dikonfirmasi, menyebut bahwa lahan eks Pasar Baqa itu berstatus sertifikat hak pakai.
Sementara saat ini, meski kosong, lahan dimanfaatkan sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara. Mengingat warga setempat belum memiliki TPS permanen di kawasan itu.
“Memang belum ada rencana pemanfaatan secara keseluruhan. Namun lokasi tersebut saat ini ada penempatan sementara contener sampah,” kata Yusdi.
Yusdi mengaku mendapatkan beberapa usulan secara lisan. Misalnya dari pihak kecamatan, minta agar lahan kosong itu dapat dimanfaatkan sebagian TPST (Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu).
Namun untuk hasil final rencana pemanfaatan lahan itu, masih belum. Pemkot Samarinda melalui BPKAD masih mengkaji lebih dalam peruntukannya. Agar tidak hanya jadi lahan kosong yang tidak terawat.
“Tapi masih lisan, belum tertulis,” tandasnya. (ens/fth)


-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Dian Rosita Apresiasi Wali Kota soal Samarinda Theme Park, Tapi Perizinan Berbelit Masih Harus Jadi PR Bersama
-
KUKAR3 hari yang lalu
Babak Baru Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ketua PP, Sita 11 Mobil Mewah
-
GAYA HIDUP4 hari yang lalu
Olahraga Sambil Berburu Hadiah di Samarinda, Beberapa Event Lari Pada Februari 2025 Diserbu Ribuan Pelari
-
KUKAR3 hari yang lalu
Bullying Marak di Sekolah, Dosen Psikologi Unmul: Olok-Olokan Jangan Dianggap Sepele
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Penanganan Banjir di Samarinda Butuh Rp 900 Miliar, Ketua Komisi III Siap Bentuk Perdanya
-
BERITA4 hari yang lalu
Siap Hadapi Semester Baru? Baca Tiga Buku Ini untuk Tambah Inspirasi!
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Cap Go Meh Art and Culture Festival: Ada Bazar Makanan Vegetarian hingga Panggung Kesenian
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Wacana Kampus Bisa Kelola Tambang, Koalisi Dosen Unmul: Sogokan Kekuasaan!